Breaking

"BAHAYA MASIH MENGANCAM"
"JANGAN KENDOR! TETAP JALANKAN PROTOKOL KESEHATAN"

Sunday, March 4, 2018

Ghouta Timur Berkecamuk, Warga Selamat Diri Dari Pemboman

Lebih dari 600 orang telah terbunuh dalam seminggu terakhir di Ghouta Timur.(AFP)
mediabenangmerah.com

Damaskus(SURIAH)- Warga melarikan diri dari daerah kantong Ghouta Timur yang dikuasai pemberontak di Suriah karena situasi di sana digambarkan sebagai darurat yang kritis.

Militer Suriah meningkatkan tekanan pada beberapa wilayah untuk mencoba merebut kembali wilayah yang berada di sebelah timur ibukota, Damaskus.

Pasukan pemerintah telah mengambil 10% wilayah tersebut, pengamat Suriah yang mengawasi Hak Asasi Manusia mengatakan.

Sebuah konvoi bantuan PBB yang direncanakan pada hari Minggu belum bisa masuk ke daerah tersebut.

Sebuah pernyataan dari PBB mengatakan bahwa mereka telah gagal mendapatkan izin dari pejabat Suriah untuk 40 truk yang membawa persediaan kemanusiaan untuk kota utama Douma.

PBB mengatakan bahwa, "hukuman kolektif terhadap warga sipil tidak dapat diterima".


Sekitar 393.000 orang terjebak di daerah kantong yang terkepung.

Gencatan senjata lima jam sehari yang diusulkan Rusia sebagai pendukung utama Suriah dan gencatan senjata nasional yang diminta oleh Dewan Keamanan PBB guna penyebaran bantuan kemanusian ke wilayah tersebut.

Sumber informasi baik dari oposisi maupun wartawan di lapangan mengatakan tentang ratusan orang yang melarikan diri dari pemboman Beit Sawa di ujung timur pusat Ghouta yang padat penduduknya (wilayah yang cukup besar yang juga terdiri dari kota-kota dan lahan pertanian).

Wanita dan anak-anak, dilaporkan telah melarikan diri ke pusat daerah kamp pengunsi guna mencari perlindungan. 

Pertempuran telah meningkat di Beit Sawa antara pasukan pemerintah dan Jaish al-Islam, satu dari tiga kelompok pemberontak utama.

Seorang penduduk yang berbicara dengan BBC menggambarkan situasi di Ghouta Timur sebagai "Darurat yang kritis".

Dari beberapa laporan menunjukkan bahwa pasukan pemerintah berusaha untuk memotong wilayah tersebut menjadi dua.

Militer Suriah mengatakan bahwa mereka mencoba untuk membebaskan wilayah tersebut, dari salah satu benteng pemberontak terakhir, mereka menyebut teroris. Tapi mereka juga dituduh menargetkan warga sipil.

Pertempuran sejak 18 Februari telah menewaskan 650 orang, lebih dari 150 di antaranya anak-anak.


# Gan | BBC/AFP

No comments:

Post a Comment

" Klik! Informasi yang Anda Butuhkan "



"Prakiraan Cuaca Jumat 31 Mei 2024"




"BOFET HARAPAN PERI"

SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS