Wapres Ma’ruf Amin menerima para pengurus Baznas, Kamis (04/01/2021), melalui konferensi video. (Foto: BPMI Setwapres)
JAKARTA.BM- Wakil Presiden (Wapres) RI Ma’ruf Amin meminta Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) sebagai lembaga pengelola zakat untuk melakukan inovasi dalam mendorong muzakki membayar zakat.
“Saya minta (Baznas) membuat inovasi, terobosan, dan inisiatif,” ujar Wapres ketika menerima para pengurus Baznas melalui konferensi video, Kamis (04/01/2021).
Wapres mengungkapkan, masih terdapat potensi besar penerimaan zakat dari muzakki atau orang yang wajib membayar zakat. Saat ini, imbuhnya, dana zakat yang diberikan muzakki masih jauh dari potensi.
“Oleh karena itu, Baznas harus bekerja keras untuk menggali, harus ada inovasi-inovasi gerakan, terutama dalam pemungutan. Harus aktif, tidak menunggu, karena di dalam Al-Qur’an, perintahnya seperti itu,” tegasnya.
Perintah zakat, imbuh Wapres, juga tertuang dalam Al-Qur’an. “Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka,” ujar Wapres mengutip surah At-Taubah ayat 103.
Lebih jauh Wapres mengungkapkan, untuk mendistribusikan zakat kepada orang yang berhak menerima zakat (mustahiq) bukanlah hal yang sulit. Terdapat dua sasaran dalam mendistribusikan zakat, pertama yang sifatnya konsumtif pada orang-orang yang sangat fakir, dan kedua adalah pemberdayaan, agar mengubah penerima zakat menjadi pemberi zakat.
Wapres pun mengingatkan kembali bahwa masalah yang sangat penting adalah bagaimana memungut zakat secara efektif.
“Pengambilan dana zakat secara efektif menjadi bagian dari ekosistem pembangunan pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di KNEKS,” ungkap Wapres.
Terkait kepengurusan Baznas yang baru dilantik, Wapres mendorong agar distribusi pekerjaan dapat dibagi secara merata dan tepat sasaran agar tujuan yang diinginkan dapat tercapai.
“Di dalam pengurus ini betul-betul dibagi ada distribusi pekerjaannya itu sehingga semua bisa berjalan dengan baik,” imbaunya.
Untuk itu, Wapres meminta agar para jajaran pengurus Baznas dapat bekerja dengan cepat dan tepat, yaitu memiliki target menaikkan zakat dengan angka yang signifikan untuk hasil kerja yang lebih produktif.
“Saya minta kita berlari cepat sekarang, kita kerja, cepat, tepat, manfaat,” pesan Wapres.
Sementara, terkait Gerakan Nasional Wakaf Uang (GNWU) yang telah diluncurkan Pemerintah, Wapres menjelaskan bahwa Pemerintah berperan memberikan fasilitas kepada masyarakat yang hendak melakukan wakaf. Wakaf tersebut akan dikelola oleh badan wakaf kredibel yang profesional dan dalam pengawasan yang ketat.
“Pemerintah itu fasilitator, memfasilitasi supaya dana yang potensinya besar ini bisa kita pungut, bisa kita himpun, dan kemudian nanti kita investasikan. Hasilnya itu sesuai dengan permintaan wakif (pemberi wakaf) disalurkan ke mana,” ungkapnya.
Sebelumnya, Ketua Umum Baznas Noor Achmad melaporkan bahwa peningkatan pendapatan zakat bisa dicapai rata-rata 25-30 persen setiap tahun dari sejak 2015 sampai 2020. Ia berharap, target di tahun yang akan datang tidak hanya 30 persen tetapi bisa meningkat sampai dengan 100 persen.
“Bahkan target kami kalau saat sekarang ini Baznas nasional baru mencapai Rp385 miliar, maka insyaallah mudah-mudahan di tahun 2021 ini sudah mendekati Rp550 miliar, kemudian 2022 di atas Rp1 triliun. Itu yang penting untuk kami sampaikan,” lapor Noor Achmad.
Ia juga menyampaikan bahwa Baznas akan mendukung Pemerintah, khususnya di dalam masa pandemi ini untuk membantu memulihkan perekonomian umat.
“Kami akan bersama pemerintah mengentaskan kemiskinan dan menghadapi COVID-19 ini,” ujarnya.
