Jembrana(BALI).BM- Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jembrana I Putu Agus Artana Putra mengatakan terdapat 35 titik banjir di kabupaten itu.
"Untuk rumah warga yang terendam ada 156 rumah, warga yang mengungsi 117 KK dan yang berhasil dievakuasi 38 orang, satu orang terseret arus dan tujuh jembatan putus," kata dia, Senin (17/10).
Sementara, jembatan yang tertutup material banjir yaitu Jembatan Biluh Poh di Kecamatan Mendoyo. Tercatat lima rumah roboh di pesisir Pantai Pebuahan. Dua kandang ternak ikut hancur.
"Lima rumah roboh di pesisir Pantai Pebuahan," imbuhnya.
Dia pun menyampaikan ada dua titik banjir di satu desa di Kecamatan Pekutatan, Jembarana. Di tempat itu, satu rumah warga terendam, sementara akses jalan terputus.
Kemudian, di Kecamatan Mendoyo, Jembarana ada empat desa terdampak banjir. Tercatat 38 rumah warga terendam dan satu orang terseret arus. Sementara tiga jembatan tertutup material banjir.
Selanjutnya, di Kecamatan Jembarana, terdapat sembilan titik banjir di delapan desa. Sebanyak 109 rumah warga terendam serta 28 KK yang mengungsi, dan satu jembatan putus.
Kemudian di Kecamatan Negara, Jembarana, ada empat desa terdampak banjir di sembilan titik. Delapan rumah terendam banjir dan satu jalan putus, Sementara lima rumah roboh di pesisir Pantai Pebuahan.
"Untuk di Kecamatan Melaya, ada tiga desa dan kelurahan terdampak banjir dan ada 11 titik banjir, tiga jembatan putus, dan dua kadang ternak hancur," ujarnya.
Banjir bandang yang menerjang jembatan Biluh Poh di Kecamatan Mendoyo, Kabupaten Jembarana, mengakibatkan jalur utama Gilimanuk-Denpasar tidak bisa dilewati.
Makan Korban
Sebanyak 6 orang dilaporkan meninggal dunia akibat banjir bandang dan tanah longsor di Bali dalam beberapa hari terakhir. Hal itu diungkapkan Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali I Made Rentin, Selasa (18/10/2022).
Dilansir dari liputan 6, "Total meninggal dunia enam orang. Ada tiga orang di Kabupaten Karangasem, satu orang di Bangli, satu orang di Tabanan, dan satu orang di Jembrana," kata Rentin.
Untuk satu warga Kabupaten Jembrana yang hanyut terseret arus banjir, BPBD setempat masih melakukan pencarian korban.
Selain menyebabkan korban meninggal dunia, bencana banjir bandang dan tanah longsor di Bali juga menyebabkan sejumlah jembatan penghubung di kabupaten terputus dan sejumlah rumah warga rusak, dan warga dilaporkan mengungsi ke rumah kerabat terdekat sementara waktu.
Jembatan penghubung yang putus, di antaranya yang menghubungkan Kelurahan Tegal Cangkring-Desa Penyaringan di Kabupaten Jembrana. Akibat meluapnya air Sungai Bilukpoh, Kabupaten Jembrana juga terjadi penumpukan batang kayu, sehingga terjadi kemacetan total jalur Gilimanuk-Denpasar.
Jembatan tersebut sempat tidak bisa dilewati, sehingga mengganggu arus transportasi. Namun pada hari ini, Selasa (18/10/2022), jembatan sudah dapat dilalui kendaraan roda dua dan roda empat terbatas dengan sistem buka tutup.
BPBD juga memantau banyak tumpukan batang kayu dan sampah yang terbawa banjir, sehingga mengakibatkan kemacetan jalur Gilimanuk ke Denpasar.
Pusat Pengendalian Operasi BPBD Provinsi Bali juga menginformasikan dampak cuaca ekstrem di sejumlah wilayah, seperti Kabupaten Karangasem, Bangli dan Tabanan.
Sejumlah kecamatan terdampak di Kabupaten Karangasem, yaitu Kecamatan Abang, Selat, Bebandem, Rendang, dan Karangasem. Di Desa Tri Bhuana, Abang, Kabupaten Karangasem, akses jalan tertimbun longsor, diperkirakan 96 KK terisoliasi dan hanya bisa dilewati dengan jalan kaki.
Untuk Kabupaten Bangli, curah hujan dengan intensitas tinggi juga memicu longsor yang menutup akses jalan. "Upaya pengerahan alat berat dari Dinas PU juga telah diinisiasi guna membuka akses jalan, selain itu upaya penyemprotan oleh tim Damkar guna membersihkan material lumpur agar warga dapat melintas kembali," kata Rentin.
Baca Juga
#Gan
No comments:
Post a Comment