Amman(YORDANIA).BM- Peluang bisnis di Yordania sangat besar dengan pangsa pasar lebih dari 1 milyar penduduk. Peluang ini terbuka dengan adanya perjanjian perdagangan bebas antara Yordania dengan Amerika Serikat, Uni Eropa, negara-negara Arab, Kanada, dan Turki.
Pernyataan tersebut ditegaskan oleh Menteri Negara Urusan Investasi/Ketua Komisi Investasi Yordania, Muhannad Shehadeh, saat menerima kunjungan Duta Besar RI Andy Rachmianto mendampingi delegasi Indonesia-Jordan Business Council (IJBC) yang diketuai oleh Mayra Andrea, Minggu (30/7). Dr. Sutiyoso, Presiden Komisaris PT Semen Indonesia dan Fachri Thaib, Ketua Kadin Komite Tetap Timur Tengah dan OKI, selaku dewan penasehat IJBC juga turut hadir dalam pertemuan tersebut.
Menteri Shehadeh menjelaskan sebagai contoh bahwa sejak pertengahan tahun 2016, produk-produk Yordania mendapat kemudahan untuk memasuki pasar Uni Eropa dengan kandungan lokal hanya sebesar 30%. Sebelumnya, untuk memasuki pasar tersebut, produk Yordania harus mempunyai kandungan lokal sebesar 65% yang sulit dicapai oleh kalangan industri Yordania. Kesepakatan ini juga mensyaratkan perusahaan mempekerjakan minimal 15% pengungsi Suriah sebagai upaya Uni Eropa membantu Yordania yang menampung begitu banyak pengungsi Suriah.
Peluang ini tentunya menjadi kesempatan bagus bagi pengusaha Indonesia yang mengalami kendala mengembangkan ekspornya ke Uni Eropa. Yordania juga memiliki beberapa proyek investasi yang dapat dimanfaatkan secara optimal oleh para investor Indonesia, seperti proyek pengembangan energi terbarukan, pengelolaan air bersih, infrastruktur, pariwisata, industri dan kesehatan.
Dubes RI menegaskan bahwa perusahaan-perusahaan Indonesia sangat berkeinginan untuk ambil bagian dan berperan aktif dalam membangun kembali Suriah dan Irak pasca konflik. Untuk itu, PT Semen Indonesia berniat untuk mengembangkan sayap bisnisnya ke Yordania, sehingga ketika proyek-proyek rekonstruksi Suriah dan Irak dimulai, BUMN Indonesia tersebut dapat langsung berpartisipasi. Di samping itu, Pertamina Holding yang diwakili oleh PT Badak LNG dan PT Patra Badak Arun Solusi juga berniat melakukan kerja sama migas dengan perusahaan-perusahaan Yordania.
Kunjungan delegasi IJBC ke Amman tanggal 30 Juli – 2 Agustus 2017 akan dilanjutkan partisipasi pada JoEnergy, Jordan Build, and Rebuild Syria Expo & Conference, the 1st Indonesia-Jordan Joint Business Council, Business Forum Indonesia-Yordania, B-to-B meeting, serta pertemuan dengan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Yordania.
Pernyataan tersebut ditegaskan oleh Menteri Negara Urusan Investasi/Ketua Komisi Investasi Yordania, Muhannad Shehadeh, saat menerima kunjungan Duta Besar RI Andy Rachmianto mendampingi delegasi Indonesia-Jordan Business Council (IJBC) yang diketuai oleh Mayra Andrea, Minggu (30/7). Dr. Sutiyoso, Presiden Komisaris PT Semen Indonesia dan Fachri Thaib, Ketua Kadin Komite Tetap Timur Tengah dan OKI, selaku dewan penasehat IJBC juga turut hadir dalam pertemuan tersebut.
Menteri Shehadeh menjelaskan sebagai contoh bahwa sejak pertengahan tahun 2016, produk-produk Yordania mendapat kemudahan untuk memasuki pasar Uni Eropa dengan kandungan lokal hanya sebesar 30%. Sebelumnya, untuk memasuki pasar tersebut, produk Yordania harus mempunyai kandungan lokal sebesar 65% yang sulit dicapai oleh kalangan industri Yordania. Kesepakatan ini juga mensyaratkan perusahaan mempekerjakan minimal 15% pengungsi Suriah sebagai upaya Uni Eropa membantu Yordania yang menampung begitu banyak pengungsi Suriah.
Peluang ini tentunya menjadi kesempatan bagus bagi pengusaha Indonesia yang mengalami kendala mengembangkan ekspornya ke Uni Eropa. Yordania juga memiliki beberapa proyek investasi yang dapat dimanfaatkan secara optimal oleh para investor Indonesia, seperti proyek pengembangan energi terbarukan, pengelolaan air bersih, infrastruktur, pariwisata, industri dan kesehatan.
Dubes RI menegaskan bahwa perusahaan-perusahaan Indonesia sangat berkeinginan untuk ambil bagian dan berperan aktif dalam membangun kembali Suriah dan Irak pasca konflik. Untuk itu, PT Semen Indonesia berniat untuk mengembangkan sayap bisnisnya ke Yordania, sehingga ketika proyek-proyek rekonstruksi Suriah dan Irak dimulai, BUMN Indonesia tersebut dapat langsung berpartisipasi. Di samping itu, Pertamina Holding yang diwakili oleh PT Badak LNG dan PT Patra Badak Arun Solusi juga berniat melakukan kerja sama migas dengan perusahaan-perusahaan Yordania.
Kunjungan delegasi IJBC ke Amman tanggal 30 Juli – 2 Agustus 2017 akan dilanjutkan partisipasi pada JoEnergy, Jordan Build, and Rebuild Syria Expo & Conference, the 1st Indonesia-Jordan Joint Business Council, Business Forum Indonesia-Yordania, B-to-B meeting, serta pertemuan dengan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Yordania.
#Gan/ KBRI Amman
No comments:
Post a Comment