Medan(SUMUT).BM- Ketua Tim Penggerak (TP) Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Provinsi Sumatera Utara (Sumut) Nawal Lubis Edy Rahmayadi mengajak seluruh pengurus PKK se-Sumut agar dapat menjadi Guru Siaga Bencana. Sehingga bisa mengedukasi keluarga dan masyarakat tentang kesiapsiagaan bencana.
Hal itu disampaikan Nawal Lubis ketika membuka perlombaan mewarnai dan menggambar tingkat TK/PAUD dan Sekolah Dasar (SD), dalam rangka Peringatan Hari Kesiapsiagaan Bencana 2019, Senin (22/4) di Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumut Jalan Medan-Binjai KM 10,3 Medan.
Pada kesempatan itu, Ketua TP PKK Sumut Nawal Lubis dinobatkan sebagai Bunda Siaga Bencana dan Wakil Ketua TP PKK Sumut Sri Ayu Mihari dinobatkan sebagai Perempuan Utama Siaga Bencana yang ditandai dengan pemakaian selendang oleh Kepala BPBD Sumut Riadil Akhir Lubis.
“Karya Ibu Kartini ‘Habis Gelap Terbitlah Terang’ menjadi pemicu bagi kaum perempuan, khususnya di Sumatera Utara untuk lebih peduli dalam mengedukasi keluarga dan masyarakat dalam meningkatkan upaya kesiapsiagaan terhadap bencana, yang pada gilirannya akan mewujudkan ketangguhan dalam menghadapi bencana,” kata Nawal Lubis, dalam sambutannya.
Menurut Nawal, terjadinya bencana bukan merupakan keinginan yang direncanakan, tapi tidak bisa hindari. Karenanya perlunya adanya pembelajaran kebencanaan yang rutin sejak dini, yang dimulai dari keluarga.
"Ke depan semua perempuan dan wanita yang bernaung di bawah PKK Provinsi dan kabupaten/kota di Sumatera Utara akan diberi edukasi, sosialisasi dan pembekalan tentang peyelamatan diri dan keluarga mengetahui edukasi pengetahuan ancaman bencana gempa bumi dan kebakaran rumah," ujar Nawal.
Selain itu, katanya, peran guru di sekolah juga penting, untuk menumbuhkan pengetahuan dan kesiapsiagaan terhadap bencana pada anak didik. Karena risiko terbesar ancaman korban bencana ada di sekolah. Mengingat anak-anak sejak pagi hingga berakhir jam belajar berada di sekolah dan merupakan tanggung jawab Bapak dan Ibu Guru. "Guru harus memberikan edukasi tentang bencana kepada anak-anak didik, agar dapat mengurangi risiko akibat bencana," sebut Nawal.
Nawal juga mengajak kepada anak didik yang mengikuti lomba mewarnai dan menggambar, agar bisa menjadi duta-duta di sekolah dan lingkungannya masing-masing dalam memberikan pengaruh yang baguna sebagai relawan cilik siaga bencana. "Yang siap membantu teman-temannya untuk memahami pentingnya siaga terhadap bencana," kata Nawal.
Kepala BPBD Sumut Riadil Lubis mengatakan bahwa peringatan Hari Kesiapsiagaan Bencana 2019 salah satu rangkaian kegiatannya mengedukasi sejak dini kepada anak-anak tingkat PAUD, TK dan SD. Agar mereka lebih mengetahui apa itu bencana dan dapat melakukan evakuasi mandiri. “Ini dilakuan sejak awal agar nantinya dapat mengurangi indeks risiko bencana, seperti kematian dan kerugian material yang sangat besar,” ujar Riadil.
Lomba mewarnai dan menggambar bagi anak-anak tersebut, juga dilaksanakan di seluruh kabupaten/kota yang ada di Sumut, untuk memberikan edukasi bagi anak-anak sejak dini. “Agar anak-anak bisa mengenal alam. Kita jaga alam, alam jaga kita. Agar jika mereka besar kelak mengetahui ancaman alam,” kata Riadil.
Riadil juga mengatakan, menurut penelitian bahwa acaman bencana yang terbesar itu ada di sekolah dan di rumah. Seperti bencana gempa bumi dan kebakaran rumah. Karenanya perlu diberikan edukasi dan pembelajaran tentang bencana. “Bagaimana penyelamatan diri dan lain sebagainya,” kata Riadil.
Turut hadir pada acara tersebut Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Pemprov Sumut Nurlela, pengurus dan anggota PKK Sumut, pembina yayasan, para guru, orang tua dan anak-anak PAUD/TK dan SD peserta lomba. **
# Gan | Humas Sumut
No comments:
Post a Comment