 |
| Warga protes proyek bendungan Irrawaddy Myitsone di Waimaw, dekat ibukota Myitkyina dari Negara Kachin, Myanmar. (Foto; AFP) |
Yangon(MYANMAR).BM- Lebih 4.000 warga di utara Myanmar membanjiri jalan untuk memprotes usulan pembangunan kembali proyek bendungan dipimpin Cina yang diduga akan mempengaruhi lingkungan dan tidak begitu menguntungkan negara, Senin (22/04).
Protes dimulai beberapa hari setelah kunjungan pemimpin publik, Aung San Suu Kyi ke Beijing untuk menghadiri KTT Cina s Belt and Road Initiative.
Pada tahun 2009, mantan pemimpin junta militer Myanmar menandatangani perjanjian dengan Beijing untuk membangun bendungan Myitsone di negara bagian Kachin.
Dua tahun kemudian, proyek US $ 3,6 miliar (RM14,8 miliar) dihentikan setelah protes dari publik dan transisi ke demokrasi.
Jika bendungan 6.000 megawatt itu dibangun di atas Sungai Ayeyarwaddy, ia akan menenggelamkan daerah seluas Singapura, menyebabkan perpindahan berpuluh ribu penduduk.
"Myitsone adalah warisan leluhur kami dan kami tidak bisa kehilangannya," kata seorang pemrotes, Tang Gun kepada AFP melalui telepon.
Dia mengatakan lebih dari 4.000 orang berpartisipasi dalam pawai itu sementara ribuan petisi yang ditandatangani menandatangani dukungan mereka untuk protes.
Diketahui bahwa Suu Kyi juga memprotes pembangunan bendungan sebelum partai itu memenangkan pemilihan yang lebih besar pada 2015.
# Gan | AFP
Media online www.benangmerahnews.com adalah portal berita online yang didedikasikan untuk keterbukaan informasi sesuai dengan UU No.14 Tahun 2008, dimana dalam portal berita ini setiap lembaga publik, baik itu instansi pemerintah maupun lembaga non pemerintah (NGO) bisa mempublikasikan profil, kinerja, ekspost kegiatan, dan laporan keuangan dari masing-masing lembaga ke masyarakat luas guna meningkatkan kepercayaan dan meningkatkan kredibiltas dan akuntabilitas. 
No comments:
Post a Comment