Doha(QATAR).BM- Komunitas Indonesia di Qatar berdoa agar para pemimpin di kawasan diberi rahmat dan hidayahnya semoga konflik diplomatik antara Qatar dan negara-negara anggota GCC (Dewan Kerja Sama Teluk) khususnya Arab Saudi, PEA, Bahrain dan beberapa negara lainnya segera berakhir damai. Demikian salah satu doa yang dipanjatkan sekitar seribu Warga Negara Indonesia (WNI) di Doha, Qatar yang memadati Lapangan Grand Hamad Stadium, Al Arabi Sports Club guna menunaikan salat Idul Fitri 1438 H, pada hari Minggu, tanggal 25 Juni 2017.
Rangkaian sholat Id dilakukan sejak dini hari mulai pukul 04.30 guna menghindari suhu yang menyengat pada musim panas. Pada siang hari temperatur di Qatar mencapai 50 derajat Celsius. Oleh karena itu, Pemerintah Qatar menghimbau melalui media cetak dan media sosial agar masyarakat menghindari kegiatan diluar atau keluar rumah sekiranya tidak ada keperluan mendesak.
Rangkaian acara dilaksanakan oleh KBRI Doha bekerja sama dengan Indonesia Muslim Society in Qatar (IMSQA) yang dipimpin Ustadz Abdullah dan Persatuan Masyarakat Indonesia di Qatar (Permiqa) yang diketuai Edwin Kurniawan. Permiqa merupakan wadah organisasi dari 51 ormas di Qatar yang memiliki WNI sekitar 40.000 orang yang tersebar di berbagai kota di Qatar seperti Dukhan, Messaid, Wakrah, Alkhor dan Doha.
Selain diikuti para ekspatriat dari manca negara seperti India, Pakistan, Bangladeh dan Srilanka serta beberapa warga Qatar, salat Idul Fitri juga dihadiri Ketua DWP KBRI Doha, Andi Una. Untuk meramaikan acara, panitia menyediakan 1000 nasi kotak yang berasal dari sumbangan dari donatur dari WNI bagi para jemaah utamanya para WNI. Acara ini juga memperoleh penjagaan ketat dari pihak keamanan mengingat adanya konflik diplomatik antara Qatar dan negara-negara anggota GCC (Dewan Kerja Sama Teluk) khususnya Arab Saudi, PEA, Bahrain dan beberapa negara lainnya.
Bertindak selaku Imam adalah Ustadz Solahuddin dan Khatib, Ustadz Saharudin Sasaky, Lc, serta sambutan dari Ustaz Abdullah sebagai Ketua IMSQA. Sedangkan pejabat KBRI yang mewakili Duta Besar RI untuk Qatar, Marsekal Madya (Purn) Muhammad Basri Sidehabi adalah Endang Kuswaya, Pelaksana Fungsi Ekonomi. Dubes harus berada di Istana Al-Wajbah guna memenuhi undangan Emir Qatar, Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani untuk melakukan Salat Idul Fitri, dan halal bihalal dengan Emir Qatar, Menteri, para Pejabat Tinggi Qatar lainnya serta kalangan diplomatik di Kompleks Istana Raja.
Dalam sambutan tertulis, Dubes menghimbau agar WNI di Qatar tetap tenang dan berdoa agar konflik diplomatik di kawasan segera berakhir dengan damai. KBRI terus memonitor situasi dengan seksama dan bekerjasama dengan pihak terkait di Qatar guna menjamin keamanan dan keselamatan WNI di Qatar. Terkait dengan konflik, para WNI diminta untuk memanfaatkan dan memaksimalkan peluang dengan adanya isolasi terhadap Qatar sehingga bermanfaat bagi kesejahteraan rakyat. Mantan anggota DPR ini mengapresiasi upaya Koperasi Warga Indonesia di Qatar (KWIQ) untuk memanfaatkan situasi ini dengan mendirikan swalayan "Kwiq Supermarket" di kota Messaid pada tanggal 17 Juni lalu.
Dubes Basri juga menghimbau agar WNI untuk senantiasa menjaga dan meningkatkan rasa persaudaraan dan toleransi setelah menjalankan ibadah puasa. Dubes berharap agar bulan Ramadan dapat menjadikan kita pribadi yang taqwa dan soleh, baik secara personal maupun sosial dan semoga berdampak bagi peningkatan rasa persaudaraan, toleransi dan empati guna kepentingan bangsa dan kita bersama yang berada di perantauan.
Momentum itu juga dimanfaatkan mantan Pilot F-16 Pertama Indonesia ini untuk mengapresiasi kontribusi Komunitas Diaspora Indonesia yang dinilai pihak pemerintah Qatar sebagai komunitas yang baik dan patuh hukum. Disampaikan pula bahwa setiap WNI merupakan duta bangsa di luar negeri. Oleh karena itu, Dubes menghimbau, perlu kiranya selalu memberikan contoh prilaku yang baik.
