Sering sekali kita mendengar kata kebijaksanaan, baik dalam obrolan maupun dalam petuah dan nasihat. Lalu, apa sih yang dimaksudkan dengan "kebijaksanaan"?
Mari kita bahas arti kata, maksud, dan manfaat dari "kebijaksanaan" menurut perspektif Agama Khonghucu.
Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), "kebijaksanaan" diartikan sebagai kepandaian atau keterampilan dalam menggunakan akal budi. Dalam perspektif Agama Khonghucu, arti dari "kebijaksanaan" dapat kita dapati di dalam salah satu Sabda Nabi Kongzi, yaitu kitab Lunyu XII :22 (2), bahwa kebijaksanaan ialah "Mengenal manusia". Ini bisa diartikan sebagai perilaku memperlakukan manusia sesuai dengan kedudukan, baik dari segi usia atau situasi dan kondisinya, termasuk memahami apa yang akan menjadi reaksi orang lain dan konsekuensi atas apa yang kita lakukan pada orang lain.
Misalnya, jika berhadapan dengan orang yang lebih muda, maka kita berlaku kasih dan mengayomi. Sehingga, mereka yang lebih muda akan menaruh hormat kepada kita. Sedangkan jika berhadapan dengan orang yang lebih tua, kita akan berlaku hormat. Sehingga, mereka akan berlaku kasih dan mengayomi kepada kita.
Buah dari kebijaksanaan selain kita dapat menjalin dan menciptakan kerukunan dan keharmonisan dalam suatu hubungan, juga dapat membuat hati dan pikiran yang tenang karena diliputi oleh pemikiran dan perilaku positif. Ini salah satunya dapat kita lihat pada Sabda Nabi Kongzi dalam kitab Lunyu XIV: 31: "Perilaku seorang yang bijaksana tidak berprasangka akan kecurangan orang lain dan tidak menaruh curiga apakah seseorang tidak mempercayai dirinya; tetapi selalu dapat merasa, jika ada sesuatu hal yang tidak benar yang akan menimpa atau menghampirinya."
Hingga bisa dikatakan, seorang yang bijaksana selalu beroleh perlindungan karena kebijaksanaan yang dilakukannya. Jadi, jika kita ingin segenap kehidupan kita selalu beroleh perlindungan, mari selalu belajar hidup benar dan bijaksana.
Dari tempat yang rendah ini, terus maju menuju tinggi hingga dapatlah menjadi pribadi yang selalu baik dan lebih baik dari sebelumnya. Sebab, sebagai umat Khonghucu, kita diajarkan untuk menjadi seorang yang bijaksana. Caranya, hanyalah perlu berprilaku satya dan bertepasalira.
Satya kepada Tian Yang Maha Esa, Agama Khonghucu beserta ajaranNya, dengan selalu berbakti menerapkan segenap ajaran Agama dalam kehidupan kita sehari-hari. Dan Bertepasalira kepada sesama dengan cara memberikan perlakuan yang kita tidak inginkan orang lain berikan kepada kita. Misalnya, jangan pernah mencubit orang lain apabila diri sendiri tidak ingin dicubit.
Ternyata untuk memupuk kebijaksanaan dalam kehidupan tidaklah sukar. Pertanyaannya, mau atau tidak kita melakukannya?
Mari kita mulai berbuat bijak dalam hidup. Sebab, laku yang bijaksana dapat melindungi kita dan orang-orang disekitar kita. Mari tularkan "Kebijaksanaan" untuk menciptakan kehidupan yang lebih baik, lebih damai dan lebih bahagia dalam keberkahan.
Jangan lelah berlaku bajik dan bijaksana. Sebab, selalu ada berkah bagi segenap umat berkebajikan. Hanya Kebajikan Tian Berkenan. Wei De Dong Tian. Shanzai
Js Martin (Rohaniwan Khonghucu)
Mari kita bahas arti kata, maksud, dan manfaat dari "kebijaksanaan" menurut perspektif Agama Khonghucu.
Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), "kebijaksanaan" diartikan sebagai kepandaian atau keterampilan dalam menggunakan akal budi. Dalam perspektif Agama Khonghucu, arti dari "kebijaksanaan" dapat kita dapati di dalam salah satu Sabda Nabi Kongzi, yaitu kitab Lunyu XII :22 (2), bahwa kebijaksanaan ialah "Mengenal manusia". Ini bisa diartikan sebagai perilaku memperlakukan manusia sesuai dengan kedudukan, baik dari segi usia atau situasi dan kondisinya, termasuk memahami apa yang akan menjadi reaksi orang lain dan konsekuensi atas apa yang kita lakukan pada orang lain.
Misalnya, jika berhadapan dengan orang yang lebih muda, maka kita berlaku kasih dan mengayomi. Sehingga, mereka yang lebih muda akan menaruh hormat kepada kita. Sedangkan jika berhadapan dengan orang yang lebih tua, kita akan berlaku hormat. Sehingga, mereka akan berlaku kasih dan mengayomi kepada kita.
Buah dari kebijaksanaan selain kita dapat menjalin dan menciptakan kerukunan dan keharmonisan dalam suatu hubungan, juga dapat membuat hati dan pikiran yang tenang karena diliputi oleh pemikiran dan perilaku positif. Ini salah satunya dapat kita lihat pada Sabda Nabi Kongzi dalam kitab Lunyu XIV: 31: "Perilaku seorang yang bijaksana tidak berprasangka akan kecurangan orang lain dan tidak menaruh curiga apakah seseorang tidak mempercayai dirinya; tetapi selalu dapat merasa, jika ada sesuatu hal yang tidak benar yang akan menimpa atau menghampirinya."
Hingga bisa dikatakan, seorang yang bijaksana selalu beroleh perlindungan karena kebijaksanaan yang dilakukannya. Jadi, jika kita ingin segenap kehidupan kita selalu beroleh perlindungan, mari selalu belajar hidup benar dan bijaksana.
Dari tempat yang rendah ini, terus maju menuju tinggi hingga dapatlah menjadi pribadi yang selalu baik dan lebih baik dari sebelumnya. Sebab, sebagai umat Khonghucu, kita diajarkan untuk menjadi seorang yang bijaksana. Caranya, hanyalah perlu berprilaku satya dan bertepasalira.
Satya kepada Tian Yang Maha Esa, Agama Khonghucu beserta ajaranNya, dengan selalu berbakti menerapkan segenap ajaran Agama dalam kehidupan kita sehari-hari. Dan Bertepasalira kepada sesama dengan cara memberikan perlakuan yang kita tidak inginkan orang lain berikan kepada kita. Misalnya, jangan pernah mencubit orang lain apabila diri sendiri tidak ingin dicubit.
Ternyata untuk memupuk kebijaksanaan dalam kehidupan tidaklah sukar. Pertanyaannya, mau atau tidak kita melakukannya?
Mari kita mulai berbuat bijak dalam hidup. Sebab, laku yang bijaksana dapat melindungi kita dan orang-orang disekitar kita. Mari tularkan "Kebijaksanaan" untuk menciptakan kehidupan yang lebih baik, lebih damai dan lebih bahagia dalam keberkahan.
Jangan lelah berlaku bajik dan bijaksana. Sebab, selalu ada berkah bagi segenap umat berkebajikan. Hanya Kebajikan Tian Berkenan. Wei De Dong Tian. Shanzai
Js Martin (Rohaniwan Khonghucu)
No comments:
Post a Comment