JAKARTA.BM- Mabes Polri menyebut pengerahan personel Brimob dari sejumlah wilayah ke DKI Jakarta dikarenakan tahapan pemilu 2019 pasca pemungutan suara akan berpusat di Ibu Kota Republik Indonesia tersebut.
“Artinya betul bahwa anggota Brimob melaksanakan tugas di Jakarta karena seluruh penahapan pemilu terakhirnya adalah di Jakarta, tanggal 22 Mei penetapan hasil pemilihan secara Nasional di KPU,” tutur Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Polri, Brigjen. Pol. Dr. Dedi Prasetyo, M.Hum., M.Si., M.M., Rabu (24/04/19).
Karo Penmas Polri menjelaskan setelah pengumuman hasil oleh KPU, personel Brimob juga masih bertugas untuk melakukan pengamanan. Karo Penmas menerangkan proses pengamanan tersebut masih akan terus dilakukan sampai pelaksanaan pelantikan Presiden dan wakil Presiden yang direncanakan pada 20 Oktober 2019.
“Oleh karena itu, kondisi Jakarta harus dalam kondisi yang aman, karena Jakarta barometer Nasional, harus aman. Kita harus pastikan seperti itu,” tegas Jenderal bintang satu tersebut.
Karo Penmas Polri menjelaskan pergeseran pasukan brimob dari berbagai daerah tersebut juga dilakukan karena memastikan keamanan di Jakarta, perlu didatangkan personel tambahan dari daerah lain.
Meski begitu, Jenderal bintang satu tersebut menegaskan tak ada status keamanan khusus di Jakarta. Ia mengklaim pergeseran personel tersebut hanya untuk mengantisipasi gangguan keamanan saja.
“Enggak ada (status keamanan), kita mengantisipasi segala macam potensi yang mungkin terjadi, kita tidak boleh underestimate, kita harus tetap mengantisipasi segala kemungkinan yang terjadi,” ungkap Karo Penmas Polri.
# Gan | Humas Polri
No comments:
Post a Comment