JAKARTA.BM- Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi, akan bertolak ke Oslo, Norwegia malam ini untuk lakukan kunjungan kerja selama 3 hari (9/6). Di Oslo, Menlu Retno akan menghadiri the 3rd Joint Commission for Bilateral Cooperation Indonesia - Norwegia (JCBC), serta memenuhi undangan untuk menjadi pembicara dalam Oslo Forum 2017.
Joint Commission for Bilateral Cooperation Indonesia - Norwegia pada tahun 2017 ini merupakan pertemuan ke-3 setelah sebelumnya berlangsung pertemuan pertama di pada bulan Juli 2015 di Oslo, Norwegia dan pertemuan kedua pada bulan Mei 2016 di Jakarta, Indonesia.
Pertemuan akan membahas isu-isu strategis dalam hubungan kerja sama Indonesia dan Norwegia, antara lain kerja sama dalam bidang lingkungan hidup, perubahan iklim dan kehutanan, maritim dan perikanan, serta sumber energi terbarukan. Selain itu, akan dibahas juga kerja sama Indonesia dan Norwegia dalam bidang ekonomi dan investasi , pendidikan, isu HAM dan interfaith dialogue.
Indonesia dan Norwegia juga akan bahas kerja sama triangular dalam kontribusi proyek bersama di negara ke-3, antara lain proyek di Afghanistan. Menlu Retno dan Menlu Norwegia, Børge Brende, direncanakan akan menandatangani Perjanjian Bebas Visa Diplomatik dan Dinas (PBVDD) antara Indonesia dan Norwegia. PBVDD ini akan menjadi yang kedua untuk kawasan Skandinavia, setelah belum lalu Indonesia juga menandatangani PBVDD dengan Swedia saat kunjungan kenegaraan Raja Swedia ke Indonesia.
Agenda lain yang akan dilakukan Menlu Retno adalah memenuhi undangan menjadi pembicara dalam Oslo Forum 2017. Oslo Forum merupakan sebuah forum yang digagas oleh Kemlu Norwegia bersama Centre for Humanitarian Dialogue yang berpusat di Swiss untuk berbagi pengalaman dalam mengidentifikasi tantangan dan praktik mediasi untuk menuju perdamaian dunia.
Oslo Forum 2017 mengambil tema "Peace Making in the New Era of Geopolitics", akan dihadiri oleh sekitar 100 undangan dari kalangan pemimpin dunia, PBB, LSM serta para akademisi. Menlu Retno sendiri akan berbicara dalam sesi "The ASEAN Way: Trends in Security Approaches in Southeast Asia".
#Gan/Puspen Kemlu/bey
Joint Commission for Bilateral Cooperation Indonesia - Norwegia pada tahun 2017 ini merupakan pertemuan ke-3 setelah sebelumnya berlangsung pertemuan pertama di pada bulan Juli 2015 di Oslo, Norwegia dan pertemuan kedua pada bulan Mei 2016 di Jakarta, Indonesia.
Pertemuan akan membahas isu-isu strategis dalam hubungan kerja sama Indonesia dan Norwegia, antara lain kerja sama dalam bidang lingkungan hidup, perubahan iklim dan kehutanan, maritim dan perikanan, serta sumber energi terbarukan. Selain itu, akan dibahas juga kerja sama Indonesia dan Norwegia dalam bidang ekonomi dan investasi , pendidikan, isu HAM dan interfaith dialogue.
Indonesia dan Norwegia juga akan bahas kerja sama triangular dalam kontribusi proyek bersama di negara ke-3, antara lain proyek di Afghanistan. Menlu Retno dan Menlu Norwegia, Børge Brende, direncanakan akan menandatangani Perjanjian Bebas Visa Diplomatik dan Dinas (PBVDD) antara Indonesia dan Norwegia. PBVDD ini akan menjadi yang kedua untuk kawasan Skandinavia, setelah belum lalu Indonesia juga menandatangani PBVDD dengan Swedia saat kunjungan kenegaraan Raja Swedia ke Indonesia.
Agenda lain yang akan dilakukan Menlu Retno adalah memenuhi undangan menjadi pembicara dalam Oslo Forum 2017. Oslo Forum merupakan sebuah forum yang digagas oleh Kemlu Norwegia bersama Centre for Humanitarian Dialogue yang berpusat di Swiss untuk berbagi pengalaman dalam mengidentifikasi tantangan dan praktik mediasi untuk menuju perdamaian dunia.
Oslo Forum 2017 mengambil tema "Peace Making in the New Era of Geopolitics", akan dihadiri oleh sekitar 100 undangan dari kalangan pemimpin dunia, PBB, LSM serta para akademisi. Menlu Retno sendiri akan berbicara dalam sesi "The ASEAN Way: Trends in Security Approaches in Southeast Asia".
#Gan/Puspen Kemlu/bey