Breaking

"BAHAYA MASIH MENGANCAM"
"JANGAN KENDOR! TETAP JALANKAN PROTOKOL KESEHATAN"

Thursday, June 15, 2017

Pertama, Festival Budaya Indonesia Digelar di Svetlogorsk, Rusia

Svetlogorsk(RUSIA).BM- Sebuah kota wisata utama Rusia di tepian laut Baltik berjarak sekitar 50 km dari ibu kota Propinsi Kaliningrad, selama 2 hari (9-10 Juni) nampak lebih semarak dengan gelaran Festival Budaya Indonesia.

Gamelan Bali milik museum untuk pertama kalinya bergema setelah KBRI Moskow mengirim seorang instruktur gamelan untuk melatih 14 siswa Kaliningrad Regional Music College  dan Orkes Russian Folk Musical Instrument. Selama 2 hari penonton disuguhi beberapa tarian seperti tari Merak, Genjring, Rantak, Sekar Pudyastuti, Wigaringtyas dan ditutup dengan joged Gemu Famire yang diikuti dengan antusias oleh pengunjung. Uniknya, separuh dari para penari tersebut adalah warga negara Rusia yang mencintai Indonesia.

Di hadapan ratusan tamu yang hadir di acara pembukaan, Dubes RI untuk Rusia merangkap Belarus Wahid Supriyadi menyatakan festival ini adalah realisasi janjinya tahun lalu kepada Svetlana Sivkova, Direktur Jenderal Museum of World Ocean, untuk mengirim pelatih gamelan dan menggelar Festival Budaya Indonesia di kota yang ditempuh selama 2 jam dengan penerbangan dari Moskow ini. Sekitar 80% benda-benda seni yang ada di museum ini berasal dari Indonesia yang didominasi oleh patung Garuda dan tokoh pewayangan dari Bali, patung Asmat, senjata tradisionil, lukisan, wayang dan benda seni tradisional lainnya.

"Melalui festival ini diharapkan hubungan kedua negara khususnya di bidang seni budaya dan hubungan antar masyarakat akan semakin erat lagi," ujar Dubes Wahid.  Seusai sambutan, Dubes Wahid menyerahkan replika kapal Pinisi ukuran 1.2 meter yang khusus didatangkan dari Sulawesi Selatan  untuk menambah koleksi museum.

Dubes Wahid juga tampil menghibur penonton dengan menyanyikan 2 lagu ciptaan A. Riyanto "Selamat Bertemu Lagi" dan "Selamat Jalan" diiringi orkestra musik tradisional Rusia propinsi Kaliningrad pimpinan Andrei Stepanenko.

Di sela-sela acara, diputar film promosi "Wonderful Indonesia" yang menampilkan keindahan budaya dan kuliner Indonesia serta destinasi wisata Bali, Sumatera Barat, Jawa Barat, Yogyakarta, dan kota lain di Indonesia. Sementara TV display di dalam museum terus menampilkan aneka foto dokumenter hubungan diplomatik Indonesia - Rusia dan film hitam putih kunjungan PM Uni Soviet Nikita Kruschev dan Presiden Sukarno ke pulau Bali tahun 1960 produksi Arsip Nasional RI.

Di hari kedua festival, selain pertunjukan seni budaya juga ditampilkan demo masak kuliner Indonesia, dialog interaktif, kursus kilat bahasa Indonesia dan pertunjukan seni budaya.

Istri Dubes RI Ny. Murgiyati Supriyadi unjuk kebolehan dengan memasak nasi dan mi goreng, bakwan udang dan pisang aroma. Semua masakan ludes disantap pengunjung segera setelah selesai dimasak, dan bahkan krupuk pun disikat habis. Inilah pertama kalinya mereka menyantap masakan Indonesia. Demo masak juga dilanjutkan oleh para chef restoran 'Yakitori' dan diharapkan menu-menu Indonesia tadi dapat diperkenalkan di restoran yang menjual masakan Asia tersebut.

Dialog interaktif dihadiri sekitar 70 orang berasal dari siswa kelas 10 "School of Young Diplomat" Sekolah Kejuruan "Y.A, Gagarin" dari kota Kaliningrad, mahasiswa dan masyarakat setempat. Dubes Wahid menjelaskan sejarah, perkembangan dan prospek hubungan bilateral  Indonesia dan Rusia. Berbagai pertanyaan diajukan peserta seperti situasi keamanan di Indonesia, agama, ekspor Indonesia ke Rusia, dsb menunjukan tingginya minat masyarakat setempat mengetahui lebih dalam tentang  informasi Indonesia.

Acara juga dimeriahkan dengan quiz mengenai Indonesia dan bagi mereka yang dapat menjawab pertanyakan disediahkan bermacam-macam  hadiah seperti teh, kopi, scarf, jam tangan kayu dan cinderamata Indonesia lainnya.

Pada penutupan kegiatan, kejutan disampaikan seorang tamu bernama Ivan Bakrymov, ketua lembaga kemasyarakatan "Pamyat Pokolenia" (The Memory of Generation) yang menyerahkan sebuah hadiah berupa akordion antik buatan Rusia yang telah berusia 70 tahun kepada Dubes Wahid.

"Atas nama masyarakat Svetlogorsk khususnya dan Kaliningrad umumnya, saya serahkan alat musik ini sebagai wujud penghormatan kami kepada Bapak Dubes yang tadi telah menghibur kami semua," ujar Ivan Bakrymov disambut tepuk meriah pengunjung.

Direktur Jenderal Museum of World Ocean Svetlana Sivkova di penghujung acara juga menyatakan kegembiraannya atas penyelenggaraan Festival dan berharap acara ini dapat diselenggarakan setiap tahun.

"Walaupun kota kecil, setiap tahun sekitar 1,5 juta wisatawan berkunjung ke Svetlogorsk dan Kaliningrad, dan sekitar 200 ribu di antara mereka mengunjungi museum kami" ujar Svetlana.

Bahkan dia bersama 10 staf museum merencanakan untuk berkunjung ke Indonesia dalam rangka "information tour" untuk mengenal lebih dekat budaya aneka suku di Indonesia serta penjajakan kerjasama dengan museum kelautan di Indonesia.





#Gan/ KBRI Moskow
" Klik! Informasi yang Anda Butuhkan "



"Prakiraan Cuaca Rabu 06 Novenber 2024"




"BOFET HARAPAN PERI"

SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS