Benangmerah.com
DPRD SUMBAR--- Komisi IV DPRD Sumbar
minta masyarakat mendukung penuh penyelesaian pembangunan Embung Taratak di
Sungai Batang Timbalun, Nagari Taratak Tengah, Kecamatan Sutera.
Wakil ketua komisi IV Syaidal
Masfiyuddin menekankan, pihak nagari harus peka terhadap kendala yang dapat
menghambat kelancaran pembangunan. Untuk diketahui, Pembangunan Embung Taratak
Pesisir Selatan menuai protes dari tokoh masyarakat setempat. Informasi
dilapangan protes tersebut sudah menjadi aduan ke kejati Sumbar. Pembangunan
proyek dinilai asal-asalan. Masyarakat cemas hasil yang diperoleh tidak sesuai
harapan ratusan petani.
"Saya rasa tak ada masalah,
pembangunan berjalan lancar. Tinggal finisingnya, tapi kok ada pengaduan. Saya
berharap pihak nagari segera mendudukan persoalan ini. Jangan sampai ini
menghambat proses pembangunan," jelas Syaidal saat meninjau proses
pembangunan embung tersebut Sabtu lalu.
Saidal bersama anggota komisi IV Prof.
Erman Mawardi juga meninjau pembangunan embung
Barung-Barung Balantai. Ditargetkan kedua pembangunan tersebut selesai
Oktober mendatang.
Saidal mengatakan, pembangunan embung
itu semulanya terhenti karena putus kontrak. Namun pada tahun ini (2016)
pembangunan dilanjutkan dengan biaya sekitar Rp3.1 miliar. Pembangunan ini
menjadi skala prioritas. “Sebab pembangunan sebelumnya sudah memakan anggaran
yang cukup besar Rp8 miliar,” ungkap Saidal.
Ditegaskannya, jikapun ada dugaan
penyelewengan terhadap material pembangunan itu, tentunya harus didudukan
secara bersama melalui pemerintahan nagari. Disini jelas sudah ada mekanisme
dalam pembangunan mulai dari perencanaan, penganggaran, pengawasan dan
pemeliharaan.
"Jadi kalau ada kendala, laporkan
pada pihak terkait dulu. Jika memang terbukti, kita akan proses sesuai aturan
hukum yang berlaku, " kata dia.
Sementara itu Anggota Komisi IV DPRD
Sumbar, Prof. Drs. Erman Mawardi mengatakan, jika semuanya telah selesai, dan
irigasi ini telah dapat digunakan, tentunya akan banyak mamfaat yang bisa
dirasakan masyarakat. Tak hanya untuk mengairi areal sawah dengan luas sekitar
seribu lima ratus hektar di lokasi ini, tapi masyarakat dapat membantu
masyarakat dalam penyediakan air baku, dan air bersih.
Wali Kampung Taratak, Jhon Efendi
membenarkan ada laporan dari masyarakat. Namun, dia mengakui tak mengetahui
secara rinci persoalan yang terjadi. Namun, pihgaknya akan terus melakukan
pemantauan dan penyelesaian terhadap persoalan yang terjadi. Dia menekankan,
masyarakat akan mendukung penuh penyelesaian pembangunan itu.
"Kami akan telusuri dan dudukan
persoalan ini. Yang pasti pembangunan embung ini akan tetap dilaksanakan, "pungkasnya.
Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) Bidang
Konservasi Dinas PSDA Sumbar Syafril Daus, menjelaskan anggaran pembangunan
Embung Taratak dimulai sejak tahun 2012 hingga 2014 melalui program tahun jamak
APBD Provinsi Sumbar, dengan dana sebesar Rp 8,7 miliar. Namun terhenti. Tahun
ini (2016) dianggarkan kembali Rp3,1 M.
"Sekarang pembangunan sudah
dilakukan, kondisinya 90 persen, tinggal finising. Embung ini sudah terpasang
solarcell untuk penerangan. Sesuai target Oktober ini rampung, "ujarnya.