"Kita tunjukan bahwa kita sebagai bangsa yang besar sehingga perlu menjaga agar citra bangsa Indonesia tetap selalu baik di mata Pemerintah dan masyarakat di Qatar," paparnya.
Dalam ceramah Idul Fitri, Ustadz Saharudin Sasaky memaparkan Tiga Wasiat dari Madrasah Ramadan. Ramadan mengajarkan umat Islam tentang kebhinekaan dan toleransi yaitu bagaimana menjalankan agama dan keyakinan tanpa memaksakannya kepada orang lain; Ramadan mengajarkan agar umat yang satu yang tidak dapat dipisah-pisahkan dengan suku, bangsa ataupun etnis; dan Ramadan mengajak muslim untuk memiliki pribadi yang Rabbani yaitu pribadi yang tidak membeda bedakan antara ibadah vertikal dan horizontal.
"Dengan pribadi yang Rabbani, umat Islam mengenal Allah SWT tidak hanya di bulan Ramadan, namun menjadi Hamba Allah yang sebenar-benarnya kapan saja dan dimana saja" paparnya. Diakhir ceramah, Ustadz Sasaky mengajak para jemaah sholat Idul Fitri untuk mendoakan agar para pemimpin di kawasan diberi rahmat dan hidayahnya agar konflik yang mengancam perpecahan di negara-negara Timur Tengah dan merugikan masyarakat khususnya umat Islam segera berakhir damai.
Ketua IMSQA, Abdullah menyampaikan rangkaian kegiatan Ramadan yang telah dilaksanakan KBRI Doha bersama Permiqa seperti peringatan Nuzulul Quran, tarawih berjamaah yang ditutup dengan sholat Id. Disampaikan pula apresiasi kepada KBRI dan masyarakat atas kerjasamanya dalam rangkaian kegiatan safari Ramadhan sehingga berlangsung sukses dan hikmat.
"Alhamdulilah semua rangkaian kegiatan berjalan baik dan lancar berkat kerjasama yang tulus dari rekan-rekan staf KBRI Doha, IMSQA dan Permiqa serta saudara di perantauan lainnya," ujar Abdullah. Sholat idul Fitri berlangsung hikmah, dan khusuk.
Setelah Salat Id, komunitas Indonesia melakukan halal bihalal dan bersilaturahmi dengan suasana kekeluargaan dinatar masyarakat Indonesia sambil menikmati nasi kotak. Silaturahmi dengan suasana kekeluargaan diantara komunitas Indonesia sangat terasa.
"Sungguh mengharukan dan penuh rasa kekeluargaan sholat Id dan berlebaran di Qatar," ungkap Fitria Ramadhani yang baru pertama kali ikut sholat Id dan berlebaran di Qatar.
"Enggak nyangka komunitas Indonesia sebanyak ini," ujarnya.
#Gan/ KBRI Doha
Rangkaian sholat Id dilakukan sejak dini hari mulai pukul 04.30 guna menghindari suhu yang menyengat pada musim panas. Pada siang hari temperatur di Qatar mencapai 50 derajat Celsius. Oleh karena itu, Pemerintah Qatar menghimbau melalui media cetak dan media sosial agar masyarakat menghindari kegiatan diluar atau keluar rumah sekiranya tidak ada keperluan mendesak.
Rangkaian acara dilaksanakan oleh KBRI Doha bekerja sama dengan Indonesia Muslim Society in Qatar (IMSQA) yang dipimpin Ustadz Abdullah dan Persatuan Masyarakat Indonesia di Qatar (Permiqa) yang diketuai Edwin Kurniawan. Permiqa merupakan wadah organisasi dari 51 ormas di Qatar yang memiliki WNI sekitar 40.000 orang yang tersebar di berbagai kota di Qatar seperti Dukhan, Messaid, Wakrah, Alkhor dan Doha.
Selain diikuti para ekspatriat dari manca negara seperti India, Pakistan, Bangladeh dan Srilanka serta beberapa warga Qatar, salat Idul Fitri juga dihadiri Ketua DWP KBRI Doha, Andi Una. Untuk meramaikan acara, panitia menyediakan 1000 nasi kotak yang berasal dari sumbangan dari donatur dari WNI bagi para jemaah utamanya para WNI. Acara ini juga memperoleh penjagaan ketat dari pihak keamanan mengingat adanya konflik diplomatik antara Qatar dan negara-negara anggota GCC (Dewan Kerja Sama Teluk) khususnya Arab Saudi, PEA, Bahrain dan beberapa negara lainnya.
Bertindak selaku Imam adalah Ustadz Solahuddin dan Khatib, Ustadz Saharudin Sasaky, Lc, serta sambutan dari Ustaz Abdullah sebagai Ketua IMSQA. Sedangkan pejabat KBRI yang mewakili Duta Besar RI untuk Qatar, Marsekal Madya (Purn) Muhammad Basri Sidehabi adalah Endang Kuswaya, Pelaksana Fungsi Ekonomi. Dubes harus berada di Istana Al-Wajbah guna memenuhi undangan Emir Qatar, Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani untuk melakukan Salat Idul Fitri, dan halal bihalal dengan Emir Qatar, Menteri, para Pejabat Tinggi Qatar lainnya serta kalangan diplomatik di Kompleks Istana Raja.
