Badan Pusat Statistik (BPS) Sumbar, Dr. Ir. Sukardi, M.Si. saat pers rilis di gedung BPS JL. Khatib Sulaiman No. 48, Padang, Ruang Vicon Gedung 1 lantai 2, Rabu Siang (2/01/2019). |
Padang(SUMBAR).BM- "Inflasi di Kota Padang terjadi karena adanya kenaikan indeks pada sebagian besar kelompok pengeluaran. Kenaikan tertinggi terjadi pada kelompok pengeluaran transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 1,70 persen. Inflasi kota Bukittinggi disebabkan adanya peningkatan indeks pada sebagian besar kelompok pengeluaran, yang tertinggi terjadi pada kelompok pengeluaran bahan makanan sebesar 0,73 persen," papar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumbar, Dr. Ir. Sukardi, M.Si. saat pers rilis di gedung BPS JL. Khatib Sulaiman No. 48, Padang, Ruang Vicon Gedung 1 lantai 2, Rabu Siang (2/01/2019).
Kenaikan harga tiket pesawat kembali menjadi pemicu inflasi di Kota
Padang pada Desember 2018 berdasarkan hasil pantauan Badan Pusat
Statistik (BPS) Sumatera Barat.
"Karena Desember bertepatan dengan hari libur permintaan tiket pesawat
meningkat dengan perubahan harga mencapai 26,10 persen dan andil
terhadap inflasi mencapai 0,28 persen," terang Sukardi.
Baca : BPS Sumbar: Kunjungan wisatawan mancanegara naik 26,21% pada November 2018
Baca : BPS Sumbar: Kunjungan wisatawan mancanegara naik 26,21% pada November 2018
Lanjutnya, pada Desember 2018 Padang mengalami inflasi sebesar 0,16
persen dengan angka inflasi tahunan 2,55 persen atau relatif terkendali.
Tidak hanya dipicu oleh tiket pesawat, kenaikan bawang merah dan daging ayam ras turut berkontribusi menyumbang inflasi di Padang pada Desember 2018 dengan andil 0,087 persen dan 0,080 persen.
Selain itu komoditas beras, telur ayam ras, ayam hodup, mobil , teri, sepat dan baju kebaya juga ikut andil menyumbang inflasi, pungkasnya.
Tidak hanya dipicu oleh tiket pesawat, kenaikan bawang merah dan daging ayam ras turut berkontribusi menyumbang inflasi di Padang pada Desember 2018 dengan andil 0,087 persen dan 0,080 persen.
Beberapa Komoditas Penyumbang Deflasi Kota Padang Dan Kota Bukittinggi Tahun 2018 (persen). (data BPS) |
Selain itu komoditas beras, telur ayam ras, ayam hodup, mobil , teri, sepat dan baju kebaya juga ikut andil menyumbang inflasi, pungkasnya.
Sebaliknya sejumlah komoditas mengalami penurunan harga pada Desember
2018 yaitu cabai merah, kentang, kelapa, emas perhiasan, jengkol,
kangkung, buncis, pasta gigi, belut dan lainnya.
Sukardi menyampaikan pada Desember 2018 dari 23 kota di Sumatera semua mengalami inflasi dan yang tertinggi berada di Pangkal Pinang sebesar 1,88 persen dan terendah di Banda Aceh 0,02 persen.
Sementara Padang menduduki urutan ke-19 dari seluruh kota yang mengalami inflasi di Sumatera dan urutan 75 secara nasional.
Sukardi menyampaikan pada Desember 2018 dari 23 kota di Sumatera semua mengalami inflasi dan yang tertinggi berada di Pangkal Pinang sebesar 1,88 persen dan terendah di Banda Aceh 0,02 persen.
Sementara Padang menduduki urutan ke-19 dari seluruh kota yang mengalami inflasi di Sumatera dan urutan 75 secara nasional.
Terkait:
*BPS Provinsi Sumbar Gelar Capacity Building Data Statistik BPS Provinsi Sumbar
* Turunkan Produksi Rokok 2,8%, Pemerintah Pertahankan Tarif Cukai Hasil Tembakau
* Penerimaan Negara Rp1.936 Triliun, Sri Mulyani: Defisit Tahun 2018 Hanya 1,86 Persen
* ‘Local Content’ 94 Persen, Presiden Dorong Investasi Seperti PT Yamaha Indonesia Motor
* ‘Launching’ Ekspor ke 1,5 Juta, Presiden Berharap 75 Persen Produk Yamaha Untuk Ekspor
* Menkeu Sri Mulyani: Penerimaan Negara 2018 Capai 100%, Defisit di Bawah 2%
# Gan
No comments:
Post a Comment