Menlu RI Retno Marsudi bersama dengan Menlu Laos Saleumxay Kommasith |
JAKARTA.BM- Menlu RI, Retno L. P. Marsudi melakukan pertemuan bilateral dengan Menlu Laos Saleumxay Kommasith di Jakarta (27/7). Kedua Menlu memimpin pertemuan Ke-5 Joint Commission for Bilateral Cooperation (JCBC). Pertemuan kedua Menlu juga menjadi kick off bagi peringatan ke-60 hubungan diplomatik kedua negara.
“Pokok pembahasan dalam pertemuan kali ini adalah mengenai Pembahasan 60 tahun hubungan bilateral RI – Laos, Kerja sama ekonomi untuk peningkatan kerja sama investasi, dan kerjasama pengembangan Sumber Daya Manusia,” demikian disampaikan Menlu Retno dalam konferensi pers usai pertemuan bilateral.
Menlu Retno menjelaskan, dalam pertemuan JCBC ke-5 RI-Laos telah dibahas isu-isu yang menjadi perhatian khusus antara kedua negara, antara lain kerja sama politik, pertahanan dan keamanan, yang mencakup pembahasan kerja sama antar parlemen, kerja sama antar Kementerian Luar Negeri kedua negara, serta kerja sama pertahanan dan keamanan.
Pembahasan kerja sama ekonomi yang dibahas mencakup perdagangan dan investasi, perindustrian, pertanian, keuangan dan perbankan. Kerja sama sosial budaya mencakup kerja sama di bidang pendidikan, transportasi dan pariwisata. Kerja sama lain adalah mengenai kepemudaan dan olah raga.
Pertemuan, lanjutnya, juga menjadi kesempatan bagi kedua Menlu untuk bertukar pandangan mengenai isu-isu global dan regional.
Menlu Laos ke Indonesia juga akan diterima oleh Wakil Presiden RI dan dilanjutkan dengan kunjungan ke Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kementerian Luar Negeri RI. Dalam kunjungan itu Menlu Kommasith akan melakukan dialog dan studi banding terkait pelatihan bagi para diplomat.
Aganda pertemuan lain Menlu Kommasith adalah pertemuan dengan Direktur Utama PT. Pupuk Kujang dan peninjauan pabrik di Cikampek, Purwakarta.
Perkembangan kerjasama RI-Laos, nilai Perdagangan Indonesia Laos saat ini tercatat untuk Januari - April 2017: US$ 4,52 juta (Januari - April 2016 US$ 3,50 juta) pada tahun 2016: US$ 10,071 juta dan pada tahun 2015: US$ 8,55 juta.
Investasi Indonesia di Laos yang tercatat saat ini senilai US$ 1,1 juta antara pengusaha Raam Punjabi dengan Major Cinema dari Thailand dalam membuka jaringan bioskop.Warga Negara Indonesia di Laos: 253 orang (per Mei 2016).
Sejak tahun 2006, Pemerintah RI telah memberikan sejumlah beasiswa dan pelatihan teknis kepada WN Laos dengan rincian Beasiswa Darmasiswa 51 orang; Beasiswa Program S-2 58 orang; Beasiswa Seni dan Budaya Indonesia (BSBI) 10 orang; ASEAN+3 4 orang. Pelatihan teknis di berbagai bidang kepada 166 orang, antara lain pelatihan ukir kayu, membatik, budidaya ikan lele, pelatih silat, kempo, pelatihan tari dan angklung.
#Gan/Puspen Kemlu
No comments:
Post a Comment