Breaking

"BAHAYA MASIH MENGANCAM"
"JANGAN KENDOR! TETAP JALANKAN PROTOKOL KESEHATAN"

Tuesday, December 12, 2017

Dekranasda Diminta Bangkitkan Kerajinan Masyarakat Aceh


BANDA ACEH.BM- Sekretaris Daerah Aceh Dermawan membuka Rapat Kerja Daerah Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Aceh Tahun 2017, serta Pameran Kerajinan Aceh di Anjong Mon Mata, Komplek Meuligo Gubernur Aceh, Senin, 11 Desember 2017. Turut hadir dalam Acara tersebut Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh, Kepala Biro Humas dan Protokol Pemerintah Aceh,  Mulyadi Nurdin, Dekranasda Kabupaten/Kota dari seluruh Aceh, serta pengurus Dekranasda Provinsi Aceh.

Dalam sambutan gubernur yang dibacakan Sekda menjelaskan, upaya memakmurkan perajin sebagaimana visi Dekranasda Aceh mengandung makna yang luas, karena di dalamnya terkandung perjuangan untuk mengentaskan kemiskinan, peningkatan harkat dan kehidupan masyarakat, peningkatan ekonomi daerah, dan pelestarian budaya bangsa.

“Upaya ini patut didukung semua pihak sebagai bagian dari perjuangan membangun daerah, sehingga Dekranasda Aceh mampu merumuskan program-program yang berkualitas, yang memberi daya ungkit bagi pengembangan kerajinan masyarakat di daerah ini,” ujar Sekda membacakan sambutan gubernur.

Gubernur juga mengingatkan, bahwa Pemerintah Aceh tengah mengupayakan kebangkitan ekonomi masyarakat di berbagai sektor melalui berbagai program andalan, seperti pendekatan dengan akses modal, pelatihan bagi para perajin, promosi hasil produksi rakyat dan lainnya.

Untuk memperlancar aktivitas ekonomi itu, lanjut Gubernur, berbagai infrastruktur terus ditingkatkan. Pembangunan ruas jalan tembus di kawasan-kawasan pedalaman segera dituntaskan sehingga akses ke sentra-sentra produksi berjalan lancar untuk dapat meningkatkan perekonomian masyarakat. “Perekonomian yang saya maksud tidak hanya sektor pertanian, industri atau sektor lainnya, tapi juga termasuk kerajinan rakyat dan ekonomi kreatif lainnya,” ujar Gubernur.

Pemerintah Aceh juga dijelaskan memiliki misi khusus untuk penguatan sektor kerajinan rakyat sebagaimana dituangkan dalam program Aceh Kreatif. Ada tiga langkah utama yang dicanangkan untuk menjalankan program ini, yaitu penyediaan sentra produksi yang berbasis potensi sumber daya lokal dan berorientasi pada pasar lokal, perlindungan terhadap produk lokal agar dapat bersaing dengan produk dari luar dan merangsang lahirnya industri-industri kreatif yang potensial di sektor jasa.

“Dekranasda Aceh yang membidangi masalah ini tentunya mesti jeli melihat peluang dan tantangan yang ada. Karena itu berbagai langkah dan upaya harus kita tingkatkan agar hasil kerajinan rakyat dapat ditonjolkan untuk dapat mendongkrak pertumbuhan ekonomi di daerah ini,” ujar Gubernur.

Untuk itu, Gubernur berharap, seluruh unsur yang terlibat dalam pemberdayaan masyarakat agar memberi dukungan kepada Dekranasda Aceh. “Saya juga meminta lembaga pemerintah, seperti Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Dinas Koperasi dan UKM, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata dan jajaran SKPA lainnya agar mensinergikan program masing-masing guna merumuskan langkah memajukan kerajinan rakyat di daerah ini,” ujar Gubernur.

Dengan begitu, diharapkan gerakan untuk mendorong kerajinan rakyat Aceh memasuki pasar global akan lebih solid. Gubernur juga menjelaskan, untuk dapat tampil bersaing di pasar global tentu bukan hal yang mudah, sebab kita harus mampu menghadirkan produksi yang unggul dan kualitas agar dapat menerobos pasar.

“Jika langkah ini dapat kita lakukan, niscaya langkah memajukan kerajinan Aceh akan terarah dan berdaya guna, sehingga bisnis kerajinan rakyat tidak hanya mampu membuka lapangan kerja dan memberi tambahan bagi ekonomi keluarga, tapi juga memberi daya tarik kepada para wisatawan yang datang ke daerah ini.” Sebut Gubernur sebagaimana dibacakan Sekda Aceh.

Ketua dan Wakil Dekranasda Peragakan Busana Aceh

Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Aceh, Darwati A Gani dan Wakilnya Dyah Erti Idawati tampil anggun dengan balutan busana Aceh di Komplek Meuligo Gubernur Aceh saat pembukaan Rapat Kerja Daerah Dekranasda Aceh dan Pameran Kerajinan dan Makanan Tradisional Unggulan Aceh tahun 2017, Senin 11 Desember 2017.

Pada kesempatan tersebut diperkenalkan berbagai busana khas Aceh hasil kerajinan para anggota Dekranasda Kabupaten/Kota se Aceh yang diperagakan oleh para mahasiswi. Pada gilirannya Darwati A Gani dan Dyah Erti Idawati juga diminta menaiki panggung untuk memperkenalkan busana yang dikenakan keduanya.

Sebelumnya, saat memberikan sambutan pada acara tersebut, Darwati berharap rapat kerja itu dapat merumuskan langkah-langkah untuk mendorong tumbuhnya inovasi dan kreativitas para perajin agar mampu menghasilkan produk yang kompetitif dan berkualitas.

“Semoga kegiatan ini dapat memotivasi semangat kita bersama dalam rangka memajukan kerajinan rakyat Aceh, sehingga kerajinan rakyat di daerah ini dapat bersaing di pasar global,” ujar Darwati.

Tema yang diangkat dalam rakerda ini adalah “Membangun Sinergi Dalam Menciptakan Kriya Unggulan Daerah”. Rakerda ini diikuti oleh seluruh pengurus Dekranasda Kabupaten/Kota se-Aceh dan para perajin binaan masing-masing wilayah .

Tema tersebut dianggap cukup sesuai dengan visi Dekranasda Aceh, yaitu Memakmurkan Pengrajin. Darwati juga menjelaskan, tema tersebut mengandung makna perlunya upaya dari semua pihak untuk memajukan kerajinan tradisional Aceh, terutama dalam menghadapi persaingan di era pasar bebas saat ini.

“Kita juga perlu membuka pasar melalui pelatihan dan promosi bagi kerajinan daerah sehingga mampu mendorong pendapatan ekonomi masyarakat,” ujar Darwati.

Selain itu, lanjut Darwati, makna tema tersebut juga berarti harus ada proses regenerasi dalam usaha kerajinan ini sehingga lapangan usaha dan tradisi yang telah terbangun secara turun temurun itu bisa terus berlanjut di masa depan, serta pembinaan dan pendampingan yang terus menerus dari Dekranasda, pemerintah beserta SKPA terkait untuk membantu para perajin menciptakan kriya unggulan daerah.

“Mudah-mudahan pameran ini dapat menjadi penguat semangat bagi kita untuk melihat peluang ke masa depan, sehingga langkah-langkah perbaikan dan peningkatan mutu dapat terus kita tingkatkan,” katanya.

Darwati juga menjelaskan, Dekranasda Aceh sebenarnya telah menyiapkan sejumlah program untuk pembinaan dan pengembangan kerajinan masyarakat di daerah ini. Berbagai pelatihan akan terus diberikan bagi para perajin agar dapat meningkatkan kualitas produk, desain dan warna. Juga dilakukan pengembangan manajemen usaha, diversifikasi produk dan pengenalan serta pemanfaatan teknologi informasi untuk mempromosikan usaha.

“Namun demikian, di lapangan kita masih menghadapi banyak tantangan, terutama kesiapan SDM, manajemen produksi dan usaha serta permodalan. Masalah–masalah inilah yang akan kita cari solusinya pada rakerda kali ini.”

Darwati juga berharap, tema pertemuan ini dapat dituangkan dalam program kerja Dekranasda Aceh tahun depan. Pada kegiatan tersebut juga dilakukan Pameran Kerajinan dan Makanan Tradisional Unggulan Aceh tahun 2017 dari berbagai daerah di Aceh.

Rapat kerja dan pameran kerajinan Dekranasda Aceh tahun ini sebenarnya direncanakan digelar di Pidie Jaya. Namun dikarenakan Pidie Jaya masih dalam proses rehab-rekon pasca bencana, sehingga pelaksanaan RAKERDA tahun ini dialihkan ke Kota Banda Aceh.


#Gan/ Humas Pemprov Aceh

No comments:

Post a Comment

" Klik! Informasi yang Anda Butuhkan "



"Prakiraan Cuaca Jumat 11 Oktober 2024"




"BOFET HARAPAN PERI"

SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS