JAKARTA.BM- Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya mengemukakan, dari 10 Destinasi Pariwisata Prioritas atau 10 Bali Baru, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menetapkan empat yang super prioritas, yaitu Danau Toba, Mandalika, Borobudur, dan Labuhan Bajo.
“Apa yang diinginkan oleh Pak Presiden secara singkat saja, tahun 2020 semua fasilitas, utilitas infrastruktur, dan utilitas dasar harus selesai. Jadi apa itu, 3A-nya harus selesai. Yang pertama, atraksinya harus kelas dunia. Yang kedua aksesnya. Yang ketiga amenitasnya,” kata Arief Yahya kepada wartawan usai mengikuti Rapat Terbatas tentang Pengembangan Destinasi Pariwisata Prioritas, di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (15/7) sore.
Ia menunjuk contoh Danau Toba misalnya, traksinya harus mendapatkan UGG, UNESCO Global Geopark, tahun ini. Yang kedua, aksesnya harus selesai semua. Bandara Silangit sudah jadi bandara internasional, tol dari Kualanamu sampai Tebing Tinggi harus sudah selesai, dan lain sebagainya. Lalu yang ketiga amenitas, orang sudah investasi.
Menteri Pariwisata mengingatkan, sekarang sudah ada investasi sebesar Rp6 triliun untuk pengembangan Danau Toba itu. Karenanya, amenitasnya contoh membangun hotel, dan itu semua harus yang nomor 2, 1 dan 2, atraksi dan akses selesai tahun 2020, dan amenitas sudah mulai tahun 2020.
Infrastruktur
Menanggapi penjelasan Menteri Pariwisata Arief Yahya itu, Gubernur Sumatra Utara (Sumut) Edy Rahmayadi mengemukakan, masalah pengembangan Danau Toba adalah infrastruktur yang tinggal berjalan waktu dalam pembenahan.
Ia menyebutkan, Danau Toba dilingkari oleh tujuh kabupaten sehingga diperlukan infrastruktur menghubungkan antarkabupaten dan membuat jalan, rute, yang sepanjang keliling di ring dalamnya di Danau Toba itu. Itu yang prioritas.
Yang kedua, lanjut Gubernur Sumut, adalah mindset manusianya, yang untuk melayani para wisatawan. “Ini yang akan disiapkan. Kita akan mengubah SMK itu lebih dominan daripada SMA, sehingga melatihkan pelayan-pelayan para wisatawan. Itu yang paling penting dan ini sudah berjalan semuanya,” ungkapnya.
Sementara Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Zulkifliemansyah mengemukakan, terkait penunjukan Mandalika sebagai host atau tuan rumah untuk motor GP 2021 semua infrastruktur yang berkenaan dengan itu mudah-mudahan sesuai pada waktunya.
“Memang banyak temen-temen yang bertanya apa mungkin dalam rentang waktu yang begitu singkat akan selesai sirkuitnya. Sebenarnya ini bukan sirkuit yang di desain untuk balapan, tapi ini adalah jalan kawasan yang seperti Singapura sama di Monaco. Jadi kalau ada balapan tinggal jalan itu dijadikan sirkuit jadi banyak yang knockdown untuk panggung dan lain sebagainya,” terang Zulkifliemansyah seraya berharap mudah-mudahan pembangunan mulai dilakukan Oktober tahun ini dan mudah-mudahan tahun depan bisa selesai semuanya.
Menurut Gubernur NTB itu, Presiden melalui sudah memberikan semacam arahan pada Direktur Utama ITDC untuk juga menyiapkan kemungkinan sirkuit yang dipakai oleh Motor GP ini bisa menjadi host dari Formula One.
“Saya kira kalau Motor GP sama Formula One bisa diadakan di Mandalika kami harus bersiap-siap untuk kedatangan banyak tamu bukan hanya dari luar negeri tapi juga dari domestik Indonesia,” ucap Zulkifliemansyah.
Gubernur NTB tidak lupa menyampaikan ucapan terima kasih kepada Kementerian Pariwisata yang pada 9 Juni sudah membuka direct flight dari Perth, Australia ke Lombok. “Ini sangat membantu ramainya wisatawan yang hadir di Lombok. Mudah-mudahan kami berharap dengan kolaborasi antara kami dan pariwisata direct flight bisa juga dibuka dari Darwin yang sangat dekat, juga dari Melbourne, Sydney ke Lombok,” ujarnya.
# Gan | Setkab/AIT/RSF/JAY/ES
No comments:
Post a Comment