Breaking

"BAHAYA MASIH MENGANCAM"
"JANGAN KENDOR! TETAP JALANKAN PROTOKOL KESEHATAN"

Tuesday, June 22, 2021

Iran Inginkan Pembicaraan Nuklir yang Lebih Efektif

Presiden Iran terpilih Ebrahim Raisi pada konferensi pers pertama di Teheran, kemarin. ( foto AFP )

Teheran(IRAN).BM- Presiden Iran terpilih Ebrahim Raisi kemarin mengatakan dia akan memastikan pembicaraan nuklir bukan hanya negosiasi tanpa hasil nyata.

Berbicara pada konferensi pers pertama setelah memenangkan pemilihan presiden Jumat lalu, dia mengatakan Raisi juga menolak untuk bertemu dengan Presiden AS Joe Biden untuk saat ini, selain mengatakan tidak ada halangan baginya untuk memulihkan hubungan dengan Arab Saudi yang telah terputus di masa lalu. lima tahun.

Raisi, 60, memenangkan pemilihan pada hari Jumat dengan lebih dari setengah pemilih memboikot setelah banyak individu berpengaruh secara politik dilarang ikut serta ketika krisis ekonomi yang dipicu oleh sanksi AS menghancurkan negara itu.

Raisi, seorang ulama ultra-konservatif yang mengepalai peradilan Iran, akan menggantikan Presiden Hassan Rouhani dengan pencapaian penting kesepakatan nuklir 2015 antara Iran dan kekuatan dunia pada Agustus.

“Semua negosiasi yang menjamin kepentingan negara akan didukung, tetapi kami tidak akan membiarkan negosiasi demi negosiasi (terkait masalah nuklir) terjadi.

"Setiap pertemuan dan negosiasi harus menghasilkan keputusan ... termasuk untuk kepentingan negara," katanya.

Kesepakatan 2015 yang melihat Iran setuju untuk mengurangi program nuklirnya sebagai syarat untuk meringankan sanksi ekonomi terhadap negara itu, tetapi kesepakatan itu dibatalkan oleh mantan presiden AS Donald Trump.

Pengganti Trump, Biden, bagaimanapun, menunjukkan kesiapannya untuk kembali ke meja perundingan dan beberapa negara termasuk Inggris, China, Prancis, Jerman dan Rusia baru-baru ini juga yakin akan hal yang sama setelah pembicaraan di Wina.

Raisi mengatakan pemerintahannya juga terbuka untuk memulihkan hubungan dengan Arab Saudi, termasuk membuka kembali kedutaannya.

Hubungan antara Teheran dan Riyadh terputus pada 2016 setelah pengunjuk rasa Iran menyerang misi diplomatik Arab Saudi menyusul eksekusi pemerintah terhadap ulama Syiah yang dihormati.

Kedua belah pihak terlibat dalam pembicaraan yang diadakan oleh Baghdad sejak April untuk meningkatkan hubungan. 
 

Baca Juga

#Gan | AFP (21/066)

No comments:

Post a Comment

" Klik! Informasi yang Anda Butuhkan "



"Prakiraan Cuaca Kamis 19 Desember 2024"




"BOFET HARAPAN PERI"

SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS