Saudara-saudari yang terkasih dalam Yesus Kristus. Bacaan Injil hari ini mengisahkan tentang Yesus yang mengutus kedua belas murid-Nya pergi berdua-dua untuk mewartakan dan menghadirkan Kerajaan Allah di tengah-tengah masyarakat.
Mereka diutus pergi berdua-dua supaya dari mulut dua saksi, setiap perkataan dapat diteguhkan; supaya mereka saling memahami satu sama lain ketika mereka berada di tengah-tengah orang asing dan bisa saling menguatkan serta mendorong semangat satu dengan yang lain.
Dengan diutus berdua-dua, mereka memiliki teman untuk saling mengingatkan saat disilaukan oleh materi duniawi yang serba gemerlap namun sering menipu dan menjerumuskan. Mereka juga bisa saling mendukung saat dihambat untuk mengatakan dan memperjuangkan hal-hal yang baik dan benar. Pun, mereka dapat saling menyemangati tatkala ditolak oleh mereka yang lebih menyukai kegelapan dan kesesatan.
Dengan demikian Yesus mengajarkan supaya saling berteman dan membantu satu sama lain dan menganggap orang lain sebagai partner dan bukan musuh, menganggap orang lain sebagai sahabat.
Saudara-saudari yang terkasih, dalam tugas perutusan-Nya, Yesus memberi kuasa atas roh-roh jahat dan memberi pesan agar mereka jangan membawa apa-apa, kecuali tongkat; tidak membawa roti, bekal maupun uang; tidak boleh memakai dua helai baju.
Itu artinya bahwa dalam melaksanakan tugas perutusan tidak meletakkan harapan dan kebahagiaan pada benda atau sesuatu yang kita miliki atau kita pakai; melainkan fokus dan semata-mata hanya mengandalkan kuasa Tuhan dan campur tangan Tuhan. Sebab kelekatan pada harta benda sering membuat manusia meremehkan Tuhan dan melupakan kehadiran orang lain yang perlu ditolong.
Dalam semangat kesederhanaan, para murid mampu melaksanakan tugasnya. Yaitu, memberitahukan dan mengajak orang harus bertobat; mengusir banyak setan; mengoleskan banyak orang sakit dengan minyak dan menyembuhkan mereka.
Saudara-saudari yang dikasihi Tuhan, melalui sakramen baptis, kita juga mengemban tri tugas misi Kristus. Yaitu, sebagai nabi (mewartakan dan mengajarkan kebenaran dari Allah); sebagai imam (menguduskan diri sendiri, keluarga, komunitas, dan sesama); dan sebagai raja (memimpin diri sendiri, keluarga, komunitas, dan sesama).
Yesus mengutus kita untuk mewartakan dan menghadirkan wajah Tuhan dalam hidup sehari-hari melalui teladan hidup yang baik, yaitu wajah Tuhan yang penuh kebaikan, penuh dengan kasih dan pengampunan. Yesus mengutus kita membawa dan menghadirkan kerajaan Allah ke mana pun kita pergi dan di mana pun kita berada. Satu sikap yang mutlak dituntut dari kita adalah mengandalkan kekuatan daripada-Nya.
Yesus tidak menghendaki kita sibuk dengan bekal-bekal kita, entah itu makanan, minuman atau pakaian. Yang diperlukan adalah tekad, keyakinan, serta iman akan penyelenggaraan bimbingan dari Allah. Kita sering terlalu sibuk dengan sarana dan prasarana yang kita miliki, sehingga tugas dan panggilan untuk membawa dan menghadirkan suka cita kepada sesama justru sering terabaikan.
Marilah kita melaksanakan tugas perutusan dari Tuhan dengan semangat kesederhanaan, kebijaksanaan, dan kebersamaan. Tuhan memberkati.
Felikarpus Sarimin, S.Ag (Pembimas Katolik Provinsi Lampung)
No comments:
Post a Comment