BENGKULU.BM- Kini, 1513 desa dan kelurahan di Provinsi Bengkulu telah teraliri listrik. Artinya, rasio desa belistrik telah mencapai 100 persen. Berdasarkan target proyek jaringan listrik wilayah Bengkulu, dari Januari 2018 masih terdapat 14 desa yang belum teraliri listrik.
"Desa Tanjung Aur Kecamata Maje Kabupaten Kaur, adalah desa terakhir dan besok akan diresmikan," terang Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah kepada awak media di ruang Media Center Pemprov Bengkulu, Selasa (23/4/2019).
Dengan telah masuknya infrastruktur kelistrikan di seluruh desa, lanjut gubernur, pemerintah juga terus fokus untuk mewujudkan pemerataan infrastruktur dasar. Sebagaimana target prioritas pembangunan, yakni meretas ketertinggalan. Selain itu, Pemprov juga terus mengoptimalkan potensi energi. Seperti yang kini dilakukan eksplorasi energi panas bumi di Hulu Lais Lebong dan di Kepahiang.
"Untuk di Lebong dibangun 2 x 55 megawatt yang kini mulai mempersiapkan infrastruktur jaringannya. Geothermal yang kita miliki ini merupakan potensi besar menjadi sumber energi yang akan mampu memberikan peningkatan kesejahteraan untuk daerah," kata Rohidin yang juga didampingi Manajer Unit Pelaksana Proyek Ketenagalistrikan area Bengkulu PT PLN, Hanfi Andrean Abidin.
Saat itu, Hanfi juga menyatakan bahwa PT. PLN sebagai BUMN akan siap bersinergi dengan pemerintah daerah, utamanya untuk memenuhi ketersediaan pasokan listrik dan infrastruktur jaringannya.
"Kita siap bersinergi untuk mencapai target Rasio Elektrifikasi 100 persen di Bengkulu. Termasuk soal kendala jaringan, kami akan memberikan pelayanan terbaik karena kami memiliki tenaga dan alatnya. Jadi kalau misalnya ada gangguan jaringan, diimbau masyarakat bisa menghubungi kami. Jangan ditangani sendiri, karena sangat berbahaya," demikian tutur Hanfi.
# Gan | Jamal-Media Center, Pemprov Bengkulu
No comments:
Post a Comment