Hari-hari ini adalah hari-hari terakhir, di mana kita perlu sekali lagi mengevaluasi diri kita sendiri. Setiap kali mendengar firman Tuhan, hendaknya kita semakin berani melakukannya dan bukan hanya mendengar.
2 Petrus 3 memberitahukan, bahwa di hari-hari terakhir ini, hanya ada dua macam orang. Orang-orang yang mempertanyakan janji kedatangan-Nya, atau orang-orang yang mempercepat kedatangan-Nya? Orang-orang yang tidak mau tahu firman atau orang-orang tetap memegang firman? Orang-orang yang hidup menurut hawa nafsu atau orang-orang yang hatinya murni dan hidup beribadah? Orang-orang yang menuruti hukum atau orang-orang yang memenuhi hukum Kristus? Orang-orang yang hidup tanpa tujuan atau orang-orang yang hidup dalam kasih karunia dan mengalami Kristus?
Yesaya 2:2
Akan terjadi pada hari-hari yang terakhir: gunung tempat rumah TUHAN akan berdiri tegak di hulu gunung-gunung dan menjulang tinggi di atas bukit-bukit; segala bangsa akan berduyun-duyun ke sana.
Kisah Para Rasul 2:17
Akan terjadi pada hari-hari terakhir — demikianlah firman Allah — bahwa Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas semua manusia; maka anak-anakmu laki-laki dan perempuan akan bernubuat, dan teruna-terunamu akan mendapat penglihatan-penglihatan, dan orang-orangmu yang tua akan mendapat mimpi.
2 Timotius 3:1
Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar.
1. Kebutuhan Dunia akan Damai Sejahtera
Yesaya berkata tentang kebutuhan bangsa-bangsa yang akan berduyun-duyun ke rumah Tuhan, mencari Tuhan. Dalam hal ini tentu saja bangsa-bangsa mencari kita – orang percaya, gereja Nya.
Nubuatan Nabi Yesaya ini sedang dan akan digenapi di hari-hari terakhir ini. Setelah pandemi, dunia gelap. Mereka butuh bukan saja perekonomian yang lebih baik, tapi juga damai sejahtera yang melampaui akal. Dan damai sejahtera yang melampaui akal hanya ada pada kita, gereja Nya yang telah menerima damai sejahtera dari Yesus Kristus atau keselamatan dalam Yesus Kristus.
Pertanyaannya, siapkah kita – gereja Nya? Benarkah kita – orang percaya hidup dalam damai sejahtera? Apakah orang-orang melihat bagaimana kita hidup di masa yang sama dan situasi yang sama dengan yang mereka hidupi dan mereka melihat kita tetap hidup dalam damai sejahtera?
2. Mempermuliakan atau Mempermalukan Tuhan?
Dua ayat dari Kisah Para Rasul dan Surat Timotius di atas memberikan keterangan yang jelas tentang bagaimana kita hidup dan bagaimana kita menjadi berkat atau beban, mempermuliakan Tuhan atau mempermalukan Dia?
Kisah para Rasul memberitahukan bahwa ketika kita menerima dan hidup dipimpin Roh, kita hidup berbeda dengan orang-orang pada umumnya. Efesus 1:13,14 memberitahukan, ketika menjadi percaya, menerima Roh Kudus.
Efesus 5:18b menunjukkan perintah bahwa kita perlu dipenuhi Roh Kudus. Surat Timotius memberitahukan situasi di hari-hari terakhir, akan datang masa yang sukar. Melihat ayat-ayat di bawahnya, kita akan mengetahui bahwa masa sukar terjadi karena orang menjadi cinta diri sendiri dan menjadi hamba uang. Juga, sikap seperti ini ada di antara orang-orang yang hadir beribadah, ayat 5, tapi memungkiri kekuatan ibadah.
Hidup kita mempermuliakan Tuhan, ketika kita hidup dipimpin Roh Kudus. Hidup kita mempermalukan Tuhan, ketika kita hidup cinta diri dan menjadi hamba uang.
Hari-hari ini, bangsa-bangsa sedang mencari Tuhan, dan itu artinya mereka mencari kita – gereja Nya. Bagaimana kita hidup menentukan apakah bangsa-bangsa (orang banyak) menjumpai Tuhan atau menjauh dari Dia.
Efesus 5:15-17, memberitahukan, agar kita memperhatikan dengan saksama bagaimana kita hidup, bagaimana kita mempergunakan waktu yang ada, bagaimana kita berusaha untuk mengerti kehendak Tuhan.
Sebagai orang Kristen – gereja Nya, kita perlu menilai diri kita sendiri dalam terang firman Tuhan. Dua hal diberitahukan untuk hidup sebagaimana seharusnya sebagai gereja- Nya: bagaimana kita mempergunakan waktu dan bagaimana kita mengerti kehendak Tuhan.
Selama kita masih hidup, masih memiliki waktu, perhatikan bagaimana kita mempergunakan waktu? Apa yang kita kerjakan, apakah itu sesuai kehendak Tuhan atau hanya untuk mengisi hidup – menghabiskan waktu yang diberikan untuk kita hidup?
Kita dapat mempermuliakan Tuhan dengan mengisi waktu kita dengan hal-hal yang memang seharusnya kita kerjakan – sesuai kehendak Nya. Dan itu membutuhkan pimpinan Roh Kudus untuk mengarahkan kita langkah demi langkah semakin mencapai tujuan kehendak Nya melalui hidup kita.
Pdt. Ronny Sumantri, S.Th., M.Min (Gembala CMC - NTC di Jakarta)
No comments:
Post a Comment