Saya mengucapkan selamat beribadah dalam damai sejahtera kepada saudaraku seiman, sebangsa setanah air Indonesia. Segala puji syukur patut kita panjatkan kepada Allah atas segala kebaikan Tuhan yang kita nikmati hari ini.
Saudara yang kekasih. Mari kita membaca bersama renungan Firman Allah pagi ini yang terambil dari Kitab Kolose 4 : 5 - 6 yang berbunyi demikian: "Hiduplah dengan penuh hikmat, terhadap orang-orang luar, pergunakanlah waktu yang ada. Hendaklah kata-katamu penuh kasih, jangan hambar, sehingga kamu tahu, bagaimana kamu harus memberi jawab kepada setiap orang."
Kalau saya membaca kitab Kolose, saya teringat akan kehidupan umat waktu itu yang diperhadapkan kepada tantangan dari orang-orang luar yang menantang iman kekristenan, yaitu menyangkal keTuhanan Yesus Kristus. Demikian juga halnya yang terjadi di sekitar kita hari ini. Ada sebagian orang yang lemah imannya. Karena itu Paulus mengingatkan, kamu harus bertumbuh dan berakar di dalam Kristus (2 : 6 - 7). Ada juga orang yang percaya terpengaruh dongeng dan filsafat yang kosong sehingga berbalik dari iman semula kepada Kristus dan merusak hubungan antar sesama.
Saudaraku, sesungguhnya situasi dan kondisi di mana kita berada saat ini tidak jauh berbeda dengan masa lampau. Kita juga sering diperhadapkan pada situasi dan kondisi yang sulit di berbagai lini kehidupan. Kita diperhadapkan pada krisis kebangsaan, krisis kemanusiaan, krisis iman. Karena itu, saudaraku saya mengajak seluruh umat Kristiani di mana pun kita berada untuk merenungkan secara mendalam bagaimana seharusnya saya dan saudara mengambil sikap sabagaimana yang dipesan rasul Paulus dalam suratnya.
Ada tiga hal yang harus kita lakukan agar terjalin hubungan yang harmonis dalam hidup kita bergereja dan bernegara. Pertama : Hidup penuh hikmat (ayat 5). Sebagai seorang yang percaya Kristus, saya percaya bahwa kita akan diberi hikmat oleh Allah melalui Roh Kudus yang tinggal dan menguasai hidup kita. Yesus Kristus adalah hikmat Allah bagi kita. Hikmat dari atas yaitu hikmat Allah murni, pendamai, peramah, penurut dan penuh belas kasihan dan buah-buah yang baik, tidak memihak dan tidak munafik (Yakobus 3 : 17). Sebagai orang percaya saya dan saudara jangan menaruh iri hati, jangan mementingkan diri sendiri, jangan memegahkan diri dan jangan berdusta melawan kebenaran (Yakobus 3:14).
Dalam menghadapi segala persoalan hidup, persoalan kebangsaan kita umat Kristiani harus berperan aktif dalam memberi kontribusi pada pemerintah bagaimana membangun bangsa yang besar ini. Saya bangga sebagai penerus generasi masa lalu yang telah melahirkan Pancasila sebagai dasar kita bernegara, saya bangga dengan seluruh institusi pemerintah, DPR, MPR sebagai wujud demokrasi sebagai pembuat kebijakan dan undang-undang, saya bangga dengan ASN yang terpanggil menjadi abdi negara, demikian juga di lembaga manapun kita bekerja, kita harus memiliki pemikiran, dan menyatakan sikap dengan penuh hikmat Tuhan. Paulus menegaskan hendaklah kita sebagai jemaat Tuhan hidup dengan penuh hikmat terhadap orang -orang luar.
Hal kedua, sebagai orang yang percaya kepada Yesus Kristus, kita harus mempergunakan waktu yang ada (ayat 5b). Saudara-saudara umat Krstiani di manapun anda berada dan bekerja, kita mestinya bersyukur pada Tuhan yang memberi kita waktu atau kesempatan untuk bernafas, hidup dan berkarya, baik sebagai ASN maupun Swasta. Semua ini anugerah dan hasil perjuangan yang berat untuk mendapatkannya. Marilah kita meningkatkan kinerja kita masing-masing agar nama Tuhan dimuliakan melalui hidup kita. Sebagaimana Paulus menegaskan apapun yang kita lakukan, lakukanlah itu dengan sepenuh hati seperti untuk Tuhan.
Saudaraku, jemaat Tuhan yang kekasih. Tuhan menghendaki agar kita menggunakan waktu yang Dia berikan. Apakah kita sudah menggunakan kesempatan untuk melayani masyarakat, kesempatan melayani Tuhan dengan maksimal? Paulus berkata aku telah bekerja lebih keras dari pada rasul-rasul lain. Dengan tanganku aku bekerja untuk mencukupi keperluanku dan teman-temanku (Kisah para rasul 20 :34). Jangan sia-siakan waktu saudara, gunakan kesempatan yang ada dan layanilah sesama.
Hal ketiga, Hiduplah penuh kasih (ayat 6). Paulus menegaskan hendaklah kata-katamu penuh kasih, jangan hambar, sehingga kamu tahu, bagaimana kamu harus memberi jawab kepada setiap orang.
Saudaraku, kita sebagai orang Kristen, sebagai hamba Tuhan, sebagai anak Tuhan, kita telah diberi hikmat oleh Allah. Roh Kudus menguasai hidup kita, memimpin hidup saudara. Kita telah mendapat anugerah keselamatan cuma-cuma melalui iman kepada Tuhan Yesus Kristus. Kita diberi hak dan kuasa untuk menyatakan iman kita bagi saudara-saudara kita yang belum tahu, belum mengenal, belum memahami dan belum mengalami kasih keselamatan dalam Yesus. Tanggung jawab kita adalah mengasihi mereka bukan saja dengan harta, tetapi bagaimana kita dituntut untuk bersaksi menceritakan kebaikan Tuhan yang menyelamatkan kita dari lumpur dosa dan menyelamatkan kita dari maut.
Siapkah kita memberi pertanggung jawaban iman kita? Hidup kita, perkataan kita adalah saksi hidup bagi setiap orang. Karna itu, jagalah pikiran kita, perkataan kita. Pakailah untuk membangun. Sebab kamu adalah garam dunia.
Saya percaya sebagai orang Kristiani , kita akan mampu hidup penuh hikmat, dan tetap berkarya serta hidup saling mengasihi sebagai saudara seiman, saudara sebangsa. Tuhan memberkati pekerjaan saudara, memberkati hidup saudara, Tuhan memberkati bangsa kita. Amin.
Pdt Santos, MA (Gereja Firman Allah)
No comments:
Post a Comment