Semarang(JATENG).BM- Ada yang berbeda dalam acara pengukuhan kontingen Indonesia untuk ASEAN Schools Games (ASG) 2019. Dalam acara yang dipimpin Menpora RI Imam Nahrawi ini atlet yang memeluk agama Islam dan yang beragama lain, diajak bersama-sama melakukan sujud, berserah diri kepada Tuhan Yang Maha Kuasa.
Menpora Imam Nahrawi sendiri yang mengajak dan memimpin acara sujud tersebut. Hal ini dilakukan sebagai tanda berserah diri, sebelum membela nama bangsa dan negara di ajang ASG 2019. Pengukuhan kontingen ini berlangsung di Ballroom Rama Shinta Hotel Patra, Semarang, Rabu (17/7) siang.
Begitu dikomando untuk mempersiapkan tempat bersujud, para atlet tampak kompak rapi berbaris. Bagi yang memeluk agama lain turut menghormati dengan menepi. Pemandangan ini tentu berbeda dari kebiasaan pengukuhan kontingen.
Tambahan acara sujud massal ini memberi kesan tersendiri bagi para atlet. Karena biasanya pengukuhan kontingen momen paling sakral adalah mencium bendera "Merah-Putih", tapi sekarang bertambah dengan bersujud.
"Ini sebuah spirit bagi seluruh kita, termasuk para atlet. Bahwa sekian lama mereka berlatih, ditempa para pelatih hebat, selebihnya sebelum bertanding tentu sebaiknya memasrahkan diri terlebih dahulu kepada Allah SWT," kata Menpora.
"Momen sujud bersimpuh berserah diri ini semoga mampu memberi keselamatan, perlindungan, kekuatan, kepercayaan diri, dan menumbuhkan rasa optimisme. Yakin bahwa atlet bisa menjadi yang terbaik, yang didapatkan dengan cara fair, penuh respek, dan menguatkan rasa persahabatan," Menpora, menambahkan.
Kontingen Indonesia di ASG 2019 ini berkekuatan sekitar 250 dari unsur atlet dan pelatih, sampai ofisial. Indonesia mengikuti semua cabang olahraga yang dilombakan, yaitu basket, bola voli, pencak silat, ateltik, sepak takraw, tenis lapangan, tenis meja, bulu tangkis, dan renang.
Upacara pengukuhan dan pelepasan Kontingen Indonesia juga turut dihadiri oleh Asisten Deputi Pembibitan dan IPTEK Olahraga Washinton Galingging, Deputi Direktur Bidang Kepesertaan BPJS Zainuddin, Sekretaris Deputi Peningkatan Prestasi, Marheni Dyah Kusumawati dan Chef de Mission (CdM) Kontingen Indonesia Yayan Rubaeni.
Menpora Imam Nahrawi sendiri yang mengajak dan memimpin acara sujud tersebut. Hal ini dilakukan sebagai tanda berserah diri, sebelum membela nama bangsa dan negara di ajang ASG 2019. Pengukuhan kontingen ini berlangsung di Ballroom Rama Shinta Hotel Patra, Semarang, Rabu (17/7) siang.
Begitu dikomando untuk mempersiapkan tempat bersujud, para atlet tampak kompak rapi berbaris. Bagi yang memeluk agama lain turut menghormati dengan menepi. Pemandangan ini tentu berbeda dari kebiasaan pengukuhan kontingen.
Tambahan acara sujud massal ini memberi kesan tersendiri bagi para atlet. Karena biasanya pengukuhan kontingen momen paling sakral adalah mencium bendera "Merah-Putih", tapi sekarang bertambah dengan bersujud.
"Ini sebuah spirit bagi seluruh kita, termasuk para atlet. Bahwa sekian lama mereka berlatih, ditempa para pelatih hebat, selebihnya sebelum bertanding tentu sebaiknya memasrahkan diri terlebih dahulu kepada Allah SWT," kata Menpora.
"Momen sujud bersimpuh berserah diri ini semoga mampu memberi keselamatan, perlindungan, kekuatan, kepercayaan diri, dan menumbuhkan rasa optimisme. Yakin bahwa atlet bisa menjadi yang terbaik, yang didapatkan dengan cara fair, penuh respek, dan menguatkan rasa persahabatan," Menpora, menambahkan.
Kontingen Indonesia di ASG 2019 ini berkekuatan sekitar 250 dari unsur atlet dan pelatih, sampai ofisial. Indonesia mengikuti semua cabang olahraga yang dilombakan, yaitu basket, bola voli, pencak silat, ateltik, sepak takraw, tenis lapangan, tenis meja, bulu tangkis, dan renang.
Upacara pengukuhan dan pelepasan Kontingen Indonesia juga turut dihadiri oleh Asisten Deputi Pembibitan dan IPTEK Olahraga Washinton Galingging, Deputi Direktur Bidang Kepesertaan BPJS Zainuddin, Sekretaris Deputi Peningkatan Prestasi, Marheni Dyah Kusumawati dan Chef de Mission (CdM) Kontingen Indonesia Yayan Rubaeni.
# Gan | dok/kemenpora
No comments:
Post a Comment