Padang(SUMBAR).BM “Pesatnya kemajuan teknologi informasi di segala bidang telah menjadi bagian dari kehidupan kita semua. Tidak ada lagi batas-batas informasi bahkan secara langsung bisa didapatkan berbagai pihak. Beragam data menyebar baik di dunia maya maupun dunia nyata. Hal ini tentu memberikan pengaruh yang positif terhadap kemajuan bangsa,” urai Kepala BPS (Badan Pusat Statistik) Sumatera Barat Ir. Herum Fajarwati, M.M. di Hotel Santika Premiere Padang, Sumatera Barat, Kamis (06/ 10)
Namun sambung Herum, perkembangan teknologi informasi yang pesat ini juga memberikan dampak yang negatif bagi kehidupan kita. Berita bohong/hoax demi kepentingan pihak-pihak tertentu menjadi tidak terkontrol dan membuat gaduh di masyarakat.
Disini lah pentingnya kehadiran jurnalis berintegritas, menjadi salah satu jembatan bagi masyarakat untuk memperoleh informasi yang cepat dan akurat,” unkap Kepala BPS ini.
Lebih lanjut, Jurnalistik dan statistik sejatinya tidak bisa dipisahkan. Semakin kesini tren jurnalisme data semakin digemari. Tulisan tidak hanya bersumber dari peliputan dan wawancara tetapi dipadu- padankan dengan data yang ada. Alex Howard dalam papernya di Tow Center menyebut bahwa jurnalisme data terdiri dari mengumpulkan, membersihkan, menata, menganalisis, mem-visualisasi, dan menyiarkan data untuk menunjang karya jurnalistik.
Di sisi lain, lembaga pemerintah yang mempunyai tugas dan wewenang dalam bidang statistik sangat membutuhkan peran jurnalis dalam menyebarluaskan informasi dan memahamkan masyarakat terkait kegiatan dan informasi statistik.
Indikator statistik yang rumit pun bisa dibahasakan secara sederhana dan tepat oleh jurnalis yang handal sehingga masyarakat dapat memahaminya dengan mudah, paparnya.
Terkait sambungnya, hubungan yang saling menguntungkan tersebut, maka dianggap perlu bagi BPS sebagai lembaga statistik resmi pemerintah untuk mengadakan pertemuan ini. Selain bertujuan menjaga silaturahmi antara BPS dan para jurnalis, kegiatan ini diharapkan bisa menambah ilmu dan pemahaman bagi para jurnalis dalam menginterpretasikan data BPS secara sederhana dan tepat serta menyebarluaskan pemahaman tersebut di masyarakat.
“Sebagai informasi, data BPS sangat beragam, baik yang dikumpulkan secara sensus maupun survei. Data-data tersebut bisa digunakan oleh jurnalis untuk mendukung karyanya, seperti data inflasi, pertumbuhan ekonomi, Indeks Pembangunan Manusia, kemiskinan, ketimpangan, dan sebagainya, “ katanya.
“Dalam waktu dekat, BPS akan menyelenggarakan Sensus Pertanian 2023. Kegiatan ini bertujuan untuk mengumpulkan basis data pertanian nasional guna menjawab isu strategis di bidang pertanian, kehutanan, dan perikanan. Indikator yang dihasilkan dari kegiatan ini antara lain indikator SDGs pertanian, petani gurem, petani milenial, urban farming, petani skala kecil (small scale food producer) dan sebagainya. Indikator – indikator yang dihasilkan nantinya diharapkan bisa dimanfaatkan dengan baik oleh pemangku kebijakan dan pengguna data, termasuk para jurnalis data.
Selain itu, pada bulan ini tepatnya tanggal 15 Oktober hingga 14 November 2022, BPS menyelenggarakan kegiatan Registrasi Sosial Ekonomi guna menangkap dinamika perubahan kesejahteraan masyarakat,” terangnya.
“Peningkatan pelayanan publik, dan sebagai data rujukan untuk integrasi program perlindungan sosial dan pemberdayaan ekonomi,” katanya.
“Akhir kata, saya ucapkan terima kasih atas partisipasi Bapak/Ibu semua pada kegiatan ini. Dengan memohon Ridho dan karunia Allah SWT serta mengucapkan Bismillahirohmanirrohim, Acara secara resmi saya buka,” pungkasnya.
Selanjutnya Kepala BPS Sumbar melangkah menuju gong dan terdengar bunyi setelah pukulan mengenai sisi tengah tanda Workshop wartawan segera dimulai.
Baca Juga
#Gan
No comments:
Post a Comment