Dalam sambutan tertulis, Dubes menghimbau agar WNI di Qatar tetap tenang dan berdoa agar konflik diplomatik di kawasan segera berakhir dengan damai. KBRI terus memonitor situasi dengan seksama dan bekerjasama dengan pihak terkait di Qatar guna menjamin keamanan dan keselamatan WNI di Qatar. Terkait dengan konflik, para WNI diminta untuk memanfaatkan dan memaksimalkan peluang dengan adanya isolasi terhadap Qatar sehingga bermanfaat bagi kesejahteraan rakyat. Mantan anggota DPR ini mengapresiasi upaya Koperasi Warga Indonesia di Qatar (KWIQ) untuk memanfaatkan situasi ini dengan mendirikan swalayan "Kwiq Supermarket" di kota Messaid pada tanggal 17 Juni lalu.
Dubes Basri juga menghimbau agar WNI untuk senantiasa menjaga dan meningkatkan rasa persaudaraan dan toleransi setelah menjalankan ibadah puasa. Dubes berharap agar bulan Ramadan dapat menjadikan kita pribadi yang taqwa dan soleh, baik secara personal maupun sosial dan semoga berdampak bagi peningkatan rasa persaudaraan, toleransi dan empati guna kepentingan bangsa dan kita bersama yang berada di perantauan.
Momentum itu juga dimanfaatkan mantan Pilot F-16 Pertama Indonesia ini untuk mengapresiasi kontribusi Komunitas Diaspora Indonesia yang dinilai pihak pemerintah Qatar sebagai komunitas yang baik dan patuh hukum. Disampaikan pula bahwa setiap WNI merupakan duta bangsa di luar negeri. Oleh karena itu, Dubes menghimbau, perlu kiranya selalu memberikan contoh prilaku yang baik.
"Kita tunjukan bahwa kita sebagai bangsa yang besar sehingga perlu menjaga agar citra bangsa Indonesia tetap selalu baik di mata Pemerintah dan masyarakat di Qatar," paparnya.
Dalam ceramah Idul Fitri, Ustadz Saharudin Sasaky memaparkan Tiga Wasiat dari Madrasah Ramadan. Ramadan mengajarkan umat Islam tentang kebhinekaan dan toleransi yaitu bagaimana menjalankan agama dan keyakinan tanpa memaksakannya kepada orang lain; Ramadan mengajarkan agar umat yang satu yang tidak dapat dipisah-pisahkan dengan suku, bangsa ataupun etnis; dan Ramadan mengajak muslim untuk memiliki pribadi yang Rabbani yaitu pribadi yang tidak membeda bedakan antara ibadah vertikal dan horizontal.
"Dengan pribadi yang Rabbani, umat Islam mengenal Allah SWT tidak hanya di bulan Ramadan, namun menjadi Hamba Allah yang sebenar-benarnya kapan saja dan dimana saja" paparnya. Diakhir ceramah, Ustadz Sasaky mengajak para jemaah sholat Idul Fitri untuk mendoakan agar para pemimpin di kawasan diberi rahmat dan hidayahnya agar konflik yang mengancam perpecahan di negara-negara Timur Tengah dan merugikan masyarakat khususnya umat Islam segera berakhir damai.
Ketua IMSQA, Abdullah menyampaikan rangkaian kegiatan Ramadan yang telah dilaksanakan KBRI Doha bersama Permiqa seperti peringatan Nuzulul Quran, tarawih berjamaah yang ditutup dengan sholat Id. Disampaikan pula apresiasi kepada KBRI dan masyarakat atas kerjasamanya dalam rangkaian kegiatan safari Ramadhan sehingga berlangsung sukses dan hikmat.
"Alhamdulilah semua rangkaian kegiatan berjalan baik dan lancar berkat kerjasama yang tulus dari rekan-rekan staf KBRI Doha, IMSQA dan Permiqa serta saudara di perantauan lainnya," ujar Abdullah. Sholat idul Fitri berlangsung hikmah, dan khusuk.
Setelah Salat Id, komunitas Indonesia melakukan halal bihalal dan bersilaturahmi dengan suasana kekeluargaan dinatar masyarakat Indonesia sambil menikmati nasi kotak. Silaturahmi dengan suasana kekeluargaan diantara komunitas Indonesia sangat terasa.
"Sungguh mengharukan dan penuh rasa kekeluargaan sholat Id dan berlebaran di Qatar," ungkap Fitria Ramadhani yang baru pertama kali ikut sholat Id dan berlebaran di Qatar.
"Enggak nyangka komunitas Indonesia sebanyak ini," ujarnya.
#Gan/ KBRI Doha