Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumbar, Ir. Pitono, MAP saat konpers melalui Daring dari kantor BPS Sumatera Barat (Sumbar) Jl. Khatib Sulaiman No. 48, Kota Padang, Rabu Siang (01/04). |
Padang(SUMBAR).BM- "Deflasi di Kota Padang terjadi karena adanya penurunan indeks pada 3
(tiga) kelompok pengeluaran. Penurunan terbesar terjadi pada kelompok
makanan, minuman, dan tembakau sebesar 0,55 persen, diikuti penurunan
indeks pada kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar serta
kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan yang masing-masing
sebesar 0,01 persen.," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumbar, Ir. Pitono, MAP melalui Daring dari kantor BPS Sumatera Barat (Sumbar) Jl. Khatib
Sulaiman No. 48, Kota Padang, Rabu Siang (01/04).
Lebih lanjut, Inflasi di Kota Bukittinggi terjadi karena kenaikan
indeks pada 6 (enam) kelompok pengeluaran. Kenaikan terbesar terjadi
pada kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 1,93 persen dan
diikuti kenaikan kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,23 persen.
Laju inflasi tahun kalender, lanjut Pitono, sampai bulan Maret 2020 Kota Padang dan Kota
Bukittinggi masing-masing sebesar 0,34 persen dan 0,77 persen. Laju
inflasi year on year Kota Padang (Maret 2020 terhadap Maret 2019)
sebesar 2,01 persen dan Kota Bukittinggi sebesar 2,76 persen.
Perbandingan IHK/Inflasi antar Kota di Pulau Sumatera Pitono menjelaskan, "Dari 24 (dua puluh empat) kota IHK di Sumatera, sebanyak 10 (sepuluh) kota mengalami inflasi dan 14 (empat belas) kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Lhokseumawe sebesar 0,64 persen dan terendah terjadi di Kota Pekanbaru sebesar 0,01 persen," jelasnya.
Deflasi tertinggi, sambung Pitono, terjadi di Kota Sibolga sebesar 0,79 persen dan terendah terjadi di Kota Padang dan Kota Bengkulu masing-masing sebesar 0,02 persen.
"Kota Padang menduduki urutan ke 13 (tiga belas) dari semua kota deflasi di Sumatera dan Kota Bukittinggi urutan ke 7 (tujuh) dari seluruh kota yang mengalami inflasi di Sumatera," terangnya.
"Sedangkan secara nasional Kota Padang menduduki urutan ke 44 (empat puluh empat) dari semua kota yang mengalami deflasi di Indonesia dan Kota Bukittinggi urutan ke 28 (dua puluh delapan) dari semua kota yang mengalami inflasi di Indonesia," pungkasnya.
Selengkapnya Lihat Disini!
Baca Juga
# Gan
No comments:
Post a Comment