BM.- Setidaknya enam orang tewas dan tiga hilang setelah sebuah kapal nelayan terbalik di Sulawesi Selatan, seperti disampaikan kementerian perhubungan pada Sabtu (04/02).
Kapal kayu itu mengangkut 29 orang ketika terbalik Jumat malam dalam perjalanan dari sungai Takalar Lama ke pulau Tanah Keke di Sulawesi Selatan.
Dua puluh orang ditemukan dalam kondiis hidup tetapi tim pencari masih berupaya untuk mencari penumpang yang hilang.
Juru bicara kementerian perhubungan Lollan Panjaitan mengatakan penyebab kecelakaan belum diketahui.
"Kapal kayu ini berlayar dari lokasi yang tidak resmi, bukan dari pelabuhan resmi, kami tidak dapat mengontrolnya," kata dia kepada AFP.
Kapal itu tidak memiliki izin untuk berlayar yang sah secara hukum.
Kapal kayu itu mengangkut 29 orang ketika terbalik Jumat malam dalam perjalanan dari sungai Takalar Lama ke pulau Tanah Keke di Sulawesi Selatan.
Dua puluh orang ditemukan dalam kondiis hidup tetapi tim pencari masih berupaya untuk mencari penumpang yang hilang.
Juru bicara kementerian perhubungan Lollan Panjaitan mengatakan penyebab kecelakaan belum diketahui.
"Kapal kayu ini berlayar dari lokasi yang tidak resmi, bukan dari pelabuhan resmi, kami tidak dapat mengontrolnya," kata dia kepada AFP.
Kapal itu tidak memiliki izin untuk berlayar yang sah secara hukum.
Kecelakaan kapal seringkali terjadi karena kurangnya perhatian terhadap masalah keselamatan. Pada Januari lalu, sebuah kapal yang mengangkut sekitar 200 orang dari ibukota Jakarta ke pulau Tidung, menyebabkan lebih dari 20 orang tewas dalam insiden kebakaran itu.
Pada November lalu, sedikitnya 54 orang tewas ketika kapal cepat yang kelebihan muatan yang mengangkut tiga kru dan 98 penumpang menabrak karang dalam perjalanan dari Malaysia ke Batam.(*)
Pada November lalu, sedikitnya 54 orang tewas ketika kapal cepat yang kelebihan muatan yang mengangkut tiga kru dan 98 penumpang menabrak karang dalam perjalanan dari Malaysia ke Batam.(*)