Juru Bicara Pemerintah terkait Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto. (screenshot live streaming gugus tugas Covid-19) |
JAKARTA.BM- Pemerintah melalui Juru bicara penanganan COVID-19 Achmad Yurianto kembali memperbarui data perkembangan COVID-19 di Indonesia. Per tanggal 25 Juni, pemerintah telah melakukan pemeriksaan spesimen sebanyak 19.510 spesimen sehingga totalnya menjadi 708.962 spesimen.
Dari pemeriksaan tersebut, didapati, penambahan kasus sembuh mencapai 791 orang sehingga totalnya menjadi 20.449. Penambahan kasus tersebut adalah yang tertinggi dibandingkan periode sebelumnya. Kasus meninggal bertambah 47 total 2.620.
Sementara itu, kasus positif bertambah sebanyak 1.178, akumulasinya menjadi 50.187 orang. Kasus tersebut tersebar di 446 Kabupaten/Kota di 34 provinsi.
“Kalau kita lihat sebarannya, kita lihat di Provinsi Jawa Timur hari ini melaporkan 247 kasus baru dan juga melaporkan 241 sembuh, DKI Jakarta malaporkan hari ini 196 kasus baru dan 112 sembuh, Sulawesi Selatan 103 kasus baru dengan 59 sembuh, Maluku Utara 1 sembuh, Jawa Tengah 78 kasus baru tidak ada laporan sembuh,” kata Yuri dalam Update Penanganan COVID-19 di Graha BNPB, Jakarta, Kamis sore (25/6).
Dari pemeriksaan tersebut, didapati, penambahan kasus sembuh mencapai 791 orang sehingga totalnya menjadi 20.449. Penambahan kasus tersebut adalah yang tertinggi dibandingkan periode sebelumnya. Kasus meninggal bertambah 47 total 2.620.
Sementara itu, kasus positif bertambah sebanyak 1.178, akumulasinya menjadi 50.187 orang. Kasus tersebut tersebar di 446 Kabupaten/Kota di 34 provinsi.
“Kalau kita lihat sebarannya, kita lihat di Provinsi Jawa Timur hari ini melaporkan 247 kasus baru dan juga melaporkan 241 sembuh, DKI Jakarta malaporkan hari ini 196 kasus baru dan 112 sembuh, Sulawesi Selatan 103 kasus baru dengan 59 sembuh, Maluku Utara 1 sembuh, Jawa Tengah 78 kasus baru tidak ada laporan sembuh,” kata Yuri dalam Update Penanganan COVID-19 di Graha BNPB, Jakarta, Kamis sore (25/6).
Live streaming gugus tugas Covid-19
LIVE yang disiarkan melalui TV Pool dan Radio Pool, dengan hak siar yang dapat dipakai untuk seluruh media.
Yuri menilai, masih tingginya kenaikan kasus baru dibeberapa tempat, disebabkan masih adanya kontak erat yang dijalankan tanpa perlindungan masker dan tanpa menerapkan jaga jarak jarak fisik.
“Tidak menjaga jarak, tidak menggunakan masker, ini menjadi faktor utama sebaran kasus ini,” imbuhnya.
Pemerintah pun terus melakukan tracing secara agresif, yang kemudian ditindaklanjuti dengan pemeriksaan laboratorium secara masif untuk segera menemukan kasus positif lalu diisolasi agar tidak menjadi penularan di tengah masyarakat.
Sementara itu, 17 provinsi yang hari ini melaporkan kasus dibawah 10, bahkan 5 provinsi diantaranya melaporkan tidak ada kenaikan kasus (kasus nol).
Ia pun berharap, masyarakat jangan lengah dengan merasa dirinya aman. Adaptasi kebiasaan baru seperti menggunakan masker, mencuci tangan pakai sabun, menjaga jarak/ menghindari kerumunan harus terus diterapkan seluruh dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
“Kita yakin apabila ini dilaukan secara serempak, secara bersama-sama, secara terus menerus, ini akan menjadi sebuah kegiatan besar untuk mencegah penyebaran COVID-19,” pungkasnya.
Baca Juga
# Gan
No comments:
Post a Comment