BMI Sakit Menahun Dipulangkan KJRI

Jeddah(ARAB SAUDI).BM- Konsulat Jenderal Republik Indonesia Jeddah memulangkan Buruh Migran Indonesia yang sakit stroke sejak 2015 atas nama Kuswati Binti Dulbari Sumito alias Fatma (08/07) dengan penerbangan Saudia dan menyerahterimakan penanganan WNI asal Banyuwangi tersebut kepada Direktorat PWNI dan BHI Kemenlu RI, BNP2TKI dan Disnaker Banyuwangi di Bandara Soekarno Hatta Ahad, 9 Juli 2017 pukul 9.30 .

Bedasarkan keterangan Rahmat Aming, Pelaksana Fungsi Konsuler III KJRI Jeddah, Kuswati dilaporkan pihak Rumah Sakit Raja Fahad tahun 2015, setelah rumah sakit pemerintah itu menerima pasien dalam keadaan stroke tanpa nama lengkap kecuali Kuswati dan keterangan apapun dan meregisternya atas nama alias  Fatma.

Saat pertama dilaporkan KJRI Jeddah langsung menemui yang bersangkutan di rumah sakit namun Kuswati tidak dapat memberi keterangan apapun karena kondisinya yang stroke. KJRI melakukan kunjungan berkala hingga saraf motorik Kuswati membaik namun belum juga dapat melakukan percakapan kecuali dengan isyarat dan anggukan. Pihak keluarga melaporkan kepada Direktorat PWNI Kementerian Luar Negeri terkait data lengkap yang bersangkutan. 

Berbekal keterangan tersebut, pihak KJRI berupaya menghubungi pihak pengguna jasa namun pihak pengguna jasa tidak mengakui bahwa Kuswati bekerja dengannya dan menolak bertanggungjawab apapun atas pengobatan yang bersangkutan. KJRI tidak dapat mengkonfrontir pihak pengguna jasa dengan Kuswati karena kondisi kesehatan perempuan asal Banyuwangi tersebut tidak memungkinkan untuk berkomunikasi.

Awal Januari 2017, Kuswati dipindahkan ke rumah sakit Al Thager karena Rumah Sakit Raja Fahad melakukan renovasi. Atas permintaan pihak keluarga, KJRI mengupayakan pemulangan Kuswati setelah kondisinya mulai membaik dan memperoleh izin dari pihak rumah sakit. Pihak rumah sakit pemerintah Saudi membebaskan seluruh biaya pengobatan Kuswati. 

Petugas KJRI Jeddah, Kurniati Zulkarnaini mendampingi pemulangan dengan tandu khusus penerbangan Saudia. Kuswati saat ini di rawat di Rumah Sakit Pelabuhan menunggu arahan dokter dan dalam penanganan Dinas Tenaga Kerja Banyuwangi. Seluruh biaya tiket penerbangan dengan treatment khusus ditanggung KJRI Jeddah.

“KJRI Jeddah senantiasa memberi perhatian lebih terhadap penanganan buruh migran yang sakit parah, terutama yang ditinggalkan tanpa penanggung jawab yang jelas,” demikian ujar Konsul Jenderal RI Jeddah, Mohamad Hery Saripudin. Hery menegaskan, bahwa kebijakan itu merupakan wujud kehadiran negara bagi warga negara Indonesia di luar negeri.

#Gan/KJRI Jeddah)