Breaking

"BAHAYA MASIH MENGANCAM"
"JANGAN KENDOR! TETAP JALANKAN PROTOKOL KESEHATAN"

Monday, August 21, 2023

Apa Penyebab Ikterus Neonatorum (Bayi Kuning)


BENANGMERAHNEWS.COM | Ikterus neonatorum biasanya dikenal dengan istilah penyakit kuning, jaundice, atau hiperbilirubinemia pada bayi baru lahir. Kondisi ini disebabkan adanya peningkatan kadar bilirubin di dalam darah. 

Definisi Ikterus Neonatorum?

Ikterus neonatorum adalah penyakit pada bayi baru lahir yang ditunjukkan dengan perubahan warna kekuningan pada kulit tubuh serta bagian putih mata (sklera) akibat peningkatan bilirubin dalam darah, yang secara medis disebut dengan hiperbilirubinemia.

Penyakit kuning pada bayi yang umumnya mulai terlihat pada hari ke-3 dan terus berlanjut sampai sekitar 7 hari pada 60% bayi cukup bulan serta 14 hari pada 80% bayi prematur. Sekitar 10% bayi yang mendapatkan ASI eksklusif mengalami penyakit kuning bahkan sampai berusia 1-3 bulan.

Umumnya penyebab ikterus neonatorum tidak berbahaya. Namun, pada si Kecil yang mengalami peningkatan kadar bilirubin cukup tinggi memerlukan perawatan lebih lanjut di rumah sakit untuk disinar.

Penyebab Ikterus Neonatorum atau Penyakit Kuning pada Bayi

Penyakit kuning atau jaundice pada bayi dapat disebabkan oleh beberapa hal berikut:

1. Hiperbilirubinemia Fisiologis

Hiperbilirubinemia fisiologi merupakan penyebab paling sering dari ikterus neonatorum. Terjadi pada lebih dari 50% dari bayi baru lahir.

Umumnya terjadi karena laju pemecahan sel darah pada bayi baru lahir yang cepat namun disertai dengan adanya fungsi hati yang belum matang, sehingga proses pemecahan bilirubin terjadi lebih lambat.

Akibatnya terjadinya penumpukan bilirubin dan bayi pun tampak kuning. Umumnya tidak berbahaya, muncul di hari ke-3, lamanya 7-10 hari, dan kadar bilirubinnya tidak terlalu tinggi.

2. Breastfeeding Jaundice

Breastfeeding jaundice dapat terjadi ketika si Kecil tidak mendapatkan ASI yang cukup. Hal ini terjadi pada 5-10% bayi yang baru lahir. Gejalanya mirip dengan ikterus fisiologis, hanya umumnya kadar bilirubin pada bayi lebih tinggi dibandingkan hiperbilirubinemia fisiologis.

3. Breast Milk Jaundice

Breast milk jaundice terjadi pada 1-2% dari bayi yang mendapatkan ASI eksklusif.

Hal ini disebabkan oleh adanya zat tertentu yang diproduksi oleh ibu dalam ASI. Zat ini menyebabkan usus bayi menyerap lebih banyak bilirubin kembali ke dalam tubuhnya. Kuning umumnya mulai terlihat pada usia 4-7 hari dan dapat berlangsung selama 3-10 minggu.

4. Ketidakcocokan Golongan Darah (Rh atau ABO)

Jika si Kecil dan Ibu memiliki golongan darah yang berbeda dan saat bayi berada di dalam perut Mama terjadi pencampuran darah antara Mama dan si Kecil, maka tubuh Ibu akan menghasilkan antibodi yang kemudian akan menghancurkan sel-sel darah merah bayi baru lahir.

Hal ini menyebabkan peningkatan kadar bilirubin bayi yang tinggi. kuning pada bayi akibat ketidakcocokan golongan darah merupakan suatu keadaan yang sangat serius, dimulai dari 24 jam pertama kehidupan, dan harus diatasi dengan benar dan cepat.

Masih ada banyak hal yang juga dapat menyebabkan kuning pada bayi si Kecil seperti adanya kelainan G6PD, sperositosis, kelainan anatomis hati, dan masih banyak lagi.

Gejala Penyakit Kuning pada Bayi Baru Lahir

Gejala utama pada bayi yang mengalami ikterus neonatorum adalah perubahan warna kulit menjadi kuning. Perubahan warna ini kadang dimulai dari wajah dan kemudian menyebar ke dada, perut, kaki, dan telapak kaki. Terkadang, bayi dengan ikterus parah bertubuh lemah dan tidak mau menyusu.

Selain itu, gejala penyakit kuning atau jaundice pada bayi baru lahir dapat juga mencakup:
  • Bagian putih mata bayi menjadi tampak berwarna kuning karena penumpukan bilirubin.
  • Urin berwarna kuning tua (pada bayi dengan bilirubin yang cukup tinggi).
  • Tinja yang berwarna pucat seperti dempul (bukan tinja berwarna kuning atau oranye). Perubahan warna tinja ini terjadi pada kasus jaundice yang diakibatkan oleh kelainan hati.

-- Pada kadar yang sangat tinggi dan menembus sawar darah otak bayi akan mengalami kern ikterus (kejang akibat bilirubin menembus sawar darah otak).



Kapan Diperlukan Perawatan Medis?

Kondisi ikterus neonatorum umumnya tidak berbahaya, dan Ibu tetap boleh memberikan ASI kepada si Kecil dengan pemantauan dokter. Hiperbilirubinemia fisiologis akan menghilang dengan sendirinya dalam waktu 7-14 hari. 

Namun jika si Kecil masih tampak kuning dalam 24 jam pertama kelahiran, ia harus segera dibawa ke rumah sakit. Jika kuning muncul pada hari ke-2 atau lebih, sebaiknya diperiksakan dahulu ke dokter.

Si Kecil mungkin perlu untuk tinggal lebih lama di rumah sakit untuk mendapatkan terapi sinar bila kadar bilirubinnya mengalami peningkatan yang signifikan dan berisiko membahayakan kesehatan bayi. lebih dari 12 mg/dl di usia 3 hari.

Berikut adalah beberapa kondisi yang juga perlu mendapat perhatian Mama dan Papa:

1. Hubungi dokter jika si Kecil yang baru lahir menjadi kuning dalam waktu kurang dari 24 jam.

2. Jika kuning berlangsung lebih dari 7-10 hari.

3. Jika si Kecil tampak sakit (menolak minum, sulit dibangunkan, lengan dan kaki tampak terkulai, suhu mencapai 38 C atau lebih, tampak sesak.



Apa tindakan yang Harus Dilakukan Jika Bayi Kuning?

Beberapa cara yang akan dilakukan dokter untuk menurunkan kadar bilirubin bayi antara lain:

1. Terapi Cahaya (Fototerapi)

Bayi akan ditempatkan di bawah lampu khusus yang memancarkan sinar dalam spectrum hijau-biru. Sinar ini akan mempercepat konjugasi bilirubin sehingga dapat larut dan dikeluarkan melalui urin dan feses.

Saat terapi sinar, bayi hanya akan menggunakan popok dan patch pelindung mata. Semakin banyak sinar terpapar dengan kulit, semakin cepat proses konjugasi berlangsung.

2. Perbanyak Menyusui

Bayi yang kekurangan cairan akan cenderung menjadi kuning (breastfeeding jaundice). Bayi dengan terapi sinar juga akan mengalami kehilangan cairan tubuh dengan lebih cepat, sehingga kecukupan minumnya harus dipenuhi.

Jadi, Ibu akan disarankan dokter untuk lebih sering menyusui. Jumlah cairan yang tercukupi juga akan membantu menurunkan kadar bilirubinnya.

3. Mengatasi Infeksi

Adanya infeksi pada bayi dapat menyebabkan bayi menjadi kuning. Oleh karena itu, mengatasi infeksi yang menjadi penyebab mendasarnya dapat bantu mengatasi gejala jaundice yang muncul pada bayi.

4. Transfusi Tukar

Terapi ini sudah jarang dilakukan. Terapi tukar akan dibutuhkan bila kadar bilirubin meningkat sangat tinggi. Umumnya dibutuhkan pada penyakit kuning yang disebabkan oleh ketidakcocokan golongan darah si Kecil dan Mama.

5. Jemur Bayi

Sinar matahari sangat membantu untuk memecah bilirubin indirek agar hati si Kecil dapat memprosesnya lebih mudah. 

Tempatkan si Kecil ditempat yang terpapar langsung dengan matahari atau bila terdapat jendela dimana cahaya matahari dapat masuk. Waktu paling baik untuk menjemur bayi adalah antara pukul 07-10.00 pagi selama 30-60 menit.

Baca Juga


#Gan

No comments:

Post a Comment

" Klik! Informasi yang Anda Butuhkan "



"Prakiraan Cuaca Jumat 31 Mei 2024"




"BOFET HARAPAN PERI"

SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS