Arnaud Beltrame: 'Pahlawan' Polisi Prancis Tewas Karena Luka

Supermarket disegel oleh polisi saat pengepungan berlangsung.(REUTERS)

Perancis.BM- Seorang perwira polisi Perancis yang menukar dirinya sendiri dengan seorang sandera dalam pengepungan supermarket pada hari Jumat telah meninggal, kata para pejabat.

Letnan Kolonel Arnaud Beltrame, 45, "jatuh sebagai pahlawan" dan menunjukkan "keberanian luar biasa", kata Presiden Prancis Emmanuel Macron.

Gendarme itu membantu mengakhiri aksi penembakan bersenjata yang menewaskan tiga orang di Perancis Selatan.

Pria bersenjata Islam radikal, Redouane Lakdim, 25 tahun, ditembak mati ketika polisi mengakhiri pengepungan.

Mengumumkan kematian petugas polisi di Twitter, Menteri Dalam Negeri Gérard Collomb mengatakan: "Dia mati untuk negaranya. Prancis tidak akan pernah melupakan kepahlawanannya, keberaniannya, pengorbanannya."

Sebelumnya, Mr Macron telah mengungkapkan bahwa Letnan Kolonel Beltrame telah menderita luka serius dan berjuang untuk hidupnya di rumah sakit.

Enam belas orang luka-luka, dua serius, dalam apa yang dikatakan Tuan Macron sebagai tindakan "terorisme Islam".

Lakdim dikatakan menuntut pembebasan Salah Abdeslam, tersangka utama yang paling penting dalam serangan 13 November 2015 di Paris, yang menewaskan 130 orang.

Satu orang - diyakini sebagai mitra Lakdim - telah ditangkap sehubungan dengan penembakan itu.

Apa yang menyebabkan pengepungan hari Jumat?

Kekerasan dimulai pada Jumat pagi di Carcassonne, di mana Lakdim membajak sebuah mobil. Dia membunuh seorang penumpang - yang mayatnya kemudian ditemukan tersembunyi di semak - dan melukai pengemudinya.

Dia kemudian menembak sekelompok polisi yang sedang joging, melukai salah satu dari mereka.

Lakdim kemudian diyakini telah menempuh jarak pendek ke kota kecil Trèbes, di mana ia menyerbu ke supermarket Super-U, berteriak, "Saya seorang prajurit Daesh [Negara Islam]!"

Dia membunuh dua orang - seorang pelanggan dan seorang pekerja toko - sebelum menyandera orang lain sebagai sandera.

# Gan | BBC