Presiden Jokowi pada acara #PrayFromHome: Dari Rumah untuk Indonesia, MInggu (11/07/2021) siang, secara virtual. (Foto: BPMI Setpres/Lukas)
JAKARTA.BM- Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) meyakini bahwa dalam menghadapi situasi sulit di tengah pandemi COVID-19 ini, selain berbagai upaya lahiriah yang terus dilakukan, juga diperlukan upaya batiniah dengan memanjatkan doa kepada Tuhan Yang Maha Pengasih dan Penyayang.
Hal tersebut disampaikannya dalam acara doa bersama lintas agama bertajuk #PrayFromHome: Dari Rumah untuk Indonesia, yang dilaksanakan secara virtual, Minggu (11/07/2021) siang.
“Dalam menghadapi situasi sulit ini, selain ikhtiar dengan berbagai usaha lahiriah kita juga wajib melakukan ikhtiar batiniah. Memanjatkan doa, memohon pertolongan Allah Swt. agar beban kita diringankan, agar rakyat, bangsa, dan negara, juga dunia segera terbebas dari pandemi,” tuturnya.
Kepala Negara menyampaikan, saat ini seluruh dunia masih terus berjuang untuk bebas dari pandemi COVID-19, termasuk Indonesia. Dalam menghadapi pandemi ini, imbuhnya, diperlukan kerja sama seluruh komponen bangsa karena pemerintah tidak bisa bekerja sendirian.
“Semua pihak harus berkolaborasi, bekerja sama, saling tolong menolong, bergotong royong untuk mengatasi ujian yang maha berat ini,” imbuhnya.
Presiden pun menyampaikan terima kasih kepada seluruh elemen bangsa yang setia membangun optimisme dan semangat kebersamaan dalam berbagai gerakan kerelawanan sosial dan ekonomi demi meringankan beban masyarakat. Ia juga bersyukur atas pandangan ormas-ormas keagamaan yang senapas dengan kepentingan untuk menjaga kepatuhan umat dalam melaksanakan protokol kesehatan.
“Kerja keras pemerintah mengatasi persoalan wabah COVID-19 ini tidak mungkin berhasil tanpa dukungan dan kesadaran serta partisipasi masyarakat,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, atas nama pribadi dan pemerintah serta negara, Presiden juga menyampaikan ungkapan dukacita yang mendalam kepada seluruh korban pandemi yang wafat. Presiden mengajak semua pihak untuk mendoakan mereka, sekaligus mendoakan semua masyarakat yang sedang terpapar COVID-19 untuk segera bisa pulih kembali.
“Dari rumah masing-masing, mari kita tundukkan kepala, mengheningkan cipta, doa dari rumah, kita panjatkan dan berikhtiar ujian pandemi ini segera berakhir,” ujarnya.
Menutup sambutannya, Kepala Negara juga kembali meminta masyarakat untuk meyakinkan keluarga dan lingkungan terdekat untuk beraktivitas di rumah saja sebagai bagian dari upaya untuk menekan laju pandemi.
“Mengatasi persoalan COVID-19 merupakan ijtihad kebangsaan kita hari ini karena bertujuan menyelamatkan jiwa dan kemaslahatan kita bersama. Semoga Tuhan melindungi bangsa Indonesia dan menjadikan negara ini aman, maju, dan sejahtera,” pungkasnya.
Sementara itu, Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas dalam laporannya menyampaikan acara doa bersama ini dilakukan secara serentak dan diikuti oleh berbagai komponen bangsa, mulai dari pimpinan lembaga negara, menteri Kabinet Indonesia Maju, jajaran TNI-Polri, kepala daerah, pemuka agama, hingga lapisan masyarakat lainnya. Kegiatan ini adalah kelanjutan dari acara Hening Cipta Indonesia yang telah dilaksanakan pada Sabtu (10/07/2021) kemarin, pukul 10.07 WIB.
“Di tengah pandemi COVID-19 ini kami ingin mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk senantiasa berdoa sesuai agama dan keyakinan masing-masing agar Allah Swt., agar Tuhan Yang Mahakuasa memberi rahmat, ampunan, dan perlindungan-Nya kepada bangsa Indonesia dan seluruh umat manusia,” ujar Menag.
Yaqut menambahkan, dalam agama diajarkan bahwa doa adalah senjata orang yang beriman, penenang jiwa, dan penumbuh optimisme di dalam kehidupan.
“Semoga kejadian luar biasa COVID-19 ini disegerakan berakhir. Sebagai orang yang beriman kita yakin bahwa hanya Tuhan yang bisa menolong dan menyelamatkan kita semua setelah semua usaha lahir dilakukan,” ujarnya.
Menag juga mengajak seluruh masyarakat untuk tetap waspada serta berikhtiar menjaga diri, keluarga, dan lingkungan di sekitar dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat dan melaksanakan peraturan yang telah dikeluarkan pemerintah. “Tingkatkan kedermawanan sosial, semangat berbagi, dan rela berkorban untuk membantu saudara-saudara kita yang terdampak COVID-19,” pungkasnya.
Dalam acara #PrayFromHome:Dari Rumah untuk Indonesia ini, pembacaan doa dilakukan oleh enam orang pemuka agama, yaitu Quraish Shihab (Islam), Pendeta Lipius Biniluk (Protestan), Kardinal Suharyo (Katolik), I Nengah Dana (Hindu), Bhante Sri Pannavaro Mahathera (Buddha), dan Xs. Budi Santoso Tanuwibowo (Konghucu).
