Semarang(JATENG).BM- Indonesia terus menambah pundi-pundi medali emas ASEAN Schools Games 2019. Kali ini datang dari atlet pencak silat putra Indonesia, I GD Arya Widhyantara setelah lawannya memutuskan untuk mundur dari pertandingan final yang berlangsung di Hotel Patrajasa, Semarang, Jawa Tengah, Senin (22/7).
Arya sudah siap untuk menjalani pertarungan menghadapi atlet Thailand, MR Kiadtisak Phuangsan, kembali harus melepas baju silatnya. Ini dikarenakan lawan memutuskan mundur dari pertandingan akibat cedera yang dialami pada pelipis kiri dalam pertandingan sebelumnya.
"Sebenernya belum tau lawan menyerah. Makannya tadi saya sempat pemanasan buat pertandingan. Tetapi pas ingin timbang badan, lawannya baru memutuskan untuk mundur karena mengalami cedera jahit di pelipis,"kata Arya.
Bagi Arya, tentu ini bukan menjadi sebuah kebetulan. Meski harus menang mudah, namun Arya melihat pertandingan sebelumnya yang harus meneteskan darah. "Tanpa jalan yang diatas, tanpa restu orang tua dan rekan pelatih nggak bisa apa apa," katanya.
Arya yang mendapatkan medali pertama untuk tingkat Asia Tenggara begitu gembira. Diakuinya, medali emas tersebut dipersembahkan untuk Indonesia. "Walaupun belum seberapa, tapi ini buat Indonesia, provinsi Bali, perguruan saya, teman-teman dan pelatih. Ini awal yang baik," tutupnya.
# dok/asg2019
No comments:
Post a Comment