Medan(SUMUT).BM- Kegiatan Konser Dakwah dan Bedah Buku 37 Masalah Populer Ustaz Abdul Somad di Aula Raza Inal Siregar, Kantor Gubernur Sumut lantai II, Jalan Diponegoro N0.31 Medan, Minggu (2/4).
Medan – Ustaz Abdul Somad (UAS) kembali melakukan kegiatan bedah buku 37 Masalah Populer di Kantor Gubernur Sumatera Utara, jalan Sudirman Nomor 41, Medan. Kali ini UAS membahas buku tersebut bersama mahasiswa se-Sumut.
Beberapa masalah yang sering timbul di tengah masyarakat Islam terkait bid’ah atau tidak dibahas pada bedah buku 37 Masalah Populer karangan UAS. Misalnya terkait isu peringatan Isra’ Mi’raj, Tahlilan, ziarah kubur dan lainnya.
Pada saat memulai bedah buku 37 Masalah Populer, UAS sempat bercerita tentang kisahnya yang proposalnya pernah ditolak saat menjadi mahasiswa Al-Azhar Mesir. Saat ini, menurut UAS mahasiswa Sumut begitu mudahnya bertemu dan berbicara dengan Gubernur.
“Kalau saya lihat kalian saat ini, saya sedih karena saya dan teman-teman dulu susahnya minta ampun. Dulu waktu saya mahasiswa membawa proposal ke kantor Gubernur ditolak, sulit sekali,” kata UAS di Aula Raza Inal Siregar, Sabtu (2/4)
Dia kemudian membandingkan masasiswa Sumut di bawah kepemimpinan Edy Rahmayadi, diberikan fasilitas dan juga dipermudah dalam menyelenggarakan acara.
“Sekarang, kalian mudah bertemu Gubernur, difasilitasi, bahkan dibayari pak Gubernur buku yang kalian pegang itu,” Kata ustaz kelahiran Asahan tersebut.
Ada sekitar 1300 mahasiswa yang hadir pada bedah buku 37 Masalah Populer ini dari berbagai universitas antara lain USU, UMSU, UNPAB, UMA, UISU dan universitas lainnya. Melalui kemudahan dan fasilitas mahasiswa saat ini, UAS berpesan agar mahasiswa bisa membawa Sumut ke arah yang lebih baik.
“Kalian tolonglah agama ini, kalian tingkatkan kesejahteraan masyarakat saat kalian menjadi pemimpin nantinya, karena kalianlah nanti yang memimpin Sumut ini, Indonesia,” kata Ustaz Abdul Somad.
Sementara itu, Edy Rahmayadi mengatakan sudah kewajiban seorang pemimpin memberikan fasilitas yang cukup kepada generasi muda. Dengan begitu, generasi muda saat akan memberikan fasilitas yang lebih baik lagi untuk generasi setelahnya sehingga Sumut terus semakin baik.
“Memfasilitasi kalian kewajiban kami saat ini, tetapi kalian harus lebih baik dari kami-kami ini yang sekarang sudah tua, jadi anak-cucu kami nantinya lebih sejahtera dibanding saat ini,” kata Edy Rahmayadi.
Edy Rahmayadi juga berpesan kepada mahasiswa untuk terus mengembangkan diri dan memiliki cita-cita membangun Sumut. Bukan malah meninggalkan Sumut ketika sudah mendapatkan posisi yang lebih baik.
“Belajar, dan ilmu kalian itu harus kalian gunakan untuk membangun Sumatera Utara, jangan malah tidak peduli dengan provinsi kita ini,” kata Edy Rahmayadi.
Ketua Panitia Nico Aryanda juga mengamini mudahnya bertemu dengan Edy Rahmayadi. Salah satu strategi yang dilakukan ketua Ikatan Mahasiswa Bahasa Arab USU ini dengan salat subuh di Masjid Gubenur Sumut di Jalan Urip Nomor 41, Medan.
“Saya kira sulit, ternyata cukup salat subuh di masjid Rumah Dinas, setelah itu kita berbincang dan ketika maksud kita baik, tujuannya baik beliau langsung merespon,” kata Nico Aryanda.
Hadir pada acara bedah buku 37 Masalah Populer ini antara Kadis Kominfo Ilyas S Sitorus, Kepala Bapedalitbang Hasmirizal dan Kabiro Adpim Ahmad Rasyid Ritonga. Hadir juga berbagai tokoh-tokoh agama, tokoh masyarakat dan juga tokoh pemuda.
Baca Juga
#Gan | Rel
No comments:
Post a Comment