Benangmerah.com
Padang(SUMBAR)--- Wakil
Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit mendampingi Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan RI Prof. Dr. Muhadjir Effendy, MAP di acara Seminar Nasional Pendidikan (Semdik) FKIP
Universitas Bung Hatta di Hotel Mercure Padang, (24/09) tentang Profesi Guru
dan Tantangan Menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Pada kesempatan ini
Mendikbud menjadi keynote speaker yang dipandu oleh rektor UBH Nicky
Lutviarman.
Acara ini dihadiri oleh Sekjen Kemendikbut RI, Kadis Pendikbud
Sumatera Barat Burhasman, Pimpinan Muhammadyah Sumatera Barat Sofwan Karim,
para guru dan mahasiswa calon guru.
Mendikbut Muhadjir Effendy mengatakan, “Presiden memberikan 3 fokus
kepada saya sebagai menteri, yakni pada pendidikan vokasi, kartu indonesia
pintar, revolusi mental, yang terfokus pada isu disparitas dan kesenjangan.
Kesenjangan dibidang pendidikan terbagi 3, yakni kesenjangan
struktural yakni ketidaksanggupan untuk sekolah, kesenjangan cultural yakni
budaya menganggap sekolah tidak penting, dan kesenjangan spasial karena tempat
yang jauh dan terpencil.
Dekan Fakultas Ilmu Keguruan dan Pendidikan Drs Khairul, M Sc
berharap kegiatan ini hendaknya berjalan dengan sukses dan akan terus berlanjut
ke depannya.
Ia mengatakan, menghadapi MEA ini, Sumber Daya Manusia (SDM) harus
disiapkan, terutama kualitas siswa yang baik melalui guru yang baik untuk masa
mendatang. Untuk terbentuknya SDM siswa secara baik maka semua diawali dari
guru, karena yang melakukan perbaikan di sekolah adalah guru dan kepala
sekolah.
“Sehingga guru diharapkan jangan sekedar duduk berpangku tangan
namun harus berpikir bahwa ke depan persaingan semakin ketat. Oleh karena itu
potensi yang ada pada guru harus dikembangkan jangan pernah puas dengan ilmu
yang dimiliki sekarang, tetapi terus belajar dan terus kembangkan kompetensi
demi untuk masa depan anak didik di sekolah,” ucap Khairul.
“Sudah sama-sama kita ketahui di akhir tahun 2015, MEA sudah
diberlakukan oleh pemerintah, sehingga lebih banyak tenaga kerja asing. Mereka
saling berkompetisi merebut lapangan kerja. Untuk itu sangat dibutuhkan
komunikasi berbahasa Inggris sebagai bahasa Internasional. Ini perlu menjadi
perhatian bersama,” tambah Khairul.
#Syafriza Poloanco (Gan)