London(INGGRIS).BM- Bendera Indonesia kembali dikibarkan di kota Llangollen, wilayah Wales Utara, Inggris. Puluhan pelajar Indonesia yang tergabung dalam tiga kelompok paduan suara bertanding di ajang kompetisi musik tingkat dunia Llangollen International Musical Eisteddfod/Festival pada tanggal 4-9 Juli 2017.
Ketiga kelompok paduan suara Indonesia tersebut adalah paduan suara SMA Al-Izhar – Pondok Labu, paduan suara mahasiswa Institut Teknologi Nasional (ITENAS) – Bandung, dan paduan suara mahasiswa (Jinggaswara) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) – Surabaya.
Tahun ini, para pelajar Indonesia berkompetisi dengan ratusan pelajar serta musisi professional dari 15 negara lainnya yaitu Inggris, Irlandia, Jerman, Spanyol, Estonia, Amerika Serikat, Uruguay, India, China, Kyrgyzstan, Filipina, Singapura, Australia Zimbabwe, dan Afrika Selatan.
Festival ini juga ditandai dengan Parade of Nations ketika para peserta dari berbagai negara menyusuri jalan-jalan kota Llangollen dengan menggunakan pakaian tradisionalnya. Tentunya, peserta Indonesia selalu menjadi daya tarik publik dan telah menjadi icon brosur dan poster festival ini.
Suara merdu para pelajar Indonesia yang dipadukan dengan penampilan tarian nusantara serta semaraknya pakaian tradisional berbagai daerah di Indonesia telah memukau tim juri dan ribuan penonton yang memenuhi festival musik ini setiap tahunnya sejak tahun 1947.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, peserta Indonesia selalu berkesempatan mengisi jajaran posisi juara. Tahun ini, SMA Al-Izhar masuk jajaran lima besar kategori Folk Dance Group. Sementara, kategori Youth Choirs diisi oleh PSM ITS pada posisi kedua dan PSM ITENAS pada posisi ketiga. PSM ITS juga memperoleh posisi kedua pada kategori Adult Folk Song Choirs dan posisi ketiga pada kategori Mixed Choirs.
Duta Besar RI untuk Inggris, Dr. Rizal Sukma menyatakan sangat menghargai kerja keras dan kegigihan para pelajar Indonesia dalam mempromosikan budaya Indonesia di Inggris melalui musik dan tari. "Mereka berlatih berbulan-bulan dan telah berhasil menampilkan sebuah pertunjukkan yang unik dan menarik di hadapan ribuan publik pecinta musik", ujarnya. Duta Besar RI berharap semakin banyak anak Indonesia yang maju dan tampil di berbagai ajang pertandingan internasional lainnya sehingga menempatkan nama Indonesia dalam jajaran juara-juara dunia dalam berbagai bidang.
Llangollen International Musical Eisteddfod/Festival yang telah berusia 70 tahun ini merupakan ajang bergengsi yang melahirkan nama-nama besar seperti Luciano Pavarotti dan Placido Domingo.
Ketiga kelompok paduan suara Indonesia tersebut adalah paduan suara SMA Al-Izhar – Pondok Labu, paduan suara mahasiswa Institut Teknologi Nasional (ITENAS) – Bandung, dan paduan suara mahasiswa (Jinggaswara) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) – Surabaya.
Tahun ini, para pelajar Indonesia berkompetisi dengan ratusan pelajar serta musisi professional dari 15 negara lainnya yaitu Inggris, Irlandia, Jerman, Spanyol, Estonia, Amerika Serikat, Uruguay, India, China, Kyrgyzstan, Filipina, Singapura, Australia Zimbabwe, dan Afrika Selatan.
Festival ini juga ditandai dengan Parade of Nations ketika para peserta dari berbagai negara menyusuri jalan-jalan kota Llangollen dengan menggunakan pakaian tradisionalnya. Tentunya, peserta Indonesia selalu menjadi daya tarik publik dan telah menjadi icon brosur dan poster festival ini.
Suara merdu para pelajar Indonesia yang dipadukan dengan penampilan tarian nusantara serta semaraknya pakaian tradisional berbagai daerah di Indonesia telah memukau tim juri dan ribuan penonton yang memenuhi festival musik ini setiap tahunnya sejak tahun 1947.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, peserta Indonesia selalu berkesempatan mengisi jajaran posisi juara. Tahun ini, SMA Al-Izhar masuk jajaran lima besar kategori Folk Dance Group. Sementara, kategori Youth Choirs diisi oleh PSM ITS pada posisi kedua dan PSM ITENAS pada posisi ketiga. PSM ITS juga memperoleh posisi kedua pada kategori Adult Folk Song Choirs dan posisi ketiga pada kategori Mixed Choirs.
Duta Besar RI untuk Inggris, Dr. Rizal Sukma menyatakan sangat menghargai kerja keras dan kegigihan para pelajar Indonesia dalam mempromosikan budaya Indonesia di Inggris melalui musik dan tari. "Mereka berlatih berbulan-bulan dan telah berhasil menampilkan sebuah pertunjukkan yang unik dan menarik di hadapan ribuan publik pecinta musik", ujarnya. Duta Besar RI berharap semakin banyak anak Indonesia yang maju dan tampil di berbagai ajang pertandingan internasional lainnya sehingga menempatkan nama Indonesia dalam jajaran juara-juara dunia dalam berbagai bidang.
Llangollen International Musical Eisteddfod/Festival yang telah berusia 70 tahun ini merupakan ajang bergengsi yang melahirkan nama-nama besar seperti Luciano Pavarotti dan Placido Domingo.
#Gan/Fungsi Penerangan, Sosial, dan Budaya/KBRI London