Padang(SUMBAR).BM- BPS Sumatera Barat (Sumbar) mencatat pada Desember 2022 Kota Padang mengalami Inflansi sebesar 7,38 persen dan Bukittinggi sebesar 7,76 persen. Secara agregat, inflasi Year on Year Gabungan 2 Kota sebesar 7,43 persen.
" Pada Desember 2022, inflasi Year on Year (yoy) Kota Padang sebesar 7,38 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 114,70 dan Kota Bukittinggi sebesar 7,76 persen dengan IHK sebesar 114,86. Secara agregat, inflasi Year on Year (YOY) gabungan 2 kota sebesar 7,43 persen dengan IHK sebesar 114,72 ," papar Kepala BPS Sumbar Ir. Herum Fajarwati, M.M. di gedung BPS JL. Khatib Sulaiman No. 48, Padang, Ruang Vicon Gedung 1 lantai 2, Senin Siang (02/01/2023).
Lebih lanjut, Inflasi yoy Gabungan 2 Kota terjadi karena adanya kenaikan IHK pada semua kelompok pengeluaran,yakni kelompok transportasi sebesar16,65 persen; kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 9,39 persen; kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 6,74 persen; kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 5,98 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 5,62 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 3,81 persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 2,97 persen; kelompok pendidikan sebesar 2,33 persen; kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 2,15 persen; kelompok kesehatan sebesar 2,09 persen; serta kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 2,07 persen.
Pada Desember 2022, secara month to month (mtm), terjadi inflasi di Kota Padang sebesar 0,98 persen dan di Kota Bukittinggi terjadi inflasi sebesar 0,66 persen. Secara year to date (ytd) Desember 2022 di Kota Padang terjadi inflasi sebesar 7,38 persen dan di Kota Bukittinggi terjadi inflasi sebesar 7,76 persen.
" Kelompok yang dominan memberikan andil inflasi yoy Gabungan 2 Kota di Sumatera Barat Desember 2022 adalah kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 2,84 persen; diikuti kelompok transportasi sebesar 2,38 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,56 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,54 persen; kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,36 persen; kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,27 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,14 persen; kelompok pendidikan sebesar 0,13 persen; kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,11 persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,06 persen; dan kelompok kesehatan sebesar 0,04 persen, " terang Herum.
Secara mtm, sambung Herum, " Kelompok yang dominan memberikan andil inflasi Gabungan 2 Kota di Sumbar Desember 2022 adalah kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 0,59 persen; diikuti kelompok transportasi sebesar 0,22 persen; kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,07 persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya serta kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran masing-masing sebesar 0,02 persen; dan kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,01 persen. Sementara itu, kelompok pakaian dan alas kaki; kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga; kelompok kesehatan; kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan; serta kelompok pendidikan memberikan andil yang tidak dominan.
" Sementara komoditas yang mengalami kenaikan harga dan memberikan andil dominan terhadap inflasi yoy Gabungan 2 Kota di Sumatera Barat Desember 2022 antara lain bensin; beras; angkutan udara; cabai merah; telur ayam ras; rokok kretek filter; mobil; bahan bakar rumahntangga; sabun detergen bubuk/cair; biaya pulsa ponsel; dan beberapa komoditas lainnya, " kata Kepala BPS Sumbar ini.
" Selain itu, komoditas yang mengalami penurunan harga dan memberikan andil dominan terhadap deflasi yoy Gabungan 2 Kota di Sumatera Barat Desember 2022 antara lain minyak goreng; ikan cakalang/ikan sisik; laptop/notebook; bawang putih; televisi berwarna; mangga; pir; dan beberapa komoditas lainnya, " ungkapnya.
Beberapa komoditas, lanjutnya, " Yang mengalami penurunan harga dan memberikan andil dominan terhadap inflasi mtm Gabungan 2 Kota di Sumatera Barat Desember 2022 antara lainangkutan udara; daging ayam ras; telur ayam ras; emas perhiasan; cabai merah; kangkung; jengkol; mangga; tomat; petai; dan beberapa komoditas lainnya. Sementara itu, komoditas yang mengalami penurunan harga dan memberikan andil dominan terhadap deflasi mtm Gabungan 2 Kota di Sumatera Barat Desember 2022 adalah bawang merah; ikan cakalang/ ikan sisik; jeruk; dan beberapa komoditas lainnya.
" Untuk Desember 2022, dari 90 (sembilan puluh) kota IHK semua kota mengalami inflasi yoy. Inflasi yoy tertinggi terjadi di Kotabaru sebesar 8,65 persen dan inflasi yoy terendah terjadi di Kota Sorong sebesar 3,26 persen. Kota Padang menduduki urutan ke 7 (tujuh) dan Kota Bukittinggi menduduki urutan ke 4 (empat) dari 90 (sembilan puluh) kota yang mengalami inflasi secara year on year di Indonesia, Dari 24 (dua puluh empat) kota IHK di Pulau Sumatera pada Desember 2022, semua kota mengalami inflasi yoy. Inflasi yoy tertinggi terjadi di Kota Bukittinggi sebesar 7,76 persen dan terendah di Kota Tanjung Pandan sebesar 4,17 persen. Kota Padang menduduki urutan ke 2 (dua) dan Kota Bukittinggi menduduki urutan ke 1 (satu) dari 24 (dua puluh empat) kota yang mengalami inflasi di Sumatera, " imbuhnya.
" Dan dari 26 (dua puluh enam) kota IHK di Pulau Jawa pada Desember 2022, semua kota mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Bandung sebesar 7,45 persen dan terendah terjadi di DKI Jakarta sebesar 4,21 persen. Untuk 40 kota IHK di luar Sumatera dan Jawa, semua kota mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Baru sebesar 8,65 persen dan inflasi terendah terjadi di Kota Sorong sebesar 3,26 persen, " pungkasnya.
Selengkapnya Lihat Disini!
Atau baca di format pdf di bawah ini!
Baca Juga
#Gan
No comments:
Post a Comment