PADANG,BM--- Kelangkaan LPG 3 Kg terjadi di
Kota Padang sejak beberapa waktu belakangan ini. Hal ini memusingkan konsumen,
terutama masyarakat kalangan bawah. Mereka yang seharusnya mendapatkan gas
subsidi justru gigit jari.
Guna mengetahui penyebab langkanya LPG 3
Kg, Pemerintah Kota Padang mengundang 23 agen LPG di daerah tersebut. Pemko
ingin mendengar langsung apa saja permasalahan yang terjadi di kalangan agen.
Diskusi dengan para agen ini digelar di Ruang Abu Bakar Jaar, Balaikota Padang,
Rabu (26/10).
Usai melakukan diskusi selama lebih
kurang tiga jam, Walikota Padang melalui Staf Ahli Bidang Hukum, Zabendri
menegaskan bahwa Pemko Padang akan segera melakukan inspeksi mendadak (Sidak)
ke kalangan agen dalam waktu dekat ini. Langkah ini menurut Zabendri mesti
segera dilakukan karena kelangkaan LPG cukup merisaukan konsumen.
“Sebenarnya untuk kuota terpenuhi. Namun
begitu, kita akan pantau ke lapangan, kenapa tak sampai ke masyarakat,”
sebutnya.
Zabendri mengatakan, sebenarnya kuota
LPG 3 Kg dari PT Pertamina untuk Kota Padang sesuai dengan kebutuhan. Bahkan
jumlahnya melebihi 100,6 persen.
“Kita segera bentuk tim satgas untuk
turun ke lapangan dan memonitoring, dimana nanti terjadi penyimpangan. Kita
akan secepatnya turun,” tegas Zabendri.
Senada dengan itu Kabid Pertambangan
Energi Dinas Perindagtamben Kota Padang, Badri Ahmad mengatakan bahwa sidak
yang dilakukan untuk memantau dimana mandeknya LPG 3 Kg. Pihaknya melihat,
banyaknya pelaku usaha yang belum dapat ditindak dalam penyalahgunaan pemakaian
gas bersubsidi LPG 3 Kg. Seperti rumah makan dan restoran yang menggunakan LPG
3 Kg. Padahal, gas subsidi itu sebenarnya secara regulasi hanya boleh
dikonsumsi oleh rumah tangga dan usaha mikro.
“Jika nanti kedapatan pengguna yang
nakal, kita akan berikan teguran dan eksekusi. Mereka kita suruh ganti dengan
12 Kg,” sebutnya.
Badri Ahmad menyebut, penyebab bebasnya
restoran dan rumah makan serta kalangan atas menggunakan LPG 3 Kg dikarenakan
masih menggunakan pola distribusi terbuka. Siapa saja bebas menukarkan dan isi
ulang tabung 3 Kg di tingkat pengecer.
"Kalau pola distribusi tertutup
dilakukan, nanti konsumen akan punya kartu kendali," ucapnya.
Dalam Sidak nanti, Pemko Padang bersama
tim akan membawa aparat kepolisian. Jika terbukti terjadi penyelewengan maupun
oplosan, akan dilakukan tindakan tegas oleh pihak kepolisian.
Sementara, perwakilan dari PT Pertamina,
Aditia menyebut bahwa sejauh ini stok LPG 3 Kg masih aman tanpa kendala.
Menurutnya, dalam diskusi yang dilakukan bersama agen, diperoleh kesimpulan
bahwa kelangkaan tak terjadi di kalangan masyarakat. Akan tetapi hanya terjadi
peningkatan kebutuhan dari biasanya.
"Kami dari Pertamina sudah cukup
mengakomodir peningkatan kebutuhan masyarakat sejak awal tahun. Saya rasa
masyarakat tidak perlu panik," katanya.
Aditia menyebut, kuota LPG 3 Kg untuk
Kota Padang sejauh ini sebanyak 18.760 tabung. Aditia mengaku bahwa Pertamina
telah menyalurkan gas melebihi kuota yang ada.
"Sekarang bagaimana kita di
lapangan melakukan penertiban untuk rumah makan dan restoran," tutupnya.
Terpisah, Kepala Bagian Perekonomian
Setdako Padang Edi Dharma mengakui bahwa kelangkaan LPG 3 Kg sangat
mempengaruhi inflasi di Kota Padang. Edi Dharma berharap situasi ini cepat reda
dan tidak terjadi inflasi mencolok.
#SyafrizalPolanco (Gan/Charlie/humas)