Madinah(ARAB SAUDI).BM- Konjen RI Jeddah Mohammad Hery Saripudin melakukan pertemuan dengan rombongan wartawan yang tergabung dalam Media Center Haji (MCH) pada Kamis (27/7).
Pertemuan yang digelar di Kantor Haji Daerah Kerja (Daker) Madinah ini selain bertujuan untuk berkenalan dengan awak media MCH dalam rangka peliputan ibadah haji 1438H, juga untuk menyampaikan beberapa informasi penting terkait aturan Pemerintah Arab Saudi dalam hal peliputan ibadah haji.
Di hadapan awak media Konjen menegaskan komitmen perwakilan RI di Arab Saudi untuk menyukseskan penyelenggaraan ibadah tahun ini dengan berbagai tantangannya.
Menurut Konjen, tantangan pelayanan ibadah haji tahun ini adalah meningkatnya kuota haji yang tahun ini mengalami peningkatan, yakni berjumlah 221 ribu untuk jemaah haji Indonesia. Peningkatan jumlah ini juga terjadi kepada para jamaah dari negara lain.
"Peningkatan jumlah jamaah tahun ini tidak dibarengi oleh penambahan fasilitas seperti akomodasi. Demand bertambah tapi suplai tidak," ucap Konjen.
Sementara rasio petugas pendukung haji dengan jumlah jamaah yang harus dilayani tidak sebanding.
Tantangan lainnya, suhu di Arab Saudi pada pelaksanaan ibadah haji tahun ini mencapai puncaknya sehingga menjadi tantangan tersendiri bagi para jamaah.
Selain itu, profil jamaah kita berasal dari daerah dan didominasi oleh mereka yang berpendidikan menengah ke bawah yang sebagian terkadang tidak mengerti bahasa Indonesia.
Untuk itu Konjen mengajak awak MCH ikut menyukseskan hajatan nasional tahunan ini. "Kami memandang media sebagai mitra strategis. Bapak-bapak adalah mata dan telinga konstituen kita di tanah air. Oleh karena itu, kami mengajak rekan-rekan media memberikan berita yang faktual, cover both sides," ajak Konjen kepada awak MCH.
Di Sela- sela melakukan peliputan, rekan-rekan media diajak Konjen agar ikhlas membantu jamaah yang menemui masalah, seperti kesasar yang sering dialami jamaah.
Di ujung pertemuan Konjen menekankan agar awak MCH betul-betul memperhatikan larangan mengambil gambar objek-objek vital, memotret perempuan dan objek terlarang lainnya.
"Mohon perhatikan dos and don'ts. Jangan sampai hingga akhir bertugas ada peralatan yang ditahan," demikian Konjen mengingatkan.
Pertemuan yang digelar di Kantor Haji Daerah Kerja (Daker) Madinah ini selain bertujuan untuk berkenalan dengan awak media MCH dalam rangka peliputan ibadah haji 1438H, juga untuk menyampaikan beberapa informasi penting terkait aturan Pemerintah Arab Saudi dalam hal peliputan ibadah haji.
Di hadapan awak media Konjen menegaskan komitmen perwakilan RI di Arab Saudi untuk menyukseskan penyelenggaraan ibadah tahun ini dengan berbagai tantangannya.
Menurut Konjen, tantangan pelayanan ibadah haji tahun ini adalah meningkatnya kuota haji yang tahun ini mengalami peningkatan, yakni berjumlah 221 ribu untuk jemaah haji Indonesia. Peningkatan jumlah ini juga terjadi kepada para jamaah dari negara lain.
"Peningkatan jumlah jamaah tahun ini tidak dibarengi oleh penambahan fasilitas seperti akomodasi. Demand bertambah tapi suplai tidak," ucap Konjen.
Sementara rasio petugas pendukung haji dengan jumlah jamaah yang harus dilayani tidak sebanding.
Tantangan lainnya, suhu di Arab Saudi pada pelaksanaan ibadah haji tahun ini mencapai puncaknya sehingga menjadi tantangan tersendiri bagi para jamaah.
Selain itu, profil jamaah kita berasal dari daerah dan didominasi oleh mereka yang berpendidikan menengah ke bawah yang sebagian terkadang tidak mengerti bahasa Indonesia.
Untuk itu Konjen mengajak awak MCH ikut menyukseskan hajatan nasional tahunan ini. "Kami memandang media sebagai mitra strategis. Bapak-bapak adalah mata dan telinga konstituen kita di tanah air. Oleh karena itu, kami mengajak rekan-rekan media memberikan berita yang faktual, cover both sides," ajak Konjen kepada awak MCH.
Di Sela- sela melakukan peliputan, rekan-rekan media diajak Konjen agar ikhlas membantu jamaah yang menemui masalah, seperti kesasar yang sering dialami jamaah.
Di ujung pertemuan Konjen menekankan agar awak MCH betul-betul memperhatikan larangan mengambil gambar objek-objek vital, memotret perempuan dan objek terlarang lainnya.
"Mohon perhatikan dos and don'ts. Jangan sampai hingga akhir bertugas ada peralatan yang ditahan," demikian Konjen mengingatkan.
#Feri/ KJRI Jeddah
No comments:
Post a Comment