Nicosia(SIPRUS).BM- Duta Besar Republik Indonesia untuk Italia merangkap Republik Siprus, Esti Andayani, telah menyerahkan Surat Kepercayaan dari Presiden RI kepada Presiden Republik Siprus, Y.M. Nicos Anastasiades, pada Selasa (6/3) pagi. Prosesi penyerahan Surat Kepercayaan tersebut berlangsung di Istana Presiden, di kota Nicosia, ibu kota Republik Siprus.
Dalam kesempatan penyerahan Surat Kepercayaan tersebut, Dubes Esti Andayani didampingi oleh Counsellor Politik Carolina Tinangon, Sekretaris Ketiga Agustina Kartika, dan Atase Pertahanan Kolonel Laut (P) Bambang Dharmawan.
Saat audiensi kepada Presiden Anastasiades, Dubes Esti Andayani menyampaikan harapan agar hubungan bilateral kedua negara dapat terus ditingkatkan dan dipererat di berbagai bidang, terutama perdagangan dan investasi, perkapalan, energi, pariwisata, pendidikan, kesehatan, transportasi, serta riset dan inovasi. Indonesia dan Siprus memiliki karakteristik yang sama sebagai negara kepulauan, yang dapat meningkatkan kerja sama kedua negara terutama di bidang kemaritiman.
Menanggapi hal tersebut, Presiden Anastasiades menyampaikan komitmen kuatnya untuk terus melanjutkan hubungan baik kedua negara di berbagai sektor. Ia juga menegaskan bahwa Indonesia adalah mitra kunci UE di Asia dan berkontribusi besar bagi stabilitas kawasan. Presiden Anastasiades juga menyampaikan salam hangatnya kepada Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo.
Terkait proses perdamaian di Siprus, Dubes Esti Andayani menyampaikan dukungan Pemerintah Indonesia terhadap proses perdamaian di Siprus yang sejalan dengan mekanisme PBB. Dalam kaitan ini, secara khusus Presiden Anastasiades menyampaikan penghargaannya atas dukungan Indonesia terhadap proses perdamaian Siprus di forum multilateral.
Setelah menyerahkan Surat Kepercayaan, Dubes Esti Andayani secara resmi bertugas sebagai Duta Besar untuk Republik Siprus. Dalam kunjungannya ke Nicosia, Dubes Esti Andayani juga telah melakukan pertemuan dengan Presiden Parlemen Siprus, Demetris Syllouris, dalam rangka memperkenalkan diri serta menyampaikan harapan agar kerja sama antar-parlemen juga dapat ditingkatkan. Saling kunjung antara Parlemen Indonesia dan Siprus tercatat pada tahun 2013, kunjungan Parlemen Siprus ke Indonesia, dan pada tahun 2014, kunjungan Parlemen Indonesia ke Siprus.
Hubungan diplomatik Indonesia dan Siprus telah dimulai sejak tahun 1987. Walaupun demikian, hubungan baik kedua negara telah dilakukan sejak tahun 1955, ketika pemimpin pertama Siprus Archbishop Makarios III melakukan kunjungan ke Bandung, Indonesia untuk mengikuti Konferensi Gerakan Non-Blok (GNB). Dan pada tahun 1961, Siprus adalah salah satu dari 25 negara yang mendukung pembentukan GNB. Dalam forum multilateral Indonesia dan Siprus selalu saling mendukung. Sejak Siprus menjadi anggota UE, hubungan kedua negara terus berlangsung dengan erat.
Republik Siprus merupakan sebuah negara yang terletak di Eropa Selatan, di antara tiga benua, Eropa, Asia, dan Afrika. Posisinya yang strategis memberikan banyak keuntungan bagi Republik Siprus, utamanya di bidang sumber daya alam. Siprus menjadi salah satu tujuan wisata warga Eropa karena keindahan alamnya. Terdapat peninggalan religi bersejarah sebuah masjid bernama Hala Sultan Tekke dimana dimakamkan Umm Haram, yang merupakan bibi dari Nabi Muhammad SAW. Kini, masjid ini merupakan tempat berziarah dan salah satu tempat suci bagi umat Muslim.
# Gan | PSB KBRI Roma
No comments:
Post a Comment