JAKARTA.BM- Wakil Presiden (Wapres) RI Ma’ruf Amin meminta Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) sebagai lembaga pengelola zakat untuk melakukan inovasi dalam mendorong muzakki membayar zakat.
“Saya minta (Baznas) membuat inovasi, terobosan, dan inisiatif,” ujar Wapres ketika menerima para pengurus Baznas melalui konferensi video, Kamis (04/01/2021).
Wapres mengungkapkan, masih terdapat potensi besar penerimaan zakat dari muzakki atau orang yang wajib membayar zakat. Saat ini, imbuhnya, dana zakat yang diberikan muzakki masih jauh dari potensi.
“Oleh karena itu, Baznas harus bekerja keras untuk menggali, harus ada inovasi-inovasi gerakan, terutama dalam pemungutan. Harus aktif, tidak menunggu, karena di dalam Al-Qur’an, perintahnya seperti itu,” tegasnya.
Perintah zakat, imbuh Wapres, juga tertuang dalam Al-Qur’an. “Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka,” ujar Wapres mengutip surah At-Taubah ayat 103.
Lebih jauh Wapres mengungkapkan, untuk mendistribusikan zakat kepada orang yang berhak menerima zakat (mustahiq) bukanlah hal yang sulit. Terdapat dua sasaran dalam mendistribusikan zakat, pertama yang sifatnya konsumtif pada orang-orang yang sangat fakir, dan kedua adalah pemberdayaan, agar mengubah penerima zakat menjadi pemberi zakat.
Wapres pun mengingatkan kembali bahwa masalah yang sangat penting adalah bagaimana memungut zakat secara efektif.
“Pengambilan dana zakat secara efektif menjadi bagian dari ekosistem pembangunan pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di KNEKS,” ungkap Wapres.
Terkait kepengurusan Baznas yang baru dilantik, Wapres mendorong agar distribusi pekerjaan dapat dibagi secara merata dan tepat sasaran agar tujuan yang diinginkan dapat tercapai.
“Di dalam pengurus ini betul-betul dibagi ada distribusi pekerjaannya itu sehingga semua bisa berjalan dengan baik,” imbaunya.
Untuk itu, Wapres meminta agar para jajaran pengurus Baznas dapat bekerja dengan cepat dan tepat, yaitu memiliki target menaikkan zakat dengan angka yang signifikan untuk hasil kerja yang lebih produktif.
“Saya minta kita berlari cepat sekarang, kita kerja, cepat, tepat, manfaat,” pesan Wapres.
Sementara, terkait Gerakan Nasional Wakaf Uang (GNWU) yang telah diluncurkan Pemerintah, Wapres menjelaskan bahwa Pemerintah berperan memberikan fasilitas kepada masyarakat yang hendak melakukan wakaf. Wakaf tersebut akan dikelola oleh badan wakaf kredibel yang profesional dan dalam pengawasan yang ketat.
“Pemerintah itu fasilitator, memfasilitasi supaya dana yang potensinya besar ini bisa kita pungut, bisa kita himpun, dan kemudian nanti kita investasikan. Hasilnya itu sesuai dengan permintaan wakif (pemberi wakaf) disalurkan ke mana,” ungkapnya.
Sebelumnya, Ketua Umum Baznas Noor Achmad melaporkan bahwa peningkatan pendapatan zakat bisa dicapai rata-rata 25-30 persen setiap tahun dari sejak 2015 sampai 2020. Ia berharap, target di tahun yang akan datang tidak hanya 30 persen tetapi bisa meningkat sampai dengan 100 persen.
“Bahkan target kami kalau saat sekarang ini Baznas nasional baru mencapai Rp385 miliar, maka insyaallah mudah-mudahan di tahun 2021 ini sudah mendekati Rp550 miliar, kemudian 2022 di atas Rp1 triliun. Itu yang penting untuk kami sampaikan,” lapor Noor Achmad.
Ia juga menyampaikan bahwa Baznas akan mendukung Pemerintah, khususnya di dalam masa pandemi ini untuk membantu memulihkan perekonomian umat.
“Kami akan bersama pemerintah mengentaskan kemiskinan dan menghadapi COVID-19 ini,” ujarnya.
Baca Juga
# Gan | BPMI-SETWAPRES
No comments:
Post a Comment