JAKARTA,BM---
Dampak kericuhan massa pendemo di istana negara, merekembet ke lokasi lain. Di
kawasan Jalan Gedong Panjang, Penjaringan diduga terprovokasi hingga terjadi
aksi anarkis melempari ruko-ruko.
Bahkan
aksi anarkis tersebut kemudian melebar hingga membakar sepeda motor dan
menjarah minimarket di lokasi. Petugas gabungan TNI-Polri yang berada dilokasi
langsung menghalau massa dengan menembakkan gas air mata. Tapi massa melakukan perlawanan
dengan lemparan batu ke arah petugas.
Aksi
massa itu berbaur dengan aksi pendemo yang pulang dari istana negara. Massa
berhasil dibubarkan dan hingga kini masih melakukan pengamanan di lokasi.
Beberapa ruko dilokasi juga rusak akibat lemparan batu.
Kerusuhan
yang terjadi di wilayah Penjaringan Jakarta Utara, Jumat malam hingga Sabtu
dinihari membuat kerusakan di beberapa lokasi terutama di Jalan Gedong Panjang.
Kerusuhan
tersebut sempat meluas hingga ke kawasan Muara Baru. Akibat kerusuhan itu dua
sepeda motor, sepada ontel, 2 mini market, 4 ruko kaca pecah, dua etalase jual
alat-alat berat dan tenda Pos Polisi di Jalan Pluit Raya dibakar.
“Satu
motor anggota polisi di bawah jembatan penyeberangan orang dan satu motor milik
kontributor tv one hangus kebakar” kata Harko warga Muara Baru.
Kerusuhan
yang diawali dari aksi sweeping oleh warga luar batang terhadap pengendara roda
empat pukul 19.00 wib hingga pukul 00.00 wib kerusuhan itu masih berlangsung.
Dua orang diduga pelaku anarkis yang saat bentrok diamankan.
Diduga
kuat kerusuhan di Penjaringan tidak ada kaitannya dengan demo di kawasan
Istana. Hanya saja mereka memanfaatkan situasi yang tidak kondusif untuk
berbuat hal yang tidak diinginkan.
“Perih
Mas mata, gas air matanya masih banyak, batu juga masih berterbangan,” Tutur
Topik warga sekitar
Sementara
petugas gabungan dari Polri dan TNI masih terus merangsek masuk untuk
mengamankan lokasi. Tak luput puluhan personil daru Resmob dan Jatanras Polda
metro jaya diterjunkan guna meredam ke aksi anarkis di kawasan Penjaringan.
#Gan/poskotanews.com/ilham