Hal tersebut disampaikannya dalam acara doa bersama lintas agama bertajuk #PrayFromHome: Dari Rumah untuk Indonesia, yang dilaksanakan secara virtual, Minggu (11/07/2021) siang.
“Dalam menghadapi situasi sulit ini, selain ikhtiar dengan berbagai usaha lahiriah kita juga wajib melakukan ikhtiar batiniah. Memanjatkan doa, memohon pertolongan Allah Swt. agar beban kita diringankan, agar rakyat, bangsa, dan negara, juga dunia segera terbebas dari pandemi,” tuturnya.
Kepala Negara menyampaikan, saat ini seluruh dunia masih terus berjuang untuk bebas dari pandemi COVID-19, termasuk Indonesia. Dalam menghadapi pandemi ini, imbuhnya, diperlukan kerja sama seluruh komponen bangsa karena pemerintah tidak bisa bekerja sendirian.
“Semua pihak harus berkolaborasi, bekerja sama, saling tolong menolong, bergotong royong untuk mengatasi ujian yang maha berat ini,” imbuhnya.
Presiden pun menyampaikan terima kasih kepada seluruh elemen bangsa yang setia membangun optimisme dan semangat kebersamaan dalam berbagai gerakan kerelawanan sosial dan ekonomi demi meringankan beban masyarakat. Ia juga bersyukur atas pandangan ormas-ormas keagamaan yang senapas dengan kepentingan untuk menjaga kepatuhan umat dalam melaksanakan protokol kesehatan.
“Kerja keras pemerintah mengatasi persoalan wabah COVID-19 ini tidak mungkin berhasil tanpa dukungan dan kesadaran serta partisipasi masyarakat,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, atas nama pribadi dan pemerintah serta negara, Presiden juga menyampaikan ungkapan dukacita yang mendalam kepada seluruh korban pandemi yang wafat. Presiden mengajak semua pihak untuk mendoakan mereka, sekaligus mendoakan semua masyarakat yang sedang terpapar COVID-19 untuk segera bisa pulih kembali.
“Dari rumah masing-masing, mari kita tundukkan kepala, mengheningkan cipta, doa dari rumah, kita panjatkan dan berikhtiar ujian pandemi ini segera berakhir,” ujarnya.
Menutup sambutannya, Kepala Negara juga kembali meminta masyarakat untuk meyakinkan keluarga dan lingkungan terdekat untuk beraktivitas di rumah saja sebagai bagian dari upaya untuk menekan laju pandemi.
“Mengatasi persoalan COVID-19 merupakan ijtihad kebangsaan kita hari ini karena bertujuan menyelamatkan jiwa dan kemaslahatan kita bersama. Semoga Tuhan melindungi bangsa Indonesia dan menjadikan negara ini aman, maju, dan sejahtera,” pungkasnya.
Sementara itu, Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas dalam laporannya menyampaikan acara doa bersama ini dilakukan secara serentak dan diikuti oleh berbagai komponen bangsa, mulai dari pimpinan lembaga negara, menteri Kabinet Indonesia Maju, jajaran TNI-Polri, kepala daerah, pemuka agama, hingga lapisan masyarakat lainnya. Kegiatan ini adalah kelanjutan dari acara Hening Cipta Indonesia yang telah dilaksanakan pada Sabtu (10/07/2021) kemarin, pukul 10.07 WIB.
“Di tengah pandemi COVID-19 ini kami ingin mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk senantiasa berdoa sesuai agama dan keyakinan masing-masing agar Allah Swt., agar Tuhan Yang Mahakuasa memberi rahmat, ampunan, dan perlindungan-Nya kepada bangsa Indonesia dan seluruh umat manusia,” ujar Menag.
Yaqut menambahkan, dalam agama diajarkan bahwa doa adalah senjata orang yang beriman, penenang jiwa, dan penumbuh optimisme di dalam kehidupan.
“Semoga kejadian luar biasa COVID-19 ini disegerakan berakhir. Sebagai orang yang beriman kita yakin bahwa hanya Tuhan yang bisa menolong dan menyelamatkan kita semua setelah semua usaha lahir dilakukan,” ujarnya.
Menag juga mengajak seluruh masyarakat untuk tetap waspada serta berikhtiar menjaga diri, keluarga, dan lingkungan di sekitar dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat dan melaksanakan peraturan yang telah dikeluarkan pemerintah. “Tingkatkan kedermawanan sosial, semangat berbagi, dan rela berkorban untuk membantu saudara-saudara kita yang terdampak COVID-19,” pungkasnya.
Dalam acara #PrayFromHome:Dari Rumah untuk Indonesia ini, pembacaan doa dilakukan oleh enam orang pemuka agama, yaitu Quraish Shihab (Islam), Pendeta Lipius Biniluk (Protestan), Kardinal Suharyo (Katolik), I Nengah Dana (Hindu), Bhante Sri Pannavaro Mahathera (Buddha), dan Xs. Budi Santoso Tanuwibowo (Konghucu).
Baca Juga
#Gan | BPMI Stepres
No comments:
Post a Comment