Breaking

"BAHAYA MASIH MENGANCAM"
"JANGAN KENDOR! TETAP JALANKAN PROTOKOL KESEHATAN"

Monday, January 22, 2018

Sekdaprov Akhmad Sukardi Ajak Cegah Perluasan Difteri dengan Imunisasi


Sampang(JATIM).BM- Difteri merupakan penyakit yang membahayakan dan bisa mengakibatkan kematian, oleh sebab itu, harus dilakukan pencegahan agar tidak semakin meluas penyebarannya. Salah satunya dengan melakukan imunisasi difteri.

Demikian disampaikan Sekdaprov Jatim, Dr. Akhmad Sukardi, MM saat Sosialisasi Pelaksanaan Outbreak Response Immunization (ORI) se Wilayah Madura di Pendopo Kab. Sampang, Senin (22/1).

Dijelaskan, pencegahan melalui imunisasi membantu menghindarkan masyarakat Jatim dari penyakit difteri. Imunisasi ditujukan bagi masyarakat yang berusia 0 sampai 5 tahun dan 6 sampai 19 tahun.  Usia tersebut rawat terjangkit penyakit difteri Nnti dmadura hrus di imunisasi 1,2 jt lebih.yg sehat hrus djimnsasi.

Sekda Prov Jatim Akh. Sukardi menjelaskan Pemprov sangat serius menangani wabah depteri dimana pemprov sudah menganggap penyakit depteri sudah masuk zona KLB (Kejadian Luar Biasa), maka menurutnya lebih baik mencegah dari pada mengobati.” Kami sangat serius melakukan pencegahan penyakit depteri karena se Indonesia paling banyak terkena penyakit Dekteri adalah Jawa Timur, terserang penyakit tersebut sangat mahal jika diobati, oleh karenanya lebih baik kita cegah penyakit tersebut dengan Immunisasi “. Terangnya.

Untuk mensukseskan imunisasi, pihaknya menggandeng  Kepala Desa, Polisi, TNI dan Tokoh Agama (Toga) ” Pemprov Jatim akan melakukan kerjasama sosialisasi ini seluruh Kepala Desa, Polisi, TNI dan Para Tokoh Agama, agar bisa disampaikan pentingnya Imunisasi agar anak-anak kita selalu sehat dan terjaga dari wabah penyakit “. Katanya.

Sekdaprov Jatim juga menambahkan jumlah penyakti difteri di Madura  bisa segera diatasi dan tidak bertambah, disinggung terbanyak yang terinveksi Depteri di Madura, menurut dia sesuai Data Sampang terbanyak dengan terinveksi 300 orang lebih.

Sebagai informasi,  jumlah kasus difteri setiap tahun meningkat. Pada tahun 2016 nasional sebanyak 557 kasus, dan 343 kasus ada di Jatim. Angka tersebut meningkat pada tahun 2017 dimana nasional sebanyak 942 kasus, dan Jatim  sebanyak 460 kasus. Pada tahun 2017, 51 persen kasus difteri nasional berasal dari Jatim, “ tambahnya.

Sebagai informasi penyakit difteri adalah penyakit menular akut pada tonsil, faring dan hidung kadang-kadang pada selaput mukolsa dan kulit. Kuman penyebabnya adalah bakteri Corynebacterium Diphtheriae. Gejala utamanya adalah nyeri saat menelan.  Selama ada bakteri di dalam tubuh, akan menjadi sumber penularan sampai dua minggu. Difteri menyerang orang yang tidak memiiliki kekebalan. Difteri dapat dicegah dengan imunisasi. 
 
 
 
# humasjawatimur/ tra

No comments:

Post a Comment

" Klik! Informasi yang Anda Butuhkan "



"Prakiraan Cuaca Jumat 31 Mei 2024"




"BOFET HARAPAN PERI"

SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS