Breaking

"BAHAYA MASIH MENGANCAM"
"JANGAN KENDOR! TETAP JALANKAN PROTOKOL KESEHATAN"

Friday, December 15, 2017

Kegiatan Litbang Radioisotop dan Radiofarmaka BATAN di Dukungan IAEA


Serpong(BANTEN).BM- Badan Tenaga Atom Internasional atau International Atomic Energy Agency ( IAEA) menilai Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) saat ini telah berhasil menciptakan produk untuk kesehatan yang sudah dikomersialkan oleh pihak industri. Ini merupakan suatu capaian yang luar biasa. Oleh karena itu IAEA menawarkan bantuan untuk kelanjutan kegiatan litbang di bidang kesehatan tersebut supaya tidak berhenti dan terus berkelanjutan. Demikian disampaikan oleh Ms. May Abdel-Wahab, Direktur Division of Human Health (NAHU) IAEA saat berkunjung ke Pusat Teknologi Radioisotop dan Radiofarmaka (PTRR) - BATAN, di Kawasan Puspiptek Serpong, Kamis (14/12).

“Kami sangat tertarik dan support. Untuk itu perlu dibicarakan lebih lanjut, detail apa saja yang BATAN butuhkan dan apa saja yang IAEA miliki dan bisa sediakan,” kata Ms. May.

Deputi Bidang Pendayagunaan Teknologi Nuklir (PTN) BATAN, Hendig Winarno menyampaikan bahwa dalam kesempatan kunjungan sebelum ini, Deputy Director General (DDG) of Nuclear Aplication IAEA yang membawahi NAHU, sangat mengapresiasi hasil-hasil kegiatan yang telah dilakukan oleh BATAN di segala bidang. Sehingga ia menugaskan Direktur NAHU untuk membahas tindak lanjut pemberian bantuan IAEA, khususnya terkait dengan masalah human health.

“Ms. May antara lain menawarkan bantuan dalam bentuk Technical Cooperation (TC) Project, yang di dalamnya ada pelatihan untuk peneliti, khususnya yang muda, menghadirkan ekspert dari luar ke Indonesia di bidang kesehatan, khususnya untuk penelitian radioisotop dan radiofarmaka, serta bantuan peralatan. Tentu saja  hal ini akan dibicarakan lebih lanjut oleh delegasi khusus yang akan datang berikutnya,” jelas Hendig usai menerima kunjungan Ms. May.

Selain mengunjungi BATAN, Ms. May juga akan bertemu dengan Menteri Kesehatan, para dokter di bidang kedokteran nuklir dan juga ke BAPETEN. Tujuannya adalah untuk memperoleh informasi dan membahas bagaimana IAEA bisa membantu dan bekerjasama agar aplikasi teknologi nuklir di bidang kesehatan dapat digunakan oleh end user secara lebih luas. 

“Saya kira ini akan sangat membantu Indonesia dalam melakukan R&D di bidang radioisotop dan radiofarmaka untuk keperluan klinis,” ujar Hendig.

“Di sisi lain Ms. May juga bersedia memfasilitasi apabila ada tenaga ahli kita yang sudah expert di bidang tertentu dan ada negara lain yang membutuhkan, kita bisa menawarkan diri untuk menjadi ekspert di negara lain melalui IAEA," lanjutnya.

Sementara itu Kepala PTRR-BATAN, Siti Darwati menyampaikan bahwa saat ini BATAN telah menghasilkan 5 produk radioistop dan radiofarmaka yang telah digunakan di 12 Rumah Sakit di Indonesia. Ke depan BATAN ingin dapat mengekspor produk-produk tersebut sehingga membutuhkan  peralatan baru untuk digunakan di laboratorium baru yang saat ini belum tersedia peralatannya.

 “Sesuai rekomendasi Ms. May,  kami akan mengajukan TC Project ke IAEA dengan menyusun proposal yang memuat target apa yang ingin dicapai dan bagaimana tahapan yang akan kita lakukan untuk dapat mencapai target tersebut jalam jangka waktu tertentu. Kita membutuhkan alat, training untuk peneliti kita dan tenaga ahli untuk membantu kita mengembangkan penelitian,” ujar Siti Darwati.

Kunjungan Direktur NAHU ke PTRR BATAN diakhiri dengan mengunjungi fasilitas laboratorium radioisotop dan radiofarmaka yang baru diresmikan oleh Wakil Presiden Republik Indonesia pada 15 November 2017 lalu. 


# mirah/ batan

No comments:

Post a Comment

" Klik! Informasi yang Anda Butuhkan "



"Prakiraan Cuaca Senin 07 Oktober 2024"




"BOFET HARAPAN PERI"

SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS