Buenos Aires(ARGENTINA).BM- Bahan Baku Karet dari Indonesia menjadi primadona di Argentina, khususnya bagi industri otomotif negara kedua terbesar di Amerika Selatan ini. Hal ini terlihat dari nilai impor salah satu perusahaan penghasil ban kendaraan bermotor di Argentina, Fate S.A.I.C.I (Fate) yang hampir 90% bahan bakunya didatangkan dari Indonesia.
"Indonesia memiliki produk dengan kualitas yang sangat baik, utamanya dalam hal kadar viskositas yang sangat sesuai dengan yang kami butuhkan". Hal ini disampaikan Jorge del Priore, Corporate Procurement Manager Perusahaan Fate saat menerima KBRI Buenos Aires di Kantor Fate S.A.I.C.I dan Fate-Aluar Group di Provinsi Buenos Aires, Argentina pekan lalu.
Dalam pertemuan tersebut hadir pula Diana Rodriguez (Raw Material Procurement Manager) dan Diego Coppola (Head of Raw Material Procurement) yang berhubungan langsung dengan pemasok (supplier) dari Indonesia. Sedangkan dari KBRI Buenos Aires terdiri dari Dubes RI, Pelaksana Fungsi Ekonomi dan staf serta Pelaksana Fungsi Pensosbud.
Perusahaan Fate, sebagai salah satu dari 5 (lima) besar perusahaan penghasil ban kendaraan bermotor di Argentina, mengimpor sekitar 18.000 ton bahan baku karet per tahun yang mana hampir 90%-nya diimpor dari Indonesia.
Perusahaan Fate mengimpor karet berstandarkan SIR-20 (Standard Indonesian Rubber-20) dari berbagai perusahaan di Indonesia seperti Kirana Megatara Group, PT Asia Rubberindo, PT Felda Indo Rubber, dan sebagainya. Nilai impor bahan baku karet dari Indonesia tersebut diperkirakan mencapai US$ 18 juta pada tahun 2016.
Perusahaan Fate berdiri sejak tahun 1940 dan saat ini mempekerjakan kurang lebih 2100 orang karyawan. Fate memproduksi sekitar 4 juta ban kendaraan per tahun dan jenis ban yang diproduksi adalah untuk kendaraan mobil penumpang, bus, truk, serta mesin pertanian.
Kapasitas produksi pabrik yang dimiliki adalah 15.350 ban per harinya, namun saat ini hanya memproduksi sekitar 85% dari kapasitas yang terpasang, mayoritas untuk ban kendaraan mobil penumpang dan truk ringan.
Perusahaan Fate bekerja sama dengan banyak produsen otomotif di Argentina untuk penjualan jenis kendaraan tertentu, seperti dengan VW, Renault, Fiat, Scania, Mercedes-Benz, dan Iveco. Sebanyak 39% dari ban yang diproduksi adalah untuk pasar ekspor baik untuk pasar Amerika maupun Eropa.
Dalam kesempatan tersebut, Dubes RI menyampaikan agar Perusahaan Fate terus meningkatkan impor karet dari Indonesia. "Kami juga mengundang anda (Fate) untuk berpartisipasi pada Trade Expo Indonesia (TEI) yang akan diselenggarakan di Jakarta pada tanggal 11-15 Oktober 2017", demikian disampaikan Dubes RI.
Perusahaan Fate berada di bawah Fate-Aluar Group, suatu kelompok usaha yang juga mempunyai usaha peleburan (smelter) aluminium dengan nama Aluar Aluminio; mengelola pembangkit hidroelektrik di Futaleufu (Provinsi Chubut); serta mempunyai perusahaan yang bergerak di bidang distribusi listrik (Transpa S.A.) dan proyek listrik dari energi terbarukan (Infa S.A.).
Karet: Produk Unggulan Indonesia di Pasar Argentina
Karet merupakan salah satu komoditas unggulan ekspor Indonesia ke Argentina. Pada tahun 2016 tercatat nilai ekspor untuk karet alam TSNR (technically specified natural rubber/HS 400122) mencapai US$ 24,65 juta.
Dengan menggunakan penghitungan country of origin, nilainya menjadi US$ 36,32 juta karena sebagian dikirim melalui Singapura. Untuk tahun 2017, nilai ekspornya mencapai US$ 18,23 juta (sampai dengan bulan Mei 2017).
#Gan/ KBRI Buenos Aires
"Indonesia memiliki produk dengan kualitas yang sangat baik, utamanya dalam hal kadar viskositas yang sangat sesuai dengan yang kami butuhkan". Hal ini disampaikan Jorge del Priore, Corporate Procurement Manager Perusahaan Fate saat menerima KBRI Buenos Aires di Kantor Fate S.A.I.C.I dan Fate-Aluar Group di Provinsi Buenos Aires, Argentina pekan lalu.
Dalam pertemuan tersebut hadir pula Diana Rodriguez (Raw Material Procurement Manager) dan Diego Coppola (Head of Raw Material Procurement) yang berhubungan langsung dengan pemasok (supplier) dari Indonesia. Sedangkan dari KBRI Buenos Aires terdiri dari Dubes RI, Pelaksana Fungsi Ekonomi dan staf serta Pelaksana Fungsi Pensosbud.
Perusahaan Fate, sebagai salah satu dari 5 (lima) besar perusahaan penghasil ban kendaraan bermotor di Argentina, mengimpor sekitar 18.000 ton bahan baku karet per tahun yang mana hampir 90%-nya diimpor dari Indonesia.
Perusahaan Fate mengimpor karet berstandarkan SIR-20 (Standard Indonesian Rubber-20) dari berbagai perusahaan di Indonesia seperti Kirana Megatara Group, PT Asia Rubberindo, PT Felda Indo Rubber, dan sebagainya. Nilai impor bahan baku karet dari Indonesia tersebut diperkirakan mencapai US$ 18 juta pada tahun 2016.
Perusahaan Fate berdiri sejak tahun 1940 dan saat ini mempekerjakan kurang lebih 2100 orang karyawan. Fate memproduksi sekitar 4 juta ban kendaraan per tahun dan jenis ban yang diproduksi adalah untuk kendaraan mobil penumpang, bus, truk, serta mesin pertanian.
Kapasitas produksi pabrik yang dimiliki adalah 15.350 ban per harinya, namun saat ini hanya memproduksi sekitar 85% dari kapasitas yang terpasang, mayoritas untuk ban kendaraan mobil penumpang dan truk ringan.
Perusahaan Fate bekerja sama dengan banyak produsen otomotif di Argentina untuk penjualan jenis kendaraan tertentu, seperti dengan VW, Renault, Fiat, Scania, Mercedes-Benz, dan Iveco. Sebanyak 39% dari ban yang diproduksi adalah untuk pasar ekspor baik untuk pasar Amerika maupun Eropa.
Dalam kesempatan tersebut, Dubes RI menyampaikan agar Perusahaan Fate terus meningkatkan impor karet dari Indonesia. "Kami juga mengundang anda (Fate) untuk berpartisipasi pada Trade Expo Indonesia (TEI) yang akan diselenggarakan di Jakarta pada tanggal 11-15 Oktober 2017", demikian disampaikan Dubes RI.
Perusahaan Fate berada di bawah Fate-Aluar Group, suatu kelompok usaha yang juga mempunyai usaha peleburan (smelter) aluminium dengan nama Aluar Aluminio; mengelola pembangkit hidroelektrik di Futaleufu (Provinsi Chubut); serta mempunyai perusahaan yang bergerak di bidang distribusi listrik (Transpa S.A.) dan proyek listrik dari energi terbarukan (Infa S.A.).
Karet: Produk Unggulan Indonesia di Pasar Argentina
Karet merupakan salah satu komoditas unggulan ekspor Indonesia ke Argentina. Pada tahun 2016 tercatat nilai ekspor untuk karet alam TSNR (technically specified natural rubber/HS 400122) mencapai US$ 24,65 juta.
Dengan menggunakan penghitungan country of origin, nilainya menjadi US$ 36,32 juta karena sebagian dikirim melalui Singapura. Untuk tahun 2017, nilai ekspornya mencapai US$ 18,23 juta (sampai dengan bulan Mei 2017).
#Gan/ KBRI Buenos Aires