Masih ingat Robinho? Bintang sepakbola itu dinyatakan terbukti turut melakukan perkosaan massal pada tahun 2013 di sebuah klub di Milan, Italia, dan dijatuhi hukuman sembilan tahun penjara.
Pengadilan di Italia memutuskan bahwa pemain berusia 33 tahun itu bersama lima lelaki Brasil lainnya memperkosa seorang perempuan Albania yang saat itu berusia 22 tahun, sesudah mencekokinya dengan alkohol di sebuah klub malam.
Pemain depan yang sempat tampil bersama Manchester City, AC Milan, dan Real Madrid itu tidak hadir di persidangan namun menghadirkan pengacara yang menyatakan dirinya tidak bersalah.
Hukuman belum akan dieksekusi sampai didapatkan keputusan tetap melalui pengadilan banding.
Dalam sebuah unggahan di Instagram, Robinho mengatakan bahwa ia 'sudah membela diri terhadap dakwaan itu,' dan bahwa ia tidak terlibat dalam peristiwa yang didakwakan, dan bahwa pihaknya 'melakukan berbagai langkah hukum' untuk itu.
Robinho yang memperkuat timnas Brasil dalam 100 pertandingan, tampil untuk Manchester City selama dua tahun dan bermain bersama AC Milan selama lima tahun. Kini ia merupakan pemain Atletico Mineiro, Brasil.
Pemain ini mengawali karirnya di Santos, lalu pindah ke Real Madrid, untuk memenangkan dua gelar La Liga selama empat musim karirnya di sana. Ia kemudian pindah ke Manchester City pada tahun 2008, mencetak rekor transfer tertinggi untuk Liga Primer sebesar £32,5 juta (Rp585 miliar).
Kedatangannya di Manchester City terjadi pada hari terakhir jendela transfer, bertepatan dengan hari pertama Sheikh Mansour menjadi pemilik Manchester City.
Namun Robinho mengalami kesulitan untuk menyesuaikan diri di Liga Primer Inggris, dan dipinjamkan ke Santos pada Januari 2010.
Ia kemudian memperkuat AC Milan dalam dua periode berbeda, dan sempat memenangkan satu gelar Serie A, lalu kembali ke Santos sebagai pemain pinjaman lagi lalu memperkuat klub Cina Guangzhou Evergrande pada Juli 2015 dalam kontrak enam bulan.
Sesudahnya, ia kembali ke Brasil, bergabung dengan Atletico Mineiro dalam kontrak selama dua tahun.
Pengadilan di Italia memutuskan bahwa pemain berusia 33 tahun itu bersama lima lelaki Brasil lainnya memperkosa seorang perempuan Albania yang saat itu berusia 22 tahun, sesudah mencekokinya dengan alkohol di sebuah klub malam.
Pemain depan yang sempat tampil bersama Manchester City, AC Milan, dan Real Madrid itu tidak hadir di persidangan namun menghadirkan pengacara yang menyatakan dirinya tidak bersalah.
Hukuman belum akan dieksekusi sampai didapatkan keputusan tetap melalui pengadilan banding.
Dalam sebuah unggahan di Instagram, Robinho mengatakan bahwa ia 'sudah membela diri terhadap dakwaan itu,' dan bahwa ia tidak terlibat dalam peristiwa yang didakwakan, dan bahwa pihaknya 'melakukan berbagai langkah hukum' untuk itu.
Robinho yang memperkuat timnas Brasil dalam 100 pertandingan, tampil untuk Manchester City selama dua tahun dan bermain bersama AC Milan selama lima tahun. Kini ia merupakan pemain Atletico Mineiro, Brasil.
Pemain ini mengawali karirnya di Santos, lalu pindah ke Real Madrid, untuk memenangkan dua gelar La Liga selama empat musim karirnya di sana. Ia kemudian pindah ke Manchester City pada tahun 2008, mencetak rekor transfer tertinggi untuk Liga Primer sebesar £32,5 juta (Rp585 miliar).
Kedatangannya di Manchester City terjadi pada hari terakhir jendela transfer, bertepatan dengan hari pertama Sheikh Mansour menjadi pemilik Manchester City.
Namun Robinho mengalami kesulitan untuk menyesuaikan diri di Liga Primer Inggris, dan dipinjamkan ke Santos pada Januari 2010.
Ia kemudian memperkuat AC Milan dalam dua periode berbeda, dan sempat memenangkan satu gelar Serie A, lalu kembali ke Santos sebagai pemain pinjaman lagi lalu memperkuat klub Cina Guangzhou Evergrande pada Juli 2015 dalam kontrak enam bulan.
Sesudahnya, ia kembali ke Brasil, bergabung dengan Atletico Mineiro dalam kontrak selama dua tahun.
#Gan/ BBC
Media online www.benangmerahnews.com adalah portal berita online yang didedikasikan untuk keterbukaan informasi sesuai dengan UU No.14 Tahun 2008, dimana dalam portal berita ini setiap lembaga publik, baik itu instansi pemerintah maupun lembaga non pemerintah (NGO) bisa mempublikasikan profil, kinerja, ekspost kegiatan, dan laporan keuangan dari masing-masing lembaga ke masyarakat luas guna meningkatkan kepercayaan dan meningkatkan kredibiltas dan akuntabilitas. 
No comments:
Post a Comment