Sidoarjo(JATIM).BM- Mengingat pentingnya vaksinasi di masa penyebaran Covid-19 yang kian masif, Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak meninjau kelancaran pelaksanaan vaksinasi di Sentra Vaksinasi di Bandara Udara T1 Juanda, Kabupaten Sidoarjo, Selasa (6/7/2021).
Secara khusus, peninjauan tersebut diperuntukkan bagi masyarakat yang akan melakukan perjalanan udara, tetapi belum menerima dosis vaksin pertama. Wagub Emil menyampaikan, diberlakukannya vaksinasi tersebut sebagai syarat perjalanan sesuai peraturan PPKM Darurat. "Banyak penumpang yang melakukannya di Juanda sambil menunggu keberangkatan," ujar Emil.
Melihat tertib dan teraturnya pelaksanaan vaksinasi, Emil mengajak masyarakat untuk menjadi contoh bagi sesama. Penerima vaksin diimbau untuk menceritakan pengalamannya melalui kanal-kanal digital, utamanya di sosial media (sosmed).
Harapannya, informasi tersebut dapat menggerakkan masyarakat untuk turut serta dalam pelaksanaan vaksinasi. "Setelah menjalani vaksin ini, tolong diceritakan pengalamannya di sosmed. Upload foto dan story, tuliskan pengalaman divaksin bagaimana. Ayo kita ajak semua untuk termotivasi menjalani vaksin," ajaknya.
Emil pun memotivasi masyarakat untuk jujur soal kondisi kesehatan masing-masing. Baik kondisi sebelum dan sesudah divaksin. "Para penumpang harus menulis secara jujur bagaimana proses vaksinasi berlangsung, beserta perkembangan keadaan fisiknya," ajaknya.
Menurut Emil, upaya memonitor dan menyebarluaskan informasi, berupa kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) adalah hal yang lumrah. Apalagi mengikuti vaksinasi dinilai tidak membahayakan. Emil pun berharap agar informasi yang datang dari masyarakat dapat mendorong publik untuk mendukung percepatan vaksinasi.
"Sekarang semua lebih mudah disampaikan di sosmed. Orang-orang dapat langsung membaca dan mempertimbangkan. Jika dari sekian banyak pengalaman mengatakan bahwa mereka baik-baik saja setelah divaksin, maka ketakutan masyarakat atas efek sampingnya akan berkurang, " jelas Emil.
Sementara soal kejujuran, Emil juga mendorong peserta vaksin untuk tidak menyembunyikan permasalahan kesehatannya. Karena hal itu akan sangat mempengaruhi berlangsungnya proses vaksinasi dan kesehatan individu.
"Kita berharap penumpang bisa jujur atas kondisi kesehatannya. Misalkan ada keadaan kesehatan yang tidak memungkinkan seseorang untuk divaksin, akan ada pengecualian dimana hasil tes PCR saja diperbolehkan menjadi syarat terbang," ujarnya.
Di akhir peninjauan bersama General Manager PT. Angkasa Pura cabang Juanda Heru Prasetyo dan Kepala Bidang Kesehatan Wilayah KKP Kelas I Acub Zaenal, Emil menekankan bahwa vaksin ini bukan usaha individu untuk memerangi Covid-19 saja, tetapi usaha bersama. Apapun posisi masyarakat, akan sangat berkontribusi pada penciptaan herd immunity.
"Vaksin ini bukan individual effort, tetapi collective effort. Kalau ingin melawan virus, kita harus mencapai collective immunity. Inilah yang kita harapkan, agar kita bisa melawan virus secara komunal," terang Emil.(*)
Baca Juga
#Gan | Humas Jatim
No comments:
Post a Comment