Saksi mengatakan sejumlah orang telah tewas ditembak dalam serangan ke sebuah masjid di kota Christchurch, Selandia baru. (AP: Mark Baker) |
Benangmerahnews.com
Enam warga negara Indonesia berada di dalam Masjid Al-Noor, Christchurch, Selandia Baru saat insiden penembakan terjadi Jumat siang (15/03) waktu setempat.
Hal tersebut dinyatakan oleh Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi kepada wartawan di Indonesia, seperti yang dikutip dari sejumlah media.
"Tiga warga negara Indonesia berhasil melarikan diri dan sudah bisa melakukan kontak," ujarnya.
Kepada ABC, pihak KBRI Wellington di Selandia Baru mengonfirmasi pernyataan Retno dan mengatakan pihaknya akan terbang ke Christchurch untuk berkoordinasi.
KBRI Wellington juga mengimbau agar masyarakat Indonesia yang tinggal di kawasan Selandia Baru, Samoa, dan Kerajaan Tonga agar waspada dan aktif memantau perkembangan pemberitaan media.
Mereka juga telah membuka saluran komunikasi soal keberadaan masyarakat Indonesia yang terdampak dari insiden tersebut.
Diketahui saat ini ada sekitar 331 WNI di Christchurch dan 134 di antaranya adalah pelajar.
Empat orang ditahan
Kepolisian Selandia Baru belum dapat memastikan berapa jumlah pasti korban tewas dalam insiden penembakan tersebut karena kawasan Christchurch saat ini sedang ditutup dan warga diminta tidak keluar.
Kepala Kepolisian Selandia Baru, Mike Bush dalam pernyataannya secara langsung di televisi mengonfirmasi empat orang sudah ditahan, tiga laki-laki dan satu perempuan.
"Rinciannya akan terungkap dalam beberapa hari ke depan," kata Mike saat ditanya apakah keempat orang ini sudah dikenal oleh polisi sebelumnya.
Menanggapi video yang beredar di dunia maya, pihak kepolisian belum bisa memverifikasi dan mengatakan mereka akan terus berupaya menurunkan video dari situs.
"Ini sangat mengganggu tidak seharusnya tidak boleh berada dalam domain publik," ujarnya.
Mike meminta warga agar tidak menganggap bahaya ancaman sudah hilang.
Hingga Jumat sore waktu setempat, kepolisian Selandia Baru juga meminta agar seluruh masjid di Selandia Baru ditutup dan memohon agar tidak warga tidak mengunjunginya.
Anda bisa mengikuti perkembangan terbaru dari Kepolisian Selandia Baru Disini!.
Enam warga negara Indonesia berada di dalam Masjid Al-Noor, Christchurch, Selandia Baru saat insiden penembakan terjadi Jumat siang (15/03) waktu setempat.
Hal tersebut dinyatakan oleh Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi kepada wartawan di Indonesia, seperti yang dikutip dari sejumlah media.
"Tiga warga negara Indonesia berhasil melarikan diri dan sudah bisa melakukan kontak," ujarnya.
Imbauan bagi seluruh WNI di Selandia Baru terutama di Christchurch untuk selalu waspada dan berhati hati. Jika mengetahui ada WNI yang terkena dampak dari kejadian tersebut mohon langsung hubungi nomor ini: Rendy Ramanda (+64 21 1950 980). pic.twitter.com/YKKXZqDtAO— Indonesian Embassy NZ-WS-TO (@KbriWellington) 15 Maret 2019
Kepada ABC, pihak KBRI Wellington di Selandia Baru mengonfirmasi pernyataan Retno dan mengatakan pihaknya akan terbang ke Christchurch untuk berkoordinasi.
KBRI Wellington juga mengimbau agar masyarakat Indonesia yang tinggal di kawasan Selandia Baru, Samoa, dan Kerajaan Tonga agar waspada dan aktif memantau perkembangan pemberitaan media.
Mereka juga telah membuka saluran komunikasi soal keberadaan masyarakat Indonesia yang terdampak dari insiden tersebut.
Diketahui saat ini ada sekitar 331 WNI di Christchurch dan 134 di antaranya adalah pelajar.
Empat orang ditahan
Kepolisian Selandia Baru belum dapat memastikan berapa jumlah pasti korban tewas dalam insiden penembakan tersebut karena kawasan Christchurch saat ini sedang ditutup dan warga diminta tidak keluar.
Kepala Kepolisian Selandia Baru, Mike Bush dalam pernyataannya secara langsung di televisi mengonfirmasi empat orang sudah ditahan, tiga laki-laki dan satu perempuan.
"Rinciannya akan terungkap dalam beberapa hari ke depan," kata Mike saat ditanya apakah keempat orang ini sudah dikenal oleh polisi sebelumnya.
Menanggapi video yang beredar di dunia maya, pihak kepolisian belum bisa memverifikasi dan mengatakan mereka akan terus berupaya menurunkan video dari situs.
"Ini sangat mengganggu tidak seharusnya tidak boleh berada dalam domain publik," ujarnya.
Mike meminta warga agar tidak menganggap bahaya ancaman sudah hilang.
Hingga Jumat sore waktu setempat, kepolisian Selandia Baru juga meminta agar seluruh masjid di Selandia Baru ditutup dan memohon agar tidak warga tidak mengunjunginya.
Anda bisa mengikuti perkembangan terbaru dari Kepolisian Selandia Baru Disini!.
# Gan | ABC
No comments:
Post a Comment