JAKARTA.BM- Kalemdiklat Polri Komjen Pol Drs. Arief Sulistyanto, M.Si. menegaskan bahwa terkait beredarnya e-mail yang berisi informasi penambahan kuota penerimaan anggota Polri yang mengatasnamakan Kalemdiklat Polri Komjen Pol. Drs. Arief Sulistyanto adalah hoaks. E-mail dengan subjek ‘Pengumuman Penambahan Kuota Penerimaan Polri’ itu tersebar ke calon siswa, Senin (08/07/19).
Email tersebut dilihat per Selasa (9/7/2019), e-mail hoax itu berisi pengumuman tentang seleksi tahap kedua penerimaan anggota Polri baru dengan syarat harus membayar uang dengan nominal tertentu. E-mail itu mengatasnamakan Komjen Pol. Drs. Arief Sulistyanto.
Berikut ini bunyi e-mail itu:
Pengumuman Penambahan Kuota Penerimaan Polri
Bersamaan dengan email ini kami memberikan kesempatan bagi peserta yang tidak lolos seleksi sebelumnya untuk mengikuti seleksi tahap 2. Penambahan kuota hanya sekitar 10-20% per provinsi. Jika berkenan untuk melakukan tes lanjutan harus bersedia membayar uang bangunan untuk setiap level ujian. 05-07-2019 terakhir pembayaran jika ingin menjadi calon Polri
Jakarta 4 Juni 2019
Komjen Pol Drs Arief Sulistyanto
“Ini jelas hoax,” tegas Kalemdiklat Polri.
Mantan Kabareskrim Polri itu menyebut, bahwa untuk penyelenggaraan rekrutmen penerimaan calon siswa/i Polri adalah kewenangan Asisten SDM Kapolri, bukan tugas Lemdiklat Polri.
“Rekrutmen bukan tugas dan kewenangan Lemdiklat Polri, tetapi domain kewenangan SSDM. Sejak saya As SDM telah menerapkan kebijakan transparansi, clear and clean dalam proses rekrutmen anggota Polri,” jelas mantan Asisten SDM Kapolri tersebut.
Email tersebut dilihat per Selasa (9/7/2019), e-mail hoax itu berisi pengumuman tentang seleksi tahap kedua penerimaan anggota Polri baru dengan syarat harus membayar uang dengan nominal tertentu. E-mail itu mengatasnamakan Komjen Pol. Drs. Arief Sulistyanto.
Berikut ini bunyi e-mail itu:
Pengumuman Penambahan Kuota Penerimaan Polri
Bersamaan dengan email ini kami memberikan kesempatan bagi peserta yang tidak lolos seleksi sebelumnya untuk mengikuti seleksi tahap 2. Penambahan kuota hanya sekitar 10-20% per provinsi. Jika berkenan untuk melakukan tes lanjutan harus bersedia membayar uang bangunan untuk setiap level ujian. 05-07-2019 terakhir pembayaran jika ingin menjadi calon Polri
Jakarta 4 Juni 2019
Komjen Pol Drs Arief Sulistyanto
“Ini jelas hoax,” tegas Kalemdiklat Polri.
Mantan Kabareskrim Polri itu menyebut, bahwa untuk penyelenggaraan rekrutmen penerimaan calon siswa/i Polri adalah kewenangan Asisten SDM Kapolri, bukan tugas Lemdiklat Polri.
“Rekrutmen bukan tugas dan kewenangan Lemdiklat Polri, tetapi domain kewenangan SSDM. Sejak saya As SDM telah menerapkan kebijakan transparansi, clear and clean dalam proses rekrutmen anggota Polri,” jelas mantan Asisten SDM Kapolri tersebut.
# HK | Humas Polri
No comments:
Post a Comment