MANOKWARI,BM--- Puluhan masa dari
masyarakat Sanggeng melakukan pemalangan jalan di perempatan Primkopal, depan
SPBU Jl. Yos Sudarso, dan di depan SPBU sanggeng Jl.Trikora, Rabu (26/10/16).
Aksi pemalangan tersebut disinyalir merupakan reaksi dari kejadian penusukan
yang dilakukan oleh oknum masyarakat Sulawesi Selatan kepada masyarakat Papua
(Sanggeng) yang mengakibatkan satu orang meninggal dunia.
Sebelumnya, kejadian penusukan berawal
ketika satu orang masyarakat Papua yang dipengaruhi oleh minuman keras dan
dalam kondisi mabuk membeli dan membungkus makanan di warung bapak Gidin (Suku
Bugis), alamat Jl. Percetakan (belakang Kantor Golkar), Kabupaten Manokwari,
Provinsi Papua Barat. Setelah orang tersebut selesai makan, dirinya tidak mau
membayar dan membuang makanan yang telah dibungkus kemudian pergi meninggalkan
warung begitu saja.
“Pada awalnya orang itu mabuk, dan
datang ke warung saya untuk pesan makan. Namun setelah makan dia langsung pergi
serta tidak membayar, sehingga saya langsung pergi ke dia dan menagih, tidak
terima dia malah emosi, tidak ingin terjadi hal yang tidak diinginkan saya
biarkan dia pergi,’’ Terang Gidin pemilik warung.
Gidin menambahkan, “selang beberapa
waktu kemudian, tiba-tiba datang orang mabuk tadi bersama kedua orang temannya
yang sama-sama mabuk datang ke warung dan melempar etalase warung saya dengan
menggunakan batu hingga pecah dan langsung melarikan diri sehingga beberapa
pemuda di sekitar mengejar pelaku tersebut ke arah Jl. Percetakan (Belakang
Kantor Golkar),’’ Ungkap Gidin.
Lanjut Gidin, “beberapa waktu kemudian,
masa dari masyarakat Sanggeng yang mengaku orang tua pelaku pelemparan
mendatangi warung dan mengatakan bahwa anak saya telah masuk rumah sakit karena
ditusuk dan menanyakan siapa pelaku penusukannya? Kemudian saya menjawab “tidak
tahu tentang masalah itu,’’ Terang Gidin.
Merasa kecewa dengan jawaban Gidin
karena tidak memberi jawaban yang jelas akhirnya masa membakar etalase warung
miliknya di tengah Jl. Yos Sudarso, dan melakukan pemalangan di sejumlah ruas
jalan kota. Tidak hanya itu, masa juga turut membakar Pos Polisi di area pasar
tingkat Sanggeng sehingga aparat keamanan berusaha menghalau massa dan mengeluarkan tembakan
peringatan untuk membubarkan massa, namun hal tersebut gagal di indahkan dan
massa semakin brutal melempari pihak kepolisian sehingga pihak aparat
mengeluarkan tembakan dan mengenai salah satu masa yang diketahui bernama Onis Ramayon
terkena tembak dibagian paha.
Onis Ramayon sempat dibawa ke RS
Angkatan Laut fasharkan manokwari untuk mendapat perawatan, namun nyawanya
tidak dapat tertolong karena dirinya mengalami pendarahan yang cukup berat.
Hingga saat ini kerugian yang didapatkan dari kejadian tersebut adalah sebagai
berikut :
1) Mayor Inf Harsono (Danramil
Kota),luka bacok di kepala
2) Onis Ramayon (56), sanggeng, swasta,
meninggal dunia akibat luka tembak di paha sebelah kanan (Pendarahan).
3) Tinus Urbinas,Lakis (38), sanggeng,
luka bacok di tangan sebelah kiri
4) Ericson,lakis (29), sanggeng, luka di
rahang (rahang patah).
5) Faska Sroyer,lakis (18), sanggeng,
luka tembak di paha sebelah kanan.
6) Vijau Pauspaus, lakis(20), sanggeng,
masih koma, akibat luka tusuk di punggung sebelah kanan.
Hingga saat ini situasi di Manokwari
sudah kembali kondusif berkat aparat Kepolisian di bantu oleh TNI (Kodim
1703/Mkw dan Fasharkan TNI AL Manokwari) yang masih berjaga-jaga di sekitar
wilayah Sanggeng.
#papuanews.id/Red.AK