TOKYO.BM– Peluang Indonesia untuk mengakhiri puasa medali emas di nomor tunggal putra Olimpiade kembali tertutup setelah Anthony Sinisuka Ginting tersingkir di semifinal Olimpiade Tokyo 2020, yang berlangsung Minggu (1/8) di Musashino Forest Sport Plaza.
Ginting kalah dua game langsung, 16-21, 11-21, dari juara Olimpiade Rio 2016 Chen Long dalam pertandingan yang berdurasi 56 menit.
Usai pertandingan, Ginting mengakui Chen Long lebih siap dan sudah mengantisipasi permainan dirinya.
“Menurut saya Chen Long sangat siap untuk pertandingan hari ini karena bisa dilihat dari pertemuan sebelumnya (cara bermainnya) cukup berbeda. Biasanya dia juga sering membuat kesalahan sendiri dan mengangkat bola. Tadi dia fokus sebisa mungkin tidak memberi saya serangan. Itu yang membuat Chen Long bisa mengontrol permainan dari awal hingga akhir,” katanya.
Dalam pertandingan tersebut, Ginting terlihat banyak melakukan kesalahan sendiri dan permainannya selalu dapat ditebak oleh Chen Long. Ginting mengatakan dia terus berusaha untuk keluar dari tekanan lawan.
“Saya terus berpikir dan mencari cara untuk mengatasi tekanan dari Chen Long karena dia dia bukan pemain yang jelek dan dia punya banyak pengalaman di Olimpiade. Jadi begitulah,” ujar Ginting lagi.
Peraih medali perak tunggal putra Youth Olympic Games 2014 ini akan menghadapi atlet Guatemala Kevin Cordon yang tampil mengejutkan di Tokyo dalam perebutan medali perunggu, pada Senin (2/8) besok.
Bagi Ginting, medali perunggu pun sama berartinya dengan medali lain dan dia akan berusaha untuk tampil sebaik mungkin dalam pertandingan terakhirnya di Olimpiade Tokyo 2020.
“Pasti sangat berarti karena ini adalah salah satu impian saya. Tampil di Olimpiade adalah impian semua atlet, begitu juga mendapat medali di Olimpiade. Saya akan mencoba lebih fokus dan menikmati pertandingan karena besok adalah pertandingan terakhir. Tapi saya tidak mau memikirkan tekanannya. Sekarang saya ingin recovery fisik dan mental, itu saja yang paling penting,” ujarnya.
Ginting juga mengatakan dia akan mewaspadai Cordon yang bermain lepas tanpa beban karena bukan atlet unggulan, sehingga faktor mental akan menjadi faktor penentu.
Baca Juga
#Gan | nocindonesia
No comments:
Post a Comment