TALIWANG(KSB),BM--- Pemerintah Daerah (Pemda)
Sumbawa Barat dibuat meradang. Trakindo, perusahaan yang bergerak di bidang
penyedia alat berat di tambang PT Newmont Nusa Tenggara (PTNNT) belakangan
ternyata tetap akan memindahkan puluhan karyawan asal KSB ke tempat kerja yang
baru.Komunikasi yang sudah dibangun Pemda KSB dengan perusahaana ternyata
dianggap angin lalu.
‘’Saya sudah perintahkan Dinas Sosial,
Tenaga Kerja dan Transmigrasi untuk mengkaji kebijakan perusahaan ini,’’ tegas
Wakil Bupati Sumbawa Barat Fud Syaifuddin, kemarin(08/10)
Pemda KSB dibuat murka oleh perusahaan
ini. Selain komunikasi yang dibangun selama ini tidak mendapat respons,
Trakindo juga dinilai tidak memahami sikap kearifan lokal, yang seharusnya
mereka junjung selama beroperasi di KSB.
‘’Telaah staf sudah saya minta dibuat.
Karena mereka sudah buat keputusan tetap memindahkan karyawan (mutasi,red) ke
tempat lain. Ini akan disikapi serius oleh pemerintah,’’ katanya.
Pemerintah, kata wabup, akan mengambil
kebijakan dan langkah serius menyikapi keputusan Trakindo ini. ‘’Kami juga akan
mengkomunikasikan ini dengan PTNNT dan PT Amman Mineral Internasional (AMI)
selaku pemilik baru tambang Batu Hijau nanti,’’ kata Fud.
Fud mengingatkan agar Trakindo agar
menghormati komunikasi yang pernah dibangun. Apalagi, selama ini Trakindo
beroperasi di KSB mereka banyak diberikan pekerjaan oleh perusahaan tambang
tembaga dan emas itu.
‘’Ngapain ada Trakindo di sini kalau
mereka tidak berlaku arif dan bijak untuk karyawan lokal,’’ ujarnya.
Orang nomor dua bumi penghasil tembaga
dan emas ini menyebut, jika karyawan asal KSB tetap dipindah (mutasi) tempat
kerja, sama halnya Trakindo ingin membuang semua karyawan lokal KSB. Kondisi
ini tentu sangat disayangkan, sementara mereka sendiri selama ini mendapatkan keuntungan
besar dari perut bumi KSB.
‘’Kami tentu akan mengambil sikap tegas.
Saya juga akan koordinasikan dengan bupati. Supaya bisa mencari celah untuk
menghukum perusahaan itu,’’ ancamnya.
Dikatakan, keberadaan Trakindo
sepertinya perlu dikaji kembali. Karenanya, Pemda KSB dalam waktu dekat akan
membangun komunikasi dengan PTNNT dan AMI. ‘’Kalau mereka tidak bisa menghargai
lokal, bat apa mereka kita pertahankan. Toh juga selama ini mereka tidak pernah
memberikan kontribusi bagi daerah,’’ kata Fud.
Sebaliknya, keberadaan perusahaan itu
hanya memberi dampak negatif bagi ekonomi KSB. KSB sendiri sampai saat ini
masih tercatat sebagai kabupaten dengan tingkat inflasi tertinggi di NTB.
‘’Salah satu penyebabnya ya Trakindo.
Saat ini banyak karyawan dari luar KSB yang bekerja di sana. Ketiga mereka
gajian, uang itu dibawa keluar. Kalau pekerja lokal mau dipindah lagi, artinya
uang itu tidak akan pernah beredar di KSB,’’ katanya.
Karenanya, wabup mempertanyakan sikap
sensitif perusahaan terhadap rencana mutasi karyawan lokal ini. Karenanya,
tidak heran jika selama ini perusahaan itu dianggap tidak ada upaya ikut
membangun KSB.
Itu dibuktikan dengan CSR yang dialokasi
selama ini sebagian besar dibawa dan diberikan kepada daerah lain. KSB tempat
dimana mereka beroperasi selama ini malah diabaikan. ‘’Ini juga peringatan bagi
perusahaan lain. KSB itu harus diprioritaskan, karena mereka itu bekerja dan
mendapatkan keuntungan didaerah ini,’’ pungkasnya. (far/r4)