Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menjawab wartawan usai mengikuti rapat terbatas, di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (18/4) siang. (Foto: JAY/Humas) |
JAKARTA.BM- Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko mengajak masyarakat untuk sabar menunggu Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengumumkan hasil Pemilihan Umum Legislatif (Pileg) dan Pemilihan Presiden (Pilpres). Ia mengimbau masyarakat untuk tenang dan menahan emosinya.
“Saya pikir semuanya harus menjaga ucapan, menjaga perilaku, dan menjaga hati sabar. Pak Jokowi kemarin juga meminta kita sabar menunggu saja yang resmi sambil menjaga persatuan dan kesatuan,” kata Moeldoko kepada wartawan usai mengikuti rapat terbatas, di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (18/4) siang.
Moeldoko meminta semua pihak untuk sama-sama bersabar menunggu KPU mengumumkan hasil Pileg dan Pilpres pada 20 Mei mendatang. Sembari menungu itu, menurut Moeldoko, sebaiknya jangan ada yang mengklaim karena bisa saja menimbulkan provokasi yang berujung pada keresahan masyarakat.
“Siapapun dari kita harus menjaga situasi dengan baik. tidak boleh memainkan situasi ini menjadi kondisi yang menakutkan. Jadi jangan ada upaya provokasi ajakan karena ada resiko hukum, saya mengingatkan ada resiko hukum kalau ada ajakan ke arah yang macam-macam,” tegas Moeldoko.
Kepala Staf Kepresidenan itu mengimbau kepada masyarakat supaya menyikapi situasi ini dengan tenang. Toh, pada akhirnya akan ada hasilnya.
Ia mengingatkan, konstitusi bersepakat untuk menunjuk KPU sebagai sebuah lembaga independen yang dipercaya oleh segenap masyarakat. “Ya sudah ikuti saja untuk itu jangan ada emosi-emosi yang pada akhirnya membangkitkan semangat, semangat untuk resisten. Ini salah besar, ini tidak boleh,” ujarnya.
Tidak Usah Takut
Mengenai kesiagaan aparat keamanan, KSP Moeldoko menegaskan, bahwa aparat selalu siap karena skenario yang dikembangkan adalah pengalaman dari dulu sampai sekarang setelah Pemilu pada saat Pemilu pasti biasa-biasa saja. Biasanya setelah menuju pada penghitungan mulai ada emosi yang terbangun begitu dan seterusnya.
“Ini sudah diantisipasi sebelumnya. Jadi masyarakat nggak usah takut, nggak usah was-was, tidak usah… biasa saja, aman-aman saja. Kita semuanya dalam keadaan siap menghadapi situasi apapun,” ucap Moeldoko.
Terkait klaim salah satu pihak, Kepala Staf Kepresidenan meyakini KPU akan menjalankan tugasnya secara profesional. “Saya yakin itu ada keluhan juga dari temen-temen atas hal-hal di lapangan, tapi katakan pada mereka jangan hanya complain, pahami juga KPU menghadapi berbagai masalah karena jumlahnya yang begitu banyak, ada kesalahan-kesalahan kecil pasti akan dia perbaiki,” pungkas Moeldoko seraya mengajak kembali semua pihak untuk mempercayai KPU.
“Saya pikir semuanya harus menjaga ucapan, menjaga perilaku, dan menjaga hati sabar. Pak Jokowi kemarin juga meminta kita sabar menunggu saja yang resmi sambil menjaga persatuan dan kesatuan,” kata Moeldoko kepada wartawan usai mengikuti rapat terbatas, di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (18/4) siang.
Moeldoko meminta semua pihak untuk sama-sama bersabar menunggu KPU mengumumkan hasil Pileg dan Pilpres pada 20 Mei mendatang. Sembari menungu itu, menurut Moeldoko, sebaiknya jangan ada yang mengklaim karena bisa saja menimbulkan provokasi yang berujung pada keresahan masyarakat.
“Siapapun dari kita harus menjaga situasi dengan baik. tidak boleh memainkan situasi ini menjadi kondisi yang menakutkan. Jadi jangan ada upaya provokasi ajakan karena ada resiko hukum, saya mengingatkan ada resiko hukum kalau ada ajakan ke arah yang macam-macam,” tegas Moeldoko.
Kepala Staf Kepresidenan itu mengimbau kepada masyarakat supaya menyikapi situasi ini dengan tenang. Toh, pada akhirnya akan ada hasilnya.
Ia mengingatkan, konstitusi bersepakat untuk menunjuk KPU sebagai sebuah lembaga independen yang dipercaya oleh segenap masyarakat. “Ya sudah ikuti saja untuk itu jangan ada emosi-emosi yang pada akhirnya membangkitkan semangat, semangat untuk resisten. Ini salah besar, ini tidak boleh,” ujarnya.
Tidak Usah Takut
Mengenai kesiagaan aparat keamanan, KSP Moeldoko menegaskan, bahwa aparat selalu siap karena skenario yang dikembangkan adalah pengalaman dari dulu sampai sekarang setelah Pemilu pada saat Pemilu pasti biasa-biasa saja. Biasanya setelah menuju pada penghitungan mulai ada emosi yang terbangun begitu dan seterusnya.
“Ini sudah diantisipasi sebelumnya. Jadi masyarakat nggak usah takut, nggak usah was-was, tidak usah… biasa saja, aman-aman saja. Kita semuanya dalam keadaan siap menghadapi situasi apapun,” ucap Moeldoko.
Terkait klaim salah satu pihak, Kepala Staf Kepresidenan meyakini KPU akan menjalankan tugasnya secara profesional. “Saya yakin itu ada keluhan juga dari temen-temen atas hal-hal di lapangan, tapi katakan pada mereka jangan hanya complain, pahami juga KPU menghadapi berbagai masalah karena jumlahnya yang begitu banyak, ada kesalahan-kesalahan kecil pasti akan dia perbaiki,” pungkas Moeldoko seraya mengajak kembali semua pihak untuk mempercayai KPU.
# Gan | Setkab/UN/JAY/ES
No comments:
Post